Pages

Tuesday, 6 October 2015

Pengalaman Pertama Self Publishing Buku Pertama "Menjadi Mahasiswa Peradaban"


 

Mungkin beberapa pembaca masih bertanya apa itu self publishing? self publishing merupakan kegiatan menerbitkan buku tidak melalui penerbit mayor seperti gramedia, mizan, gagasmedia, dll; dan menjual buku tidak melalui distributor mayor (bisa juga melalui toko buku, namun kebanyakan melakukannya secara online).


BUKU pertama kami "menjadi mahasiswa peradaban" merupakan kumpulan tulisan di blog kami ini ; abidmenulis.blogspotdotcom. mengetahui belum banyak pengalaman dalam dunia literasi tau perbukuan maka kami mengawali pengalaman penerbitan buku secara self publishing dengan penerbit kecil. dalam komunkasi penerbit melalui online mensos proses pengiriman naskah dan edit. tentunya kelayakannya akan mudah karena bukan penerbit besar yang ketat menyeleksi naskah. maka sampailah pendesain cover buku. 

khusus cover buku pernah sebelumnya ana kasih kepenerbit kampus namun hanya sampai sampai cover saja. karena satu lain hal tidak di cetak. wallahualam

COVER LAMA


maka setelah itu, pengaturan tata letak. setelah menunggu beberapa lama untuk pendaftaran isbn, lalu keluar nomornya. maka dapat langsung dicetakan. ah.. ini yang bedanya karena ana mau cetak harus bayar di pesan langsung penerbit. Self publishing dilakukan secara mandiri jadi harus bayar sendiri untuk semua sampai jadi. memang berarti benar-benar dilakukan sendiri. maka kita berterima kasih kepada tim penerbit.

Maka dengan demikian, proses penjualan buku–seperti publikasi, promosi, pelayanan pelanggan, distribusi, dan pengiriman–dilakukan secara mandiri. lagi-lagi, maksudnya tetap bisa ada tim yang membantu.

apa kelebihan self publishing?

1. buku tidak melalui seleksi naskah, sehingga buku apapun bisa terbit.
2. naskah relatif lebih original. karena semua kontennya dikendalikan penulis.
3. lebih dekat dengan pembaca. karena kegiatan promosi dilakukan sendiri.
4. lebih terlindung dari risiko pembajakan.
5. bisa jadi keuntungan yang diperoleh dari penjualan buku lebih besar daripada jika terbit melalui penerbit mayor.

apa kekurangan self publishing?

1. kualitas buku tidak terjamin. tidak ada yang melakukan seleksi naskah.
2. kalau belum punya “nama”, menjual buku memerlukan tenaga yang luar biasa. secara klasik, jumlah calon pembaca (seperti followers), berpengaruh terhadap kesuksesan penjualan.
3. buku tidak semenyebar apabila diterbitkan penerbit mayor. hanya kalangan tertentu yang tau.
4. perlu modal pencetakan buku.

self publishing kini menjadi trend?

saya rasa iya. pasalnya, kekurangan-kekurangan yang dihadapi penulis untuk melakukan self publishing kini semakin minim karena adanya sosial media. penulis-penulis menjadi lebih percaya diri untuk menerbitkan bukunya. selain itu, self publishing menjanjikan keuntungan yang lebih besar.
di masa yang akan datang, akan semakin banyak penulis yang beralih ke self publishing. atau penulis baru yang muncul melalui jalur self publishing.

genre buku self publishing yang laris saat ini?

cinta. apapun yang baunya cinta, pernikahan, kegalauan dan keresahan anak muda, saat ini laris keras di pasaran. kebanyakan pula bukan novel, melainkan kumpulan tulisan blog.
well, kenyataannya adalah–pasar selalu jujur, tapi tidak selalu cerdas. ada juga buku-buku yang jika dunia kepenulisan diibaratkan dengan dunia pertelevisian, buku-buku tadi adalah sinetron. ini terjadi tidak hanya di jalur self-publishing, tetapi juga penerbit mayor.

apakah isbn buku penting?

sangat penting. isbn atau international serial book number adalah deretan kode yang unik bagi sebuah buku. kode ini menjadi semacam akta kelahiran buku. di indonesia, buku yang memiliki isbn berarti dilindungi oleh undang-undang. tindakan pembajakan atas buku dikenakan hukuman pidana. buku yang tidak memiliki isbn, tidak.

tips menerbitkan buku dengan self publishing?

1. fokus kepada kualitas karya. karya yang kuat akan berbicara dengan sendirinya, mempublikasikan dirinya sendiri. hadirkan kebaruan dalam karyamu.
2. bangun tim. proses penerbitan membutuhkan energi yang besar. serahkan pekerjaan-pekerjaan kepada ahlinya.
3. daftarkan isbn. walaupun risiko pembajakan lebih kecil, akte kelahiran sebuah karya itu penting. cara mendaftar? ada kok yang menyediakan jasa pendaftaran isbn.
4. gunakan sistem pre order. dengan demikian, buku yang dicetak sesuai dengan jumlah pesanan. dengan demikian, modal yang diperlukan bisa jadi hanya 0 rupiah.
5. bangun komunitas atau basis pembaca. biasanya ini dilakukan dengan “mengumpulkan followers” di sosmed.
6. endorsement seleb sosmed? kebanyakan endorsement itu fana, dan masyarakat mulai sadar tentang ini. alih-alih, manfaatkan review yang jujur dan apa adanya.
7. sabar. tentu prosesnya jauh lebih panjang dan melelahkan. tetap menyenangkan kok.
 
semoga bermanfaat.

2 comments:

silakan komentar