Pages

Saturday 24 December 2011

DINGINNYA CINTA, PANTAI LOSARI



 pengantar : banyak orang ku temui. banyak cerita kudapat lalu salah satunya kutoreh melalui kertas dan ku postingkannya
Hembusan anging mammiri menerpaku bersama dinginnya losari malam. Segalanya terasa membeku di satu titik pada detik ini. Menit ini. Jam ini. Malam ini. Aku menyandarkan punggungku pada huruf L besar , dimana kurasakan seakan kebekuannya pada cuaca dingin d musim hujan ini dengan mudah menembus kulit jasku. Cahaya lampu jalan dibawah hanya berupa kilas-kilas buram dalam pandangku yang memanas, memanas oleh sesuatu yang kutahan-tahan.

Thursday 22 December 2011

Keutamaan Bulan Muharram




 a. Bulan Muharram Merupakan Salah Satu Diantara Bulan-Bulan Haram


Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (Q.S. at Taubah :36).
Salah seorang ahli tafsir dari kalangan tabi’in yang  bernama Qatadah bin Di’amah Sadusi rahimahulloh menyatakan, “Amal sholeh lebih besar pahalanya jika dikerjakan di bulan-bulan haram sebagaimana kezholiman di bulan-bulan haram lebih besar dosanya dibandingkan dengan kezholiman yang dikerjakan di bulan-bulan lain meskipun secara umum kezholiman adalah dosa yang besar (lihat Tafsir Al Baghawi dan Tafsir Ibn Katsir)

Wednesday 21 December 2011

Bolehkah Ucapan Selamat Natal?




Sudah sering kita mendengar ucapan semacam ini menjelang perayaan Natal yang dilaksanakan oleh orang Nashrani. Mengenai dibolehkannya mengucapkan selamat natal ataukah tidak kepada orang Nashrani(Kristen), sebagian kaum muslimin masih kabur mengenai hal ini. Sebagian di antara mereka dikaburkan oleh pemikiran sebagian orang yang dikatakan pintar (baca : cendekiawan), sehingga mereka menganggap bahwa mengucapkan selamat natal kepada orang Nashrani tidaklah mengapa (alias ‘boleh-boleh saja’). Bahkan sebagian orang pintar tadi mengatakan bahwa hal ini diperintahkan atau dianjurkan.

Remaja dan Ramadhan

Oleh Muh. Abid Fauzan*


Remaja sebagai  generasi harapan umat, tidak lain merupakan amanah dari Allah subahana wataallah. Generasi ini masih sangat rentang terhadap berbagai pengaruh negatif lingkungan sekitarnya. Oleh sebab itu tidak salah apabila disebutkan bahwa masa  remaja adalah masa yang sangat menyenangkan sekaligus penuh gejolak dan merupakan masa yang  sangat penting dalam perkembangan kepribadian seorang insan. Pada masa inilah tertanam dan terbentuknya dasar karakter seorang manusia yang merupakan fondasi perkembangan kepribadian selanjutnya

Monday 28 November 2011

Mengasah Kebiasaan Menulis ADS



Baru saja membuka mata, batinku langsung berzikir, “asstagfirullah! Ya Allah..” Karena kuingat hari ini hari Kamis berarti penghujung Ahad. Itu artinya hari kerja keras buatku untuk menyelesaikan sebuah tugas terbitan bulletin al iqro edisi jumatan yang harus naik cetak pada hari jumat. Karena setiap selesai shaalat jumat di mushala sekolah akan dibagikan ke jamaah. Dengan gerak terburu-buru dan suara keluh, tubuhku beranjak dari tempat istirahatku.

Thursday 24 November 2011

LEMAH LEMBUT DAN MENAHAN AMARAH



Kelemahlembutan adalah akhlak mulia. Ia berada diantara dua akhlak yang rendah dan jelek, yaitu kemarahan dan kebodohan. Bila seorang hamba menghadapi masalah hidupnya dega kemarahan dan emosional, akan tertutuplah akal dan pikirannya yang akhirnya menimbulkan perkara-perkara yang tidak diridhoi Allah ta’ala dan rasul-Nya. Dan jika hamba tersebut menyelesaikan masalahnya dengan kebodohan dirinya, niscaya ia akan dihinakan manusia. Namun jika dihadapi dengan ilmu dan kelemahlembutan, ia akan mulia di sisi Allah ta’ala dan makhluk-makhluknya.

Tuesday 22 November 2011

INI CAMPUS CES........

KAMPUS KU TEMPAT KU MENUNTUT ILMU SYAR'I


AKU INGIN DEMO TAPI..................


