Pengantar : setelah memposting tulisan tentang kegiatan
pelatihan IMSI, ana dapat dapat data buletin RED LINE yang merupakan hasil dari
tugas praktek membuat media berupa penerbitan buletin. Namun sayangnya ana
tidak bisa ikut bergabung dalam tugas tersebut. Membeaca karya tersebut ana
sangat bangga dengan mereka yang mengikuti pelatihan dapat menghasilkan karya
sebagus ini. Sebagai apresiasi ana ingin memposting sebahagian dari tulisan
mereka dalam buletin RED LINE. Semoga bermanfaat....!!!
MANAJEMEN REDAKSI RED LINE
Pemimpin Redaksi : Andi
Chairiza
koordinator liputan : Umratunnisah
Fotografer : Indah Wahyu Lestari
Editor : Kadri, Rey, Dian
Layout : Lutfi, Aisyah
1.
Salam
Redaksi : Andi Chairiza
2.
Aktivitas : Uni, Icha, Indah, Inna, Dewi
Sartika, Ema
3.
Laput : Jen-jen, Dian, Reski, Sam
4.
Opini : Esse, Jana, Rahma
5.
Literasi : Mila, Gilang, Ria
6.
Potret : Aisyah, Rey, Indah
7.
Lipsus : Akbar, Anisa, Ilna, Dewi
8. Community : Fajrin
Salam
Redaksi
Segala puji kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan
begitu banyak rahmat-Nya sehingga dapat terselesaikannya bulletin ini.
Kami juga ucapkan banyak terima kasih
kepada semua anggota redaksi yang telah bekerja keras dalam pembuatan bulletin
dan seluruh pihak yang telah membantu dan mendampingi kami.Kekurangan dan
kesalahan dari penulisan bulletin mungkin masih banyak terlihat. Maka dari itu,
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk membenahi kekurangan
dan kesalahan kami dan menjadikannya lebih baik.
Buletin
kali ini, kami mencoba mengulas sedikit tentang dunia malam kampus Unhas dengan
segala suasana, kegiatan mahasiswa, dan polemik-polemik yang kerap terjadi
dimalam hari.Adapun jika ditemukan kata-kata yang terlihat kurang pro dengan
kampus, itu bukanlah maksud kami menjelekan kampus.Tapi kami mencoba memberikan
yang terbaik untuk kampus dengan memberikan saran dan kritik agar dapat
dijadikan bahan introspeksi bagi kampus tercinta ini.
Gerbang Tertutup, Tindak
Kejahatan Terbuka
Ditutupnya gerbang pintu satu Universitas Hasanuddin di
malam hari ternyata bukan menjadi syarat akan terciptanya selalu keamanan bagi
lingkungan kampus, justru itu menjadi peluang yang besar adanya tindak
kejahatan. Keamanan yang ketat malah menjadikan tindakan
kejahatan semakin menjadi-jadi .
Para
penjaga keamanan Universitas Hasanuddin terus siap siaga dalam menjaga
lingkungan kampus. Malam hari merupakan salah satu suasana yang mendukung untuk
melakukan tindakan di luar batas kewajaran. Tindak kriminal yang kerap terjadi
di lingkungan kampus menjadikan para penjaga keamanan lebih ekstra lagi dalam
memperhatikan setiap gerak-gerik yang mencurigakan.
Bukan
hanya di malam hari tindak kejahatan terjadi, namun terjadi pula pada siang
hari. Umumnya pencuri di malam hari menjadikan barang elektronik dan aset
berharga sebagai sasaran utama, sedangkan di siang hari pencurian motor kerap
terjadi di lingkungan kampus, ini dikarenakan tidak tersedianya tempat parkir
bagi mahasiswa.
Pencurian
memang kerap terjadi di lingkungan kampus. Seperti pada peristiwa yang dialami
oleh keluarga pak Sarman . “pencurian terjadi saat mahasiswa sedang liburan,
kasus ini sudah dilaporkan ke pihak yang berwajib namun, dua bulan setelah
kehilangan, polisi belum memberikan respon yang akurat “ ujar pak Sarman saat
diwawancarai di kediamannya, sabtu (1/2).
Pencurian
juga terjadi di Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM). Pencurian ini terjadi pada
siang dan malam hari, ini didasari karena tidak adanya pengamanan dari pihak
keamanan kampus. “diperlukan adanya satu tempat khusus yang dijadikan sebagai
tempat parkir, agar mahasiswa tidak memarkirkan kendaraannya di sembarang
tempat, sehingga bisa mengurangi tindakan pencurian” ungkapannya Abdul Rahman,
sabtu (1/2). Adapun pencurian yang pernah terjadi di danau kampus yakni pelaku
pencurian menyodorkan senjata tajam kepada korban yang sebelumnya telah mereka
jadikan sasaran utama.
Sulitnya menjaga keamanan kampus, itulah yang
dirasakan oleh para penjaga keamanan sebab banyak mahasiswa yang berdiam diri
di kampus hingga larut malam. Demi terciptanya keamanan kampus, penjaga
keamanan kerap melarang mahasiswa berlama-lama di kampus, tetapi mahasiswa
memilih untuk tetap berada di kampus dengan alasan akan adanya kegiatan
kelembagaan dan mengerjakan tugas kampus. ini menyebabkan Penjaga keamanan
sulit untuk membedakan mana mahasiswa dan mana orang luar.
Tim Laput
OPINI
Menjadi seorang satpam kampus tidaklah
mudah. Profesi seperti ini membutuhkan mental yang kuat dan tenaga yang ekstra
untuk menjaga keamanan kampus dari unsur-unsur kejahatan yang ada. Profesi
seperti ini berbeda dengan profesi yang lain, jika profesi yang lain bekerja
pada siang hari dan beristirahat pada malam hari maka seorang satpam akan
bekerja dimalam hari dan beristirahat pada siang hari.
Pak Mansyur salah satunya (52) seorang
satpam yang kurang lebih 31 tahun yang telah bekerja untuk menjaga keamanan
kampus. Menurut beliau ada beberapa kendala yang dialami bersama kawan-kawan
seprofesi selama menjadi satpam salah satunya yaitu, ketika bertugas di malam
hari kendaraan merupakan salah satu penyebab dari tidak efektifnya proses kerja
mereka. Karena mereka harus menggunakan kendaraan pribadi untuk keliling
mengecek keamanan kampus, dan mengisi BBM sendiri yang mengingat mobil patroli
hanya satu
jadi penggunaannya
terbatas.
FOTO DOKUMEN CARI BERITA KAMPUS MALAM HARI
No comments:
Post a Comment
silakan komentar