Setiap kata berpadu menciptakan warna
Setiap warna bercampur meneduhkan mata
Layaknya pelangi, kami ingin menguntai
Kata demi kata,
Warna demi warna
Kami memang kecil di hadapan peradaban,
Tetapi kami memiliki hati yang selalu
berkarya demi kebaikan
Lambaian pena kami semoga mampu menyapa
batin
***
Alhamdulillah, dan ucapan terimah kasih
kepada FLP UIN Alauddin Makassar khususnya dalam buku ini para penulis atas
terbitnya buku pertama dalam sejarah panjang FLP Ranting kampus. Sebelumnya
juga kami ucapkan, “Barakallahu fik (semoga Allah memberi kebaikan) buat
20 Mahasiswa UIN Alauddin yang terpilih menjadi penulis karena kebanyakan
penulis di buku ini adalah karya pertama mereka. Semoga dapat menghasilkan lagi
karya-karya yang lebih baik lagi... amien.
Buku ini merupakan antologi/kumpulan
cerpen, dari 20 penulis, dari mahasiswa UIN Alauddin Makassar. Walaupun dalam
proses pembuatannya ana juga sudah usaha untuk bisa ikut sumbang cerpen namun
kadarullah itu tidak terwujud. Tetapi ana tetap bersyukur Alhamdulillah buku
antologi ini telah terbit. Meskipun memang awalnya buku ini hanya di
peruntukkan untuk anggota FLP UIN Alauddin Makassar dan menjadi karya pertama
FLP UIN Alauddin.
Namun rasa kecewa itu terobati dengan
dapatnya buku ini, dari sepupu ana yang juga penulis di dalamnya. Membaca 2-3
cerpen dan sekilas baca ana menilai isinya cukup berbobot karena di tutur
dengan bahasa masing-masing. Seperti pelangi yang berwarna-warni. Maka kita
merasakan emosi yang meluap kadang-kadang pula lucu, menggigit. Buku yang new
arrival ini, terdiri dari 20 cerpen dari masing-masing 20 penulis juga.
Kebanyakkannya penulis adalah perempuan dan hanya 5 orang penulis laki-laki.
Memang era sekarang perkembangan penulis-penulis perempuan telah banyak di
banding dahulu.
kumpulan cerpen sebahagiaan besar
mengisahkan kehidupan yang dipadukan cinta dan nilai-nilai Islam. Mulai dari
cerita di kampus maupun di kampung halaman mereka. Dengan karekter penulisan
yang khas dari masing-masing penulis akan membuat buku ini seperti pelangi. Memang
sangat tepat bila berjudul pelangi peradaban. Lalu kata peradaban menunjukkan
para penulis ingin berkontribusi membentuk peradaban di masyarakat sekitar
khususnya kampus UIN Alauddin sebagai kampus peradaban.
“Pelangi
Peradaban”
Kata seperti warna
Lalu menghadap peradaban...
Seperti apa mereka mewarnai pelangi
peradaban? Bagaimana cerpen mereka menghadap peradaban kampus?
Setiap kita memiliki cerita
masing-masing, namun mampukah bisa menjadi karya untuk mewarnai peradaban.
Seperti apa kisah inspirasi mereka, buktikan sendiri!
Good. Karya yang Hebat. Sudah Mampu mewujudkan Mimpi. Salut.
ReplyDelete