PENGANTAR : SUATU HARI ADA KEJADIAN YANG MENGGEPARKAN DI NEGERI INI, BANYAK PARA IKHWA MENGAJAK UNTUK BERDEMO. DENGAN LIHAI DIA MENYAMPAIKAN KATA-KATA PENUH INSPIRASI SELALIGUS PROVOKASI UNTUK MENGAJAK DEMO. DEMO DISINI ADALAH YANG BIASA TERJADI KAMPUS-KAMPUS KU DI MAKASSAR YAITU TURUN KEJALAN BIKIN MACET JALAN, CAMPUR LAKI-LAKI PEREMPUAN, BERTERIAK-TERIAK MENGGUMBARKAN KEBURUKAN PEMERINTAH DAN SANGAT TIDAK ETIS. KETIKA  WAKTU BERJALAN ANA TAK PERNAH DEMO SEKALI PUN, SAMPAI ANA MENEMUKAN JAWABAN MENGAPA ANA TIDAK BISA DEMO ( MAAF NAH... PARA SENIOR... IKHWA N AKWHAT JUGA)




Wednesday 16 November 2011

REALITA SEKOLAH ISLAM TERPADU DI INDONESIA ( bagian Terakhir - SELESAI)



E.  Menimbang Eksistensi Pendidikan Terpadu
KEMAJUAN sains dan teknologi semakin membuka lebar rahasia alam semesta. Komunikasi semakin mendekatkan pemahaman dan saling pengertian antar berbagai kebudayaan, tata nilai, dan norma kehidupan manusia. Akan tetapi, sebaliknya, gerak kemajuan dan modernisasi rupanya juga membawa serta limbah peradaban yang dapat mencemari akhlak dan perilaku mulia manusia. Artinya bahwa kemajuan teknologi temyata juga sarat beban pergeseran tata nilai yang dapat menjerumuskan.
Kompleksitas permasalahan dunia modern, bagi banyak orang, justru membawa konsekuensi meningkatnya kesulitan dalam adaptasi kehidupan keseharian orang per orang. Akibatnya muncul fenomena kebingungan, ketegangan, kecemasan, dan konflik-konflik yang berkembang begitu rupa, sehingga menyebabkan orang mengembangkan pola perilaku yang menyimpang dari norma-norma umum, berbuat semaunya sendiri, dan mengganggu orang lain.
Fenomena ini juga semakin menambah kekhawatiran orang tua berkenaan dengan masa depan putra-putri mereka. Meningkatnya angka kriminalitas yang disertai tindak kekerasan, penyelewengan seksual, perkelahian pelajar, penyalahgunaan obat, narkotik, dan minuman keras semakin mendorong banyak keluarga untuk berpikir ulang mengenai efektivitas pendidikan umum dalam mengembangkan kepribadian anak-anak mereka.

Sunday 13 November 2011

REALITA SEKOLAH ISLAM TERPADU DI INDONESIA ( BAGIAN KEDUA)




Pendidikan Madrasah memadukan ilmu agama dan imu umum

B.     Pendidikan Inklusi: Pengenalan Konsep
Latar Belakang. Sebagaimana telah dijelaskan di muka, pendidikan inklusi merupakan konsekuensi lanjut dari kebijakan global Education for All (Pendidikan untuk Semua) yang dicanangkan oleh UNESCO 1990. Kebijakan Education for All itu sendiri merupakan upaya untuk mewujudkan hak asasi manusia dalam pendidikan yang dicanangkan dalam Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia 1949. Konsekuensi logis dari hak ini adalah bahwa semua anak memiliki hak untuk menerima pendidikan yang tidak diskriminatif atas dasar hambatan fisik, etnisitas, agama, bahasa, jender dan kecakapan. Pendidikan inklusi yang dideklarasikan dalam Konferensi Dunia tentang Pendidikan untuk (Mereka Yang Membutuhkan) Kebutuhan Khusus di Salamanca, Spanyol, 1994, dan diperteguh dalam Forum Pendidikan Dunia di Dakar, Senegal, 2000, merupakan suatu pendekatan yang berusaha memenuhi kebutuhan belajar semua anak, pemuda dan orang dewasa dengan fokus khusus pada mereka yang termarjinalisasikan dan tersisihkan. Dari tahun ke tahun,  jumlah yang termarjinalisasikan dan tersisihkan ternyata tidak berkurang, bahkan terus bertambah. Pada tahun 2000 diperkirakan ada sekitar 113 juta anak usia sekolah dasar yang tidak masuk sekolah, 90 % dari mereka hidup di negara-negara dengan pendapatan rendah dan menengah rendah dan lebih dari 80 juta anak tinggal di Afrika (UNESCO, 2003).

