Nostalgia Masa KECIL KU
Dari balik jendela kamar ini, ingatannya tertumbuk pada suatu masa, beberapa tahun silam. Saat kedewasaan adalah sesuatu yang jauh dan tak terpikirkan. Sedangkan kepolosan menjadi sesuatu yang niscaya. Masa itu, masa kecil ku bersama saudara n spupu2. Saat itu, masih polosnya kami di sinilah ditanamkan tauhid itu. Ya masa-masa SMP dahulu kami begitu semangat belajar saat itu hati dan pikiran kami masih putih dan belum ternoda oleh gilasan roda jaman.
Mengingat masa itu, adalah mengingat seorang sosok. Sosok yang lama ku tahu kalo itu Murrobbi. Dalam benak kami saat itu hanya kata ustaz saja kami panggil. Yang beberapa hari kemudian kami mengetahui namanya Ust Anwar Paeno. Dengan segala kesederhanaannya, kami di tanamkan nilai-nilai dasar fondasi keyakinan Islam. Beliau memiliki khas seorang pendidik; keteduhan. Langkahnya senantiasa mantap, pandangannya tegak ke depan. Tapi dia tetaplah pemuda sederhana (saat itu belum menikah ) yang rumahnya sederhana pula.
wajah yang polos, coba tebak yang mana gue.... |
Kami yang akan menyongsong sebuah gerbang baru yang penuh misteri, saat itu. Teringat dengan polosnya kami mulai bertanya-tanya tentang hal-hal tabuh bagi kami. Dalam pengajian itu diselingi canda tawa karena melihat semangat yang berlebihan atau kecanggungan yang terkadang menyerang. Ada seorang seumuran, teman SD kami juga punya semangat yang sama hadir dalam pengajian kami. Namanya jumakri yusuf. Sekali pun bukan dari spupu kami kami telah kami anggap saudara sediri bagian dari kami. Kami sangat ingat sepedanya yang selalu mau membonceng kami pergi taklim, tarbiyah dan bilah ada tabligh akbar.
Aku kembali mengingat para orang tua kami yang bersedia mengarahkan kami ini. Bahkan setiap sepertiga malam kami di latih untuk shalat malam. Selesai shalat magrib kami di berikan games pertanyaan tentang Islam. Serta diajarkannya banyak pemaknaan, tentang kejujuran dan semangat memperbaiki diri. Dari didikan orang tua lah kami terobsesi untuk tumbuh menjadi insan-insan cendikia yang kelak akan membuat mereka bangga.
kini kami semua telah tumbuh dalam proses takdir Allah. Mengejar kembali cita-cita kami bersama. Sebahagian besar telah fokus menuntut ilmu di negeri Rasulullah MADINAH, kuliah di LIPIA, mahad aly STIBA, sebahagian juga tangah menyelesaikan kuliah mereka, yang lainya tengah bekerja untuk keluarga. Semoga kita dapat di kumpulkan lagi paling tidak di surga Allah..
salam ukhwa semua….
No comments:
Post a Comment
silakan komentar