HANDOUT
TIPS DAKWAH FARDHIYAH
Setelah memuji Allah Azza Wa Jalla dan bershalawat ke atas Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, sedaya upaya kami hadirkan hati dan fikiran, berlayar dengannya mengarungi lautan kebaikan, sesuai arah tujuan dakwah bil hikmah lalu meneropong dan mengindera aktivitasnya dalam bentuk tulisan yang kami sajikan ini. Semoga menambah hasana ilmu, wawasan dan kreatifitas dalam dakwah. Amin.
Saudaraku setiap kita tidak akan bisa berkalung dengan kesuksesan hingga kita berkalung kesabaran, karena kesuksesan akan datang pada mereka yang berjuang dan bersabar untuk mendapatkannya bukan pada mereka yang hanya sekedar mengharapkannya. Sungguh betapa besar arti dan perannya kader dakwah dalam perjuangan, apalagi jika ditopang dengan ilmu serta jiwa sami’na wa atha’na atas amanah untuk terus saling kuat menguatkan bukan malah melemahkan. Namun tidak kalah besar pentingnya upaya untuk terus menambah kuantitas kader, tentu kuantitas dan kualitas yang bisa dipertanggung jawabkan secara syar’i. Hanya saja, Sebagian besar fokus kegiatan para aktivitas dakwah di sekolah ataupun di kampus untuk persoalan ini lebih bersifat dakwah umum, dan memandang hal itu sudah maksimal dikerjakan dan merasa sudah menjadi sumbangsi besar dalam perjuangan, padahal aktivis dakwah sejati adalah mereka yang tidak mencukupkan diri dengan dakwah dakwah umum, melainkan semua cara dan metode yang lebih persuasive, bersahabat atau lebih dikenal dengan dakwah fardhiyah harus ditempuh dan diprogramkan siang dan malam, berusaha dan terus berusaha, bersabar tak mengenal putus asa dan memohon petunjuk serta kekuatan dari Allah. Mari mengambil pelajaran, Nabi Nuh a.s diawal Surah Nuh, surah ke71 disebutkan,
“Nuh berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu”.(Q.S.71:2).
Nuh berkata: "Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang” (Q.S.71: 5).
“Kemudian sesungguhnya aku telah menyeru mereka (kepada iman) dengan cara terangterangan. kemudian sesungguhnya aku (menyeru) mereka (lagi) dengan terangterangan
dan dengan diamdiam”. (Q.S.71:89).
Sekalipun ayatayat di atas bersifat umum, tersirat bagaimana Nabi Nuh a.s dengan Percaya dirinya memperkenalkan Ajaran Tauhid ini sekaligus mengabarkan visi dan misinya sebagai rasul Allah, lalu curhatnya lewat senandung doa kepada Allah atas perjuangan dakwah yang dijalankannya, menunjukkan kesungguhannya berdakwah kepada kaumnya tanpa mengenal lelah dan putus asa, meskipun ditemuinya adalah penolakan dan penentangan keras dari kaumnya yang kafir.
Ketika kita menyelami, merenungi dan mentadabburi ayat-ayat di atas lalu mengambil ibrah dari kisah rasulullah Nuh A.s, paling minimal kita temukan tiga hal pokok apa yang menjadi pemicu keberhasilah dakwah fardhiyah, pertama mental dan karakter yang harus dimiliki para aktivis dakwah. Kedua, apa yang perlu diperhatikan sebelum mendekati target (objek dakwah). Terakhir, Agar dakwah fardhiyah berkesan di hati. Ketiga hal pokok itulah yang kan kami uraikan sebagai berikut.
1. Mental dan karakter yang harus dimiliki para aktivis dakwah,
a. Mengikhlaskan niat karena Allah
b. Menguatkan ruhiyah minimal 4T ”Tasbihat, Tadarrus Qur’an, Takbiratul ’ula (shalat berjamaah), dan Tahajjud”.
c. Menjadi figur atau teladan dalam prestasi dan akademik.
d. Berakhlak penuh adab dan Komitmen terhadap sunnah.
e. Berjiwa Taaruf (senang berjumpa dengan saudara muslim)
f. Berjiwa Ta’awun (senang membantu bukan merepotkan)
g. Berjiwa Tasamuh (berlapang dada bukan busung dada)
h. Berjiwa Tanasuh (Siap menuntun dan dituntun bukan malah jadi penonton)
i. Berjiwa Takaful (siap menanggung tidak menunggang)
j. Berjiwa Itsar (siap berkorban demi kepentingan saudara muslim)
2. Apa yang perlu diperhatikan sebelum mendekati target (objek dakwah)
a. Jangan bermaksud menggurui atau mengajari
b. Tentukan dan klasifikasi target dengan jelas awwam atau bukan, mahasiswa
atau tidak, remaja, dewasa atau orang tua)
c. Lihat situasi dan kondisi sekitarnya termaksud sedang apa dia pada saat itu.
d. Berwajah manis, ramah, penuh mahabbah tapi tetap tenang dan meyakinkan.
e. Tampil dengan prima penuh percaya diri berbalut pakaian yang harus ok!