Thursday 10 November 2011

REALITA SEKOLAH ISLAM TERPADU DI INDONESIA ( BAGIAN PERTAMA)





Tugas Individu

REALITA SEKOLAH ISLAM TERPADU DI INDONESIA



Iain Black01
 







Disusun oleh:
MUH. ABID FAUZAN


JURUSAN PENDIDIKAN AGAM ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN
MAKASSAR 2010


Sunday 6 November 2011

SIFAT –SIFAT DASAR ILMU PENGETAHUAN

Hakekat hidup manusia adalah bagaimana bisa belajar menemukan kebahagiaan hakiki

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
            Pengetahuan berkembang dari rasa ingin tahu yang merupakan ciri khas manusia karena manusia adalah satu-satunya makhluk yang mengembanggakan pengetahuan secara sungguh sungguh. Binatang juga mempunyai pengetahuan namun pengetahaun ini terbatas untuk kelangsungan hidupnya
            Manusia mengembangkan pengetahuan untuk mengatasi kebutuhan-kebutuhan kelangsungan hidup ini dia memikirkan hal-hal yang baru karena dia hidup buka sekedar untuk kelangsungan hidup namun lebih dari itu.manusia mengembangkan kebudayaan,manusia memberi makna kepada kehidupan manusia ‘memanusiakan diri dalam hidupnya’ dan masih banyak lagi pernyataan semacam ini ,semua itu pada hakekatnya menyimpulkan bahwa manusia dalam hidupnya mempunyai tujuan tertentu dalam hidupnya yang lebih tinggi dari sekedar kelangsunagn hidupnya. Inilah yang menyebabkan manusia mengembangkan pengetahuannya dan pengetahuan ini jugalah yang mendorong manusia menjadi makhluk yang bersifat khas dimuka bumi ini.

Saturday 15 October 2011

ISTIQOMAH DI MAJELIS ILMU


Mesjid Wihdatul Ummah
 PROLOG : Alhamdulillah beberapa pekan ini ana merasakan kesejukan iman, ini tak lain tak bukan karena beberapa hari ini ana ikut taklim malam ahad di mesjid wihdatul ummmah yang di isi oleh ust yusran ansar lc,(semoga Allah menjaganya) dengan pembahasan hadis-hadis Rasulullah. Selain menambah ilmu juga mendambah iman juga ketika bertemu ikhwa2 seiman di taklim tersebut. di tambah lagi beberapa hari berikutnya mesjid wihda mengadakan kajian kontemporer atau pun bedah buku Islami. ANA amat bersyukur mendapatkan hidayah ini. semoga banyak dalam umat ini mendapatkan hidayah.

Thursday 13 October 2011

“PR” Untuk Para Aktivis Dakwah (1)

Safar Al Hawali dalam Wa’du Kissinger menuliskan:

“Dulu, kita beranggapan bahwa ummat ini,
Sudah berada di dasar sebuah jurang yang sangat dalam
Tiada lagi kerusakan lebih hebat yang akan menimpanya,
Tetapi justru dasar yang dalam ini membuka mulutnya,
Menjerumuskannya kedalam terowongan yang tak berujung”

Tuesday 11 October 2011

SENYUM SYLA


Abid alauddin
Mahasiswa UIN
***
“Sylaaaa…” teriakan Ramon berbarengan dengan guntur yang seakan tau kesedihan aku, Ramon, Om Anton dan teman-teman kelas kami. Langit yang berwarna cerah telah berubah kelabu, tetesan kristal berjatuhan dari langit. Ramon tak bisa menutupi sedih dan marah, karena ia memang sangat dekat dengan Syla. Kutatap sekali lagi tubuh Syla. Tubuhnya terbaring kaku. Bibirnya yang merah berubah putih sekarang. Tak ada lagi senyuman manis yang pernah menghiasi hari-hari ku. Dia tak membalas menatapku. Dia menutup matanya. Aku tak kuat menatapnya lagi, aku marah. Aku hampir mengira, itu bukan dia.
Syla telah menyusul ibunya. “Syla… selamat tinggal, suatu saat aku akan ke sana dan menemui-mu”.

***

Akhir Dari Penantian


http://9irlwithalot0fdream.blogspot.com/2010/10/pencerahan-2.html

Di tempat inilah aku menanti gadis berjilbab itu. "Tunggu ka na di tempat biasa ji. Jam setengah lima, selesai ka pulang kerja. Jangan sampai terlambat, na, ada yang mau kukasi tau ko." Begitulah kata-katanya dengan logat Makassarnya, yang kudengar melalui telepon genggamku, singkat memang. Aku tidak penasaran apa yang akan dikatakanya. Ya, karena aku mencintainya.

