Pages

Sunday, 5 October 2014

Ayo Mahasiswa Jadi Citizen Jurnalis


lihat BERITANYA di TRIBUN TIMUR
 

Dalam perhelatan politik di negeri ini, membuat kita sebagai mahasiswa selalu gusar melihatnya. Kenapa tidak tindakkan yang tak mencerminkan keseriusan melayani rakyat terlihat jelas seperti kasus korupsi para pejabat. Mahasiswa seperti biasa marah, memprovokasi, turun ke jalan, meneriaki, menghina, bahkan anarkis meresahkan rakyat yang justru tidak jauh bedanya kita dengan orang yang kita caci. Yah sama meresahkan rakyat.


Mahasiswa dengan merasa benar, tidak mau tahu cara yang baik benar menyampaikan aspirasi rakyat. Sebahagian dari mereka menggap kalo tidak tutup jalan, anarkis, dan segala macam media tidak mau meliput demo mereka. Maka ini jelas sudah melenceng tujuan kita untuk menyalurkan aspirasi rakyat.

Sungguh ironi memang. Tapi ada cara yang baik menyalurkan aspirasi kita. Salahsatunya dengan menulis. Tulislah kegelisahan kita. Jangan hanya media saja menulis kita yang di beritakan, tapi kenapa bukan kita sendiri yang memberitakan aspirasi kita. Menyampaikan aspirasi kita dengan terhormat tanpa menyusahkan rakyat.

Saya yakin pasti ada efek pengaruhnya. Mari kita tulis berita kegelisahan teman-teman kita. Bisa kita datang langsung saja ke media, atau bahkan datangi langsung para wakil rakyat kita sampaikan aspirasi rakyat. Bila terpaksa sebahagian teman-teman turun kejalan maka usahakan jangan tutup jalan dan anarkis lalu buat beritanya kirim ke media atau media kita baik fb, twiter, blog, dll.

Kita sadar kini media besar kini lebih berpihak pada pemilik modal. Jadi media sekara lebih memberitakan apa yang di inginkan pemilik modal. Sehingga rakyat merasa gerah melihat pemberitaan yang tak berimbang. Maka mereka pun mencari media yang netral dan berasal dari sekitar mereka. Yah salah satunya citizen jurnalis.

Apa itu citizen jurnalis?

citizen journalism atau sering disebut dengan JURNALISME warga, dimana kita sendiri mahasiswa atau rakyat yang memberitakan kepada seluruh masyarakat, baik pemerintah, aparat, sampai rakyat bawah. Jurnalisme warga di Indonesia mengalami trend seiring peningkatan penggunaan media online.

Jurnalisme warga di Indonesia berawal dari stasiun radio yakni Radio Sonora Jakarta saat kerusuhan Mei 1998. Para pendengar melaporkan apa yang dilihat dan dialami ke radio tersebut. Situs-situs jurnalisme warga pun mulai bermunculan seperti Wikimu.com, Panyingkul.com, Jalin Merapi (merapi.combine.or.id), dan sebagainya. Bahkan jurnalisme warga ini makin memasuki ranah media mainstream di Indonesia seperti Kompasiana.com, KabarIndonesia.com, dan beberapa situs citizen journalism yang dimiliki oleh beberapa televisi swasta

Munculnya fenomena jurnalis warga selain karena perkembangan teknologi juga karena munculnya kesadaran dalam mencari alternatif berita ketika media mainstream  tidak lagi berpihak pada warga. Media mainstream cenderung memiliki kepentingan tertentu. Bahkan di Indonesia sendiri, media bersinggungan dengan kepentingan ekonomi dan politik. Lewat citizen jurnalis  ini, kita mahasiswa dapat dengan mudah menyampaikan informasi dengan bebas terlepas dari kepentingan serta kita dapat mencapai tujuan kita menyampakian aspirasi untuk kesejahteraan warga. Kita akan menjadi produsen dan konsumen berita informasi.

So ayo mahasiwa jadi citizen jurnalis. .!!

Tulisan ini salah satu dari NASKAH BUKU 
"menjadi mahasiswa peradaban"

TULISAN INI TELAH TERBIT DI KOMPASIANA

No comments:

Post a Comment

silakan komentar