Bersih dan rapi, intinya “Kesan pertama begitu menggoda selanjutnya dekati dia”
3. Agar dakwah fardhiyah berkesan di hati
a. Mulai dengan 5 S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun)
b. Jabat tangannya dengan erat dan hangat agar dia merasakan energi ukhuwah penuh ketulusan dan kecintaan mengalir lalu menyatu dalam darahnya membuatnya tesenyum dan gembira dengan kehadiran anda.
c. Duduklah dengan tenang, usahakan saling berhadapan, tatap wajahnya penuh ramah dan jangan menunduk.
d. Perkenalkan identitas diri lebih dulu dan minta dia memperkenalkan diri. Dari perkenalan identitas tersebut temukan korelasi atau irisan agar perkenalan bisa lebih bersahabat misalnya dia mengatakan, ”Saya di kelas X-C/ GUGUS 3 (misalnya)”, anda katakan padanya, ”oh masyaallah, banyak anak2 rohis di situ yang ikut gabung” dan seterusnya. kalau targetnya lebih tua gunakan bahasa yang lebih halus dan sopan agar dia bersedia menyampaikan identitasnya.
e. Mulailah pembicaraan yang sifatnya umum dan menyenangkan. Dalam sebuah buku komunikasi persuasif berjudul ”I see what you Mean” ditulis oleh D.Joel Whalen (2005), disebutkan bahwa pembicaraan yang menyenangkan bagi seseorang adalah pembicaraan seputar pribadinya. Salah satu pembicaraan yang menyenangkan itu adalah menemukan korelasi dari identitas yang diperkenalkannya itu, bisa juga dengan menanyakan tentang aktivitas rutinnya yang bersifat positif lalu temukan irisan dan korelasi biar nyambung.
f. Usahakan diawal-awal lebih banyak mendengar daripada berbicara.
g. Membuka wawasan dan sharing seputar islam lalu ajak dia berfikir mengenai kondisi kaum muslimin hari ini yang banyak mengalami kemunduran.
h. Perkenalkan kegiatan-kegiatan dakwah kampus yang bermanhaj salaf sebagai Salah satu bentuk kepedulian dan upaya untuk mengembalikan kejayaan islam. Penting juga untuk menyebutkan contoh-contoh keberhasilan program kerja dakwah mislanya, ”Alhamdulillah di SMAGA sudah ada PESKIL Ramadhan diwajibkan bagi siswa baru dan dilaksanakan langsung oleh Ikramal, demikian juga kebijakan yang senada dengan, di sekolah-sekolah lainnya juga demikian yang tentu salah satu harapan kita semua aksi tawuran sesama muslim di sekolah-sekolah bisa diminimalisir. Nah di kampus kita juga ini Alhamdulillah sudah ada ROHIS SMAGA yaitu IKRAMAL 03 yang melakukan beberapa kegiatan-kegiatan misalnya ....”.
i. Perkenalkan dia dengan saudara-saudara muslim yang shaleh, ajak dia silaturrahmi ke sekretariat, atau perkenalkan padanya pengajian-pengajian yang bersifat umum yang ada di kampus itu atau di luar kampus yang bisa dijangkaunya.
j. Jangan lupa minta alamat dan nomor Handphonenya dan rekam wajahnya baik-baik di memori ingatan anda.
k. Sebelum benar-benar berpisah, berikanlah hadiah padanya agar petemuan itu terus berkesan setiap kali dia melihat hadiah itu nantinya. Atau ucapkanlah dengan tulus padanya, ”Saya senang berjumpa dengan anda akhi, dan besar harapan saya pertemuan kita terus berlanjut”. Jangan lupa doakan dia ”Semoga Allah memberkahi urusanmu akhi dan terus membimbing dan memudahkan dalam segala urusan yang anda jalani”.
l. Jabat kembali tangannya dan biarkan energi ukhuwah kembali mengalir menyatu dalam darahnya agar semakin kuat keyakinannya bahwa dia sangat bersyukur atas pertemuan itu. Lalu ucapkanlah salam perpisahan karena Allah.
m. Selanjutnya jalin terus hubungan dengan frekuensi yang bisa dipertahankan baik dalam bentuk SMS (Surat Motivasi untuk Saudara), Amal (Ajak dalam majelis Ilmu), ujungnya berikan Hadiah (harapkan dia ikut tarbyah).
Nah ikhwanifillah, besar harapan semoga handout ini berdampak kebaikan bagi yang membacanya namun yang terbaik baginya adalah mereka yang mampu mengamalkannya. Jangan lupa Kunjungi terus alamat kami di : www.rumahrohis.com dan grup facebook : FK2PI (Forum Komunikasi Kajian Pelajar Islam) lalu kirim kritik, usulan, saran atau tulisan anda. Barakallahu Fiikum.
Bismillah,,
ReplyDeletedukung kami,,,