Friday 9 September 2011

Rencana Masa Depan Pasca Kampus

Setiap masa n tempat punya tantangannya sendiri




Ya, saya percaya dengan itu. Walaupun berada di jurusan kebanggan Fakultas Tarbiyah(PAI) tetapi tetap saja berat karena masing-masing ada kesulitannya, tanpa menafikan teman2 di jurusan lain. Mungkin kita juga merasakan apa yang ana rasakan juga dahulu. Sampai2 ana sering merasa sebagai ‘termalang di dunia’ pas lagi sibuk-sibuknya kerja tugas, laporan dipresentase, diskusi, dll : pagi-ngampus-kuliah(sambil curi2 baca materi makalah)-luntangluntung ikut syuroh- jadi pementor buat ade2 MABA-pulang malam-tidur bentar-bangun lagi kerja sisa tugas diskusi, atau menghapal ayat2 atau hadis2 dari dosen Fiqih, yah kalo sempat juga tahajjud-udah pagi lagi-ngampus lagi. Begitu terus sampai tidak terasa satu persatu seluruh tugas n diskusi terlewati, dan memasuki masa-masa akhir kuliah S1. Dulu, seringnya menatap iri ke Ikhwa2 senior yang bisa (kelihatan) lenggang-kangkung di kampus karena sudah bergelar ‘sarjana’(Fokus jadi pembina-murrobbi, or nikah he..he...). Sekarang, baru terasa bagaimana galaunya saat amanah perkuliahan telah selesai, tapi skripsi menanti. Tidak ada lagi teman kelas yang mensupport, atau bahkan memaksa-maksa untuk menyelesaikan tugas laporan ataupun para ikhwa saling mengingatkan dalam kebaikan. Sekarang, semua kembali ke kesadaran sendiri-sendiri. Urusan sendiri-sendiri (tetapi silaturahim tetap jalan). Kalau rajin yah cepat lulus, kalau kagak yang terus saja jadi MAPALA (mahasiswa paling lama, red). Maka fase ini, sungguh, tidak lebih ringan dari fase sebelumnya. 


 "gedung dalam kenangan"
Salah satu gedung fakultas tarbiyah di kampus 1

Monday 22 August 2011

MENGENANG KEMBALI (1)

Pengantar : Sudah seminggu lebih, saya tidak mempublikasikan tulisan saya karena banyak amanah dakwah, walau sebenarnya saya tidak berhenti menulis minimal saya menulis catatan harian pribadi yang hanya untuk konsumsi diri. Kali ini saya tidak ingin mempublikasikan sesuatu yang berat-berat dan bukan cercaan apalagi hinaan dan juga bukan keluhan ini hanyalah kenangan dari seorang ikhwa yang entah beranta yang sedang ingin berusaha untuk dikenang.


Hati menyatu cinta kepada mu


Bertemu bersatu mentaati mu

Demi teganya panji dakwa mu

Rela jiwa dan raga untuk mu


Monday 25 July 2011

ANTARA DAKWA SEKOLAH ‘OR’ DAKWA SYIYASA(POLITIK)

Audzubillahiminasyaithonirrojim, Bismillahirrohmanirrohim.
 Pengantar : Banyak hal sebenarnya yang ingin saya tuliskan di sini yang ingin saya publikasikan di sini tapi setelah berpikir cukup lama akhirnya saya mengurangi beberapa tulisan dan biar itu menjadi koleksi pribadi saja. Pada kesempatan kali ini saya ingin mengangkat tentang hasil diskusi teman di jawa yang aktivis dakwa, lewat dunia maya ini lah ana bisa menuliskan hikmah di dalamnya. Beliu ternyata juga aktivis dakwa sekolah yang aktif, karena itu pula ia terlibat dalam sebuah dakwa siyasa. Hasil diskusi itu ku hasilkan melalui tulisan ini.

Tuesday 19 July 2011

MENGAPA DAKWAH SEKOLAH???



Ada banyak segmen dakwah yang dapat digarap. Sebab manusia yang notabene sebagai objek Dakwah tersebar di segala lini. Kita dapat berdakwah di lingkungan Rumah, juga di lingkungan kerja. Atau sering kita mendenger dakwah kampus dan dakwah sekolah. Dua tempat terakhir adalah segmen paling unik dan penuh idealisme pemudanya.



Dakwah kampus tidak bisa dilepaskan dengan dakwah sekolah. Banyak kampus pada hari ini mengalami penurunan kader Dakwah dan kesulitan mencari penerus disebabkan mandetnya dakwah di sekolah, Dakwah putih-Abu-abu.

Banyak aktifis dakwah kampus yang sudah enggan kembali menggarap sekolah. Dengan berbagai alasan tentunya. Alasan dari sudah malu jika kembali ke sekolah hingga karier yang lebih mumpuni jika di kampus pernah jejak dapati. Ya karier. Di kampus para aktifis dakwahnya memang strategis dalam menempatkan eksistensi diri mereka. Tarikan kekuasaan, nama besar dan kebanggaan akan didapati jika aktif di kampus.

Beberapa kawan ikhwan yang punya peran di kampus pernah bercerita, saat masa pemilu lalu sering dideketi petinggi partai politik untuk menawarkan ini dan itu. Menggiurkan memang, hanya perlu kehati-hatian dalam menyikapi hal ini.

