Pages

Thursday, 15 March 2012

Antara Pacaran Atau Belajar?




Sewaktu di kelas X-9 SMAN 3 MKS, tersebar angket penelitian oleh salah seorang siswa yang ikut lomba karya tulis ilmiah. Ternyata judul karya ilmiahnya cukup menarik yaitu “pengaruh aktivitas ‘pacaran’ terhadap prestasi belajar siswa”. Kabar terakhir yang ana tahu, katanya belum sempat di publikasikan hasilnya, apa mungkin tidak lolos lomba, atau malas mengerjannya, he... he....


Telepas dari hal tersebut, kita maklumi yang selalu menjadi perhatian remaja saat ini aktivitas yang bernama pacaran ini bisa dilihat di media tv yang menggumbarkan aktivitas pacaran. Banyak yang berbeda pandangan tentang akitvitas pacar itu sendiri. Ada yang mendukung, ada yang bilang dilarang agama, bahkan ada yang tidak tahu menahu. Sangat jelas bahwa aktivitas bernama pacaran mengarah pada perzinahan, telah banyak penelitian rusaknya generasi muda dan mudi karena aktivis satu ini.

Terlebih realitanya aktivitas ini kebanyakan di lakoni oleh para pelajar SMA. Yang seharusnya para pelajar yang ditempatkan di sekolah untuk menuntut ilmu malah terkadang di pakai pacaran. Nauzubillah minzalik
Ada stetmen yang pernah ana dengar waktu