Pages

Thursday 16 October 2014

LIDMI DARI LOKAL MENUJU NASIONAL (1)


LIDMI DARI LOKAL MENUJU NASIONAL
Catatan menuju pengembangan dakwah kampus manhaj salaf
Pengantar: 




LIDMI adakan Bedah Buku Nasional 
“Panduan MUI, Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia”




Sebagai salah satu lembaga dakwah mahasiswa di Indonesia, Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia (LIDMI) yang berpusat di Makassar mengadakan Bedah Buku Nasional “Panduan MUI, Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia” pada hari Sabtu, 21 Rabi’ul Akhir 1435H/ 22 Februari 2014.


Acara ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan mahasiswa terhadap para pengikut syiah yang terus mendakwahkan agama sesat mereka.  LDK-LDK yang tergabung dalam LIDMI bermusyawarah menentukan kegiatan yang tepat untuk menyadarkan masyarakat akan bahaya syiah ini.  Setelah mendengarkan berbagai pertimbangan yang ada, ditetapkanlah Bedah Buku Nasional “Panduan MUI, Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia” sebagai kegiatan yang akan diusung.


Bertempat di Masjid Kampus Unhas Makassar, acara bedah buku ini dihadiri ribuan orang.  Lebih dari 1200 peserta laki-laki memenuhi lantai 2 dan 800-an muslimah memenuhi lantai 1.  Sebagian peserta yang lain juga sampai naik ke lantai 3.

Tujuan kegiatan ini, selain untuk menyadarkan masyarakat akan bahaya syiah, juga untuk membantu MUI dalam mensosialisasikan buku Panduan MUI yang diterbitkan sejak September 2013 lalu.

Pembukaan kegiatan bedah buku nasional ini dimulai pada pukul 08.45 WITA.  Ust. Fahmi Salim, MA selaku perwakilan MUI Pusat memberikan sambutan dan membuka acara ini secara resmi.

Setelah acara pembukaan, bedah buku pun dimulai.  Tiga orang pemateri didaulat sebagai pembedah buku tersebut.



Pemateri pertama yang juga tergabung dalam Tim Penulis MUI, Ust. H. Fahmi Salim, MA, membawakan materi dalam Bab I dan Bab IV buku ini yakni “Sejarah Syi’ah” dan “Respon MUI tentang Faham Syiah”.

Pemateri kedua, Ust. DR. H. Yusri Muh. Arsyad, MA membawakan materi dalam bab II buku ini, “Penyimpangan Ajaran Syi’ah”

Pemateri terakhir, Ust. Rahmat Abd. Rahman, Lc.,MA membawakan materi dalam bab III buku ini, “Pergerakan Syiah di Indonesia dan Penyebarannya”.

Pemaparan materi dari ketiga pembedah buku mengundang antusiasme peserta dan semakin menyadarkan mereka akan bahaya dan kesesatan syiah.

Setelah pemaparan materi, tiga orang penanya dipersilakan menyampaikan pertanyaan untuk dijawab oleh ketiga pemateri.  Tidak semua pertanyaan, khususnya pertanyaan lewat tulisan bisa dijawab mengingat waktu yang sangat terbatas.

Setelah sesi tanya jawab, acara dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi Gerakan Makassar Sunni yang disampaikan oleh Ketua LPPI Makassar, KH. Said Abdul Shomad, Lc.
Berikut deklarasi Gerakan Makassar Sunni:

Deklarasi Peserta Bedah Buku Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syia’ah yang Dilaksanakan Pada Hari Sabtu 21 Rabi’ul Awal 1435 H/22 Februari 2014 M

Bismillahirrahmanirrahim

(Kalimat Syahadah)
Dengan nama Allah ‘azza wa jalla kami masyarakat muslim Makassar, yang hadir dalam forum ini menyatakan sebagai komunitas pecinta sunnah Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, pecinta semua sahabat generasi pertama dari Muhajirin dan Anshor, siap mengikuti Manhaj Ahlu Sunnah  Wal Jama’ah dalam memenangkan Islam sebagaimana yang Allah perintahkan dan yang Rasulullah wasiatkan. Siap menghidupkan dan membela sunnah Nabi dalam kehidupan kami. Semoga Allah mengumpulkan kami dengan Nabi Muhammad shallaallaahu ‘alaihi wa sallam, keluarga beliau dan seluruh sahabat beliau dengan kecintaan kami kepada mereka. Dan dengan ini kami mendeklarasikan dan mencanangkan gema Sunni yaitu Gerakan Makassar Sunni, Gerakan ini kami akan perjuangkan dengan sungguh-sungguh sebagai Jihad Fi Sabilillah.

Demikian pernyataan dari kami.  Allaahu Akbar!

Makassar, 21 Rabi’ul Akhir 1435H/ 22 Februari 2014
Diketahui dan dihadiri: TOKOH NU, MUHAMMADIYAH, WAHDAH ISLAMIYAH, FPI, JAMA’AH TABLIGH, HIDAYATULLAH, DARUL ISTIQOMAH, SALAFI, LPPI MAKASSAR, LIDMI INDONESIA, FSI RI UNM, LPKSM UNISMUH MAKASSAR, AHSABUL KAHFI UMI, AL MISBAH UIT, UKM LDK MPM UNHAS, LDK MPM UIN, BEM STIBA MAKASSAR, KAMUPI POLTEK, KOMINFO STIMIK DIPANEGARA DAN LAIN-LAIN.

Setelah pembacaan deklarasi tersebut, KH.Said Abdul Shomad meminta kesiapan seluruh hadirin untuk turut membantu membentengi aqidah ummat khususnya dari syiah rafidhoh.  Pekikan takbir berkali-kali membahana di seantero masjid menunjukkan kesiapan para hadirin untuk turut serta berperan dalam membentengi akidah umat dari kesesatan syiah rafidhoh.

Selanjutnya, Koordinator LIDMI Wilayah SULTANBARATAMALPA, naik ke podium untuk menyampaikan beberapa pengumuman terkait kegiatan-kegiatan LIDMI.  Di antara kegiatan LIDMI yang akan dilaksanakan adalah Temu Nasional (TUNAS) III LIDMI dan Training of Trainer (ToT) LIDMI Pusjarwil II.  Beliau juga menyampaikan pentingnya untuk menyadarkan masyarakat khususnya mahasiswa dari bahaya syiah.  Beliau menyatakan bahwa kampus merupakan tempat tumbuh suburnya berbagai macam pemikiran-pemikiran menyimpang, termasuk syiah.  Oleh karena itu, kampus perlu mendapat perhatian khusus dalam upaya proteksi akidah umat.

Di akhir acara, dilakukan penyerahan cinderamata kepada moderator dan para pemateri yang dilanjutkan dengan pengambilan foto bersama panitia dan pemateri.

Selain mendengar materi dari para pembedah buku, para peserta juga diberikan buku MUI yang akan dibedah secara gratis.  Di samping itu, peserta juga mendapatkan sertifikat dan snack dari panitia.

Acara bedah buku nasional ini terlaksana atas kerja Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia (LIDMI) dan Forum Muslimah Dakwah Kampus (FMDK) Indonesia serta LDK-LDK se-kota Makassar.


Kontributor: Risaluddin (LIDMI)

VIDEO REKAMAN

No comments:

Post a Comment

silakan komentar