Sedang jika aktif konsen di dakwah sekolah hampir di pastikan tidak ada hal di atas yang akan didapat. Alumni yang masih rajin ke sekolah bisa dianggap ngga punya kerjaan di kampusnya. Atau mahasiswa kurang aktif. Atau mana ada partai politik yang mau melirik seorang mahasiswa yang sukanya berkutat di sekolah asal saja. Padahal yang dihadapi adalah anak-anak kecil yang kadang jauh dari umurnya. Kadang ada gep saat berinteraksi. Mencari popularitas dan eksistensi diri pun tidak cocok jika hanya aktif ngurus sekolah padahal sudah waktunya pindah lokasi berdakwah. Inilah beberapa hal penghambat pengelolaan Dakwah sekolah. Padahal aktifitas Dakwah sekolah amatlah penting bagi kelangsungan Dakwah secara umum.

Mengapa Dakwah sekolah??

Menurut Mas Nugroho Widiyantoro, penulis buku panduan Dakwah sekolah era baru, ada tiga alasan mengapa harus menggarap Dakwah di sekolah. Diantaranya:

1. Efektif

Sebab di sekolah adalah kumpulan anak-anak remaja/pemuda. Dan mereka masih sangat polos untuk dibentuk seperti apa pribadinya. Menanamkan aqidah dan nilai moral jauh lebih mudah dikalangan muda dibanding kalangan tua dengan asam garam kehidupan mereka. Usia muda juga masa emas dalam rangka mencari ilmu pengetahuan dan Agama. Pelaksanaan pembinaan dini jauh lebih efektif sejak remaja usia sekolah. Dan pembinaan dini sudah lebih dahulu dilakukan di negara-negara muslim lain. Kita dapat ambil contoh bagaimana pembinaan yang dilakukan kepada Bocah-bocah Palestine.

2. Masif atau Massal

Jumlah populasi pelajar di sangatlah banyak dan tersebar di seluruh negeri kita. Populasi pelajar jauh melebihi jumlah mahasiswa. Dengan jumlah yang sangat banyak ini bisa dibayangkan pentingnya mereka. Dan jika dakwah sekolah dilakukan maka jumlah perubahan ke arah moralitas yang baik akan masif pula

3. Strategis

Sebab pelajar akan banyak mensuplai orang-orang masuk kedalam dunia kampus dan kerja nantinya. Dan kita tahu output dari suplai tersebut mereka akan berada di posisi seperti birokrat, ekonom, politikus, pengusaha, artis, karyawan dsb. Sehingga jika dakwah sekolah yang masif tadi kemudian berhasil dilaknakan kehidupan yang islami dapat terwujud di segala lini. Negeri ini menjadi negara Islami secara tidak langsung lewat pribad-pribadi masyarakatnya. Secara jangka pendek, tujuan Dakwah sekolah ialah bagaimana suasana yang islami terbentuk di sekolah-sekolah. Kita bukan sedang berencana mengislamkan
pesantren, tapi yang kita bicarakan adalah mengislamkan sekolah umum yang sudah tersibghoh dengan nilai-nilai pancasila dan kenasionalismean. Dimana beragama menjadi amat aneh rasanya. Selalu harus menunjukan sikap toleransi yang kadang kebablasan. Toleransi diartikan tidak boleh menyebarkan nilai-nilai Agama tertentu yang dapat menyinggung umat lain. Atau toleransi di artikan sebagai perayaan hari besar agama bersama sebagai bukti kerukunan. Inilah cita-cita Dakwah sekolah yang jejak maksud.

Kita semua ingin, bagaimana anak-anak remaja itu selalu bersemangat dalam ibadah mereka di sekolah. Teber salam menjadi budaya. Sholat Dhuha aktivitas rutin. Pakaian islami marak bukan hanya saat Ramadhan. Dan acara-acara yang meneduhkan bagi moral mereka terlaksana. Bukan hanya di cekoki hiburan pop nan merusak. Tawuran tidak lagi ada. Penyelewengan, perbuatan asusila diminimalkan, dan tindak kejahatan dikalangan pelajar berkurang. Ini tujuan adanya Dakwah sekolah. Melakukan pembinaan dini guna menyiapkan SDM unggul kelak yang siap berkarya dimanapun mereka berada. Semoga....

"Tiada kisah paling indah,kisah dakwah di sekolah" BERSEMANGAT!!

Friday 8 July 2011

MAKALAH FIQIH KONTEMPORER (Masailul Fiqhiyah)


 PENGANTAR AWAL : ketika melihat tugas makalah kuliah ana pun ingin berbagi ana pun posting ke blog ku semoga informasi ini bermanfaat n bila ada ana PAI bisa jadi bahan referensi kalo tugas kuliahnya. walahualam.
 JUDUL :
ANAK ZINA DAN ANAK HASIL INSEMINASI

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I   PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
BAB II  PEMBAHASAN
A.       Anak Zina
1.    Nasab anak zina
2.    Anak Zina dan Warisan
B.       Anak Hasil Inseminasi
1.  Pengertian Inseminasi
2.  Hukum Inseminasi Buatan
3.   Benar-Salahkah Inseminasi Buatan
a)      Segi Agama
b)      Segi Sosial
c)      Segi Hukum
BAB III PENUTUP
A.       Kesimpulan
B.       Saran
DAFTAR PUSTAKA

Sunday 3 July 2011

SENYUMAN BUAT SAUDARAKU (CATATAN 'PPSB')


HANDOUT
TIPS DAKWAH FARDHIYAH

Setelah memuji Allah Azza Wa Jalla dan bershalawat ke atas Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, sedaya upaya kami hadirkan hati dan fikiran, berlayar dengannya mengarungi lautan kebaikan, sesuai arah tujuan dakwah bil hikmah lalu meneropong dan mengindera aktivitasnya dalam bentuk tulisan yang kami sajikan ini. Semoga menambah hasana ilmu, wawasan dan kreatifitas dalam dakwah. Amin.

Monday 27 June 2011

KETIKA AKTIVIS JATUH CINTA (FINAL 1, dari 2 tulisan)

Pengantar : setelah beberapa bulan menerbitkan tulisan tentang aktivis jatuh cinta dalam artikel blog ku ini, ana mendapat tanggapan dari salah satu ikhwa pembaca blog ku katanya kurang lebih begini aktivis jatuh cinta itu udah basi dari SMA bahkan maka ikhwa ini menyarankan untuk membuat artikel ketika aktivis MENIKAAHH... he.. he.., (itu saran atau profokasi sih..??) ana pun mempertimbangkan sarannya untuk membuat artikel tersebut (doa kan ya). Terlepas dari itu ana menyadari untuk mengakhiri tulisan ini dan insyaallah tulisan terakhir sekali ana akan terbitkan lagi.
Solusi yang Patut Dicermati
Seperti yang telah sedikit disinggung di atas, bahwa ketika perasaan simpati, sayang, cinta or apalah namanya muncul, maka menyandarkan cinta itu ke dermaga pernikahan adalah solusi yang cerdas dan tepat. Karena saya rasa tidak ada hal lain yang begitu efektif dan efisien -meminjam istilah manajemen- selain menikah, meski dalam sebuah hadits, Rasulullah pun juga memberikan alternatif lain untuk puasa. Namun persoalannya siapakah yang mampu untuk terus menerus berpuasa?
“Lalu, bukankah menikah juga adalah hal yang tidak sederhana? Butuh kesiapan finansial dan kemampuan memberikan nafkah? Sementara bagi mereka yang jatuh cinta tersebut di atas sebagiannya belum memiliki itu semua?”

Sunday 26 June 2011

mau buang isi kepala dulu

huuffttt... subahanallah... astagfirullah....
kepala ini kadang penuh tumpukan kata2 yang ingin dikeluarkan dan jadi bahan membangun sebuah tulisan..tapi saat berhadapan di depan komputer..malah justru kehampaan lupa entah hilang kemana.....
padahal melihat tulisan2ku di blog ku ini ternyata masih sedikit yang kutulis masih harus belajar untuk jadi penulis yang istiqoamh, masih harus banyak baca, banyak menelaah hikmah yang terjadi dengan lingkungan kita... namun kutemukan hikmah tercecer itu yang sangt terkait dengan diriku... kini aku sudah melewati suatu fase dari beberapa fase dalam kehidupan ku setelah kebiasaan menulis ini awalnya sebagai pelarian yang aman lalu menulis menjadi penghiburan bagi gundahku..atau sekedar pelepas bagi resahku..



kini fase selanjutnya kusendiri bingung ada jalan buntu yang kupikirkan dan ingin kutuliska.. masa-masa ujian memang...

kucoba menenangkan diri ... mencoba mempetakan apa yang mengganjal dalam pikiran... di mulai kesadaran atas bencana kemanusiaan yang terus terjadi di palestina tanpa pernah ada ujung pangkalnya.. terlebih kondisi secara umum di dunia Islam tetap menjadi berita yang menghebohkan.. mulai isu Islampobiah, diskriminasi, tuduhan yang tak benar, sampai penjajahan...  hatiku ku kian sakit.. menyadari bahwa tidak ada hal besar yang bisa kulakukan untuk berkontribusi agar di negeri2 Islam bisa merasakan damai.... menyadari bahwa negeri palestina dan kaum muslimin di dunia secara umum mengajarkanku tentang betapa hidup, Islam, dan kemerdekaanku sebagai individu hari ini adalah sebuah nikmat(alhamdulillah)  yang sangat besar dan mahal harganya sehingga membuatku malu karena sering kali lupa untuk mensyukurinya di negeri ku Indonesia...
selanjutnya kembali terpikirkan agenda-agenda dakwah yang di jalani... betapa samudara kekurangan yang selalu menghempaskan ku.. mulai dakwah sekolah harus membina ade2 yang remaja kian jauh dari Islam,terlebih diri ini juga yang harus di beri porsi besar untuk di bina... tak lupa dakwah kampus yang menjadi wasihlah dakwa kedepan.. ternyata belum banyak perubahan yang terjadi di kampus ku tercinta... hampir-hampir ku lupa buat keluarga sendiri, teman2.., termasuk masyarakat... oh.. masih serba kurang yang di lakukan....

yang ujung2nya kembali kepada diriku sendiri, kesimpulan.. tentang diri ku yang menjadi penyebab maslah kesemuanya itu.. di muali diri ku semakin lama aku semakin merasa betapa aku menjadi manusia yang bodoh..masih banyak hal yang tidak ku ketahui..ada bayak hal yang terjadi dan secuil tindakan yang memberikan solusi sangat kurang... masih banyak hal yang tidak mampu ku manfaatkan saat orang ‘merenge’ berharap melalui diri ku sarana hidayah itu datang.. aku tidak lagi sevokal dulu..tak lagi sesebangat yang dulu dalam menuntut ilmu syr’i.. tak lagi seberani atau percayaan diri yang sejak masa SMA mendominasi karakterQ ( oh...ya???).. Ibadah ku pun mulai menurun....







........................( DIAM )................................................................




...................................( HENING ).............................................




......................................( TERTUNDUK )...............................




NAMUN ADA SATU KEYAKINAN KU YANG SELAMA INI KUPEGANG
A...AKU...!!! AKAN MELEWATI SEMUANYA...............!!!
SELAMA KITA IKHLAS MENJALANI SEMUANYA ( INSYAALLAH)...
“YA..MUQOLLIBAL QULUB SABITQOLBIT ALA DINIKH”
“YA... ALLAH YANG MEMBOLAK BALIKAN HATI TETAPKAN LAH HATI KU DI ATAS AGAMA MU..”
...AMIEN...
walahualam

Thursday 23 June 2011

Mari Memikirkan Negeri Ini (1)







Ya... Akhi....,

mari duduk bermajelis sejenak untuk menyapa memori ku

mari rehat sesaat sambil menyelami negeri kita ini

Bukan karena so.. Tahu aku mengajakmu membahas yang mungkin di anggap kecil

tapi hal yang kau anggap kecil ini, besar bagiku

Ya... Akhi...., kutahu memang hidup ini memberikan terlalu banyak hal

Hingga pikiran kita semua pada akhirnya memilih untuk berkutat pada hal-hal yang menyangkut diri kita pribadi…

Namun mari kita memulainya dalam majelis ini walau pun sediiiiiikiiiiit saja...

Kita memulai kesadaran sebagai warga negara Indonesia, 

berusaha tetap bangga meski kadang itu sulit...!!!

..salah satunya dengan mulai memikirkan hal yang ‘mungkin’ menjadi masalah kecil atau besar di negara kita ini..

Kita bicara tentang kebenaran negeri ini

namun aku terlalu malu menyebut 'kebenaran'

Aku enggan berbicara tentang yang bersalah pula

karena aku harus menyapa kata "hukum"

Karena aku tahu kebohonganlah yang ku katakan saat berucap bahwa

"Indonesia adalah negara hukum" seperti yang tergoreskan dalam konstitusi negaraku
dalam dasar hukum negaraku

Sebut saja makna kebenaran bagimu

apakah ia sebuah makanan yang harus disembunyikan hingga membusuk

ataukah ia sebuah wacana untuk mendamaikan hati tanpa perlu realisasi

mungkin juga kebenaran adalah sikap kesatria yang telah punah ditelan masa







Aina Allah? (Antara Partai (Jamaah) dan Akidah Islam)


Pengantar : dalam renungan ku selama ini, ada hal yang mengganjal dalam dakwah kita selama ini, terkadang kita hanya menonjolkan segi fisik, yang nampak dan melihat dari segi jumlah saja, padahal lupa apa yang paling penting yaitu hati yang erat hubungannya tentang akidah....
Syukran jazakumullah khair kepada ikhwa... yang ana baca tulisanya ini, menjawab renungan ku selama ini. Semoga tulisan yang ana posting ini membuka hati2 kita akan kekeliruan dakwah kita selam ini....amien

DIMANA ALLAH..?
Oleh
Syaikh Abdul Malik bin Ahmad Ramadhani


Suatu ketika syaikh Muhammad Nashirudin Al-Albani rahimahullah pernah bertemu dengan salah seorang pemimpin partai Islam (dari Aljazair), Ali bin Hajj. Syaikh mengetahui sangat detail tentang kejadian yang terjadi pada mereka, dan telah sampai berita kepada beliau bahwa partai mereka mendapat dukungan jutaan pendukung. Diantara pertanyaan yang dilontarkan syaikh kepadanya yaitu yang saya nukil secara ringkas disini :


Syaikh Muhammad Nashirudin Al-Albani rahimahullah bertanya : "Apakah setiap orang yang bersamamu (yang mendukung partaimu) mengetahui bahwa Allah bersemayam di atas Arsy?

Setelah terjadi dialog, dimana Ali bin Hajj berupaya untuk lari dari pertanyaan syaikh Al-Albani, dan syaikh-pun berupaya untuk menutup jalan keluar dari pertanyaan diatas, dia menjawab pertanyaan beliau dengan mengatakan : "Kami berharap demikian."

Syaikh berkata kepadanya : "Tinggalkan jawabanmu yang bersifat politis ini!"

Lalu, diapun menjawab dengan tegas bahwasanya mereka tidak mengetahui hal itu. Maka, syaikh berkata : "Cukuplah bagiku jawabanmu ini!"

Prinsip Tasfiyyah (pemurnian) dan Tarbiyyah (mendidik) mengharuskan pertanyaan diatas yang merupakan barometer yang paling tepat. Dengannya akan diketahui hakekat berbagai dakwah/jama'ah-jama'ah pada zaman ini yang menyerukan jihad. Sebab, orang yang tidak mampu memurnikan akidah para pendukung dan pecintanya, tentu ketidak mampuannya akan lebih nampak pada pemurnian (buah dari aqidah tersebut), baik dalam akhlak, perilaku maupun dalam berbagai amal perbuatan mereka. Padahal diantara mereka (pendukungnya) ada orang yang membenci dan memeranginya, maka bagaimana mungkin ia dapat membina mereka sesudah itu? Sedangkan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

"Artinya : Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." [Ar-Ra'd : 11]

Tuesday 21 June 2011

Penyesalan...

Pengantar : ana baru membaca kisah ini satu kali ana langsung terkesan (sedih....) luar biasa semoga kita mendapat limpahan hidayah dari kisah ini...amien


Dari Fahmi di Jawa Timur
Assalamu ‘alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Pendengar Nurani yang budiman
Penyesalan memang selalu datang terlambat pada kehidupan kita, dan penyesalan terkadang hanya memberi duka yang mendalam pada kita, disaat mengenang kembali sejarah silam yang menjadi penyebab penyesalan itu muncul..., demikan yang aku alami saat ini. Duka yang teramat mendalam itu kini masih mendera dalam lubuk hatiku yang paling dalam, saat menyadari bahwa saat ini aku tengah kembali menyendiri, setelah setahun silam orang yang sangat mengasihi aku, orang yang sangat peduli padaku telah dipanggil oleh Allah.
Pendengar Nurani yang budiman
Aku adalah seorang lelaki yang telah membina mahligai rumah tangga bersama seorang wanita sholehah sejak tahun 2004 silam, kuakui, memang pernikahan itu terjadi karena perjodohan yang diinginkan oleh Orang tua kami masing-masing, sebab orang tuaku dan orang tua maryam (Nama istriku,-samaran) adalah memiliki ikatan keluarga, meskipun ikatan itu tidak terlalu dekat, akan tetapi masa kecil mereka hingga dewasa dan menikahnya hampir selalu bersama (Ayahku dan ayahnya maryam berteman sejak kecil) sehingga kesepakatan untuk menjodohkan kami selaku anak-anaknya tak bisa dielakkan lagi. Jujur aku sendiri awalnya tidak begitu respek dengan perjodohan itu, dan ketidak respekan itu bukan tanpa alasan, betapa tidak, pertama usiaku dan maryam terpaut 4 tahun, saat menikah saat itu usia maryam memasuki 28 tahun sementara aku masih berusia 24 tahun. Yang kedua maryam memiliki latar belakang pemahaman agama yang sangat kuat, sementara aku mengenal islam hanya dari kulitnya saja (Islam KTP). Maka dari perbedaan itulah membuat aku jadi tidak respek dengan rencana perjodohan itu, sementara kudengar dari beberapa teman kampusku yang mengenal organisasi dimana maryam bernaung, katanya hampir semua bahkan mungkin semua wanita seperti maryam yang taat dalam memegang syariat islam serta menggunakan cadar memiliki impian bisa menikah dengan lelaki  yang memiliki ketaatan yang sama seperti mereka, lelaki sholeh, berjenggot dengan celana diatas mata kaki. Dan aku sendiri yakin saat perjodohan itu direncanakan, ada sejuta protes dihati maryam menyadari bahwa lelaki seperti akulah yang dijodohkan dengannya, tetapi kondisilah yang tidak membuatnya sanggup untuk melawan keinginan orang tuanya, apalagi aku juga sangat mengenal watak orang tua maryam yang keras. Begitulah.., tak pernah terlintas dalam benak kami berdua bahwa justru berbagai perbedaan itu menyatukan kami berdua dalam sebuah ikatan pernikahan yang suci, dan setuju atau tidak, ihlas atau tidak akhirnya tahun 2004 itulah awal kebersamaan kami menjalani biduk rumah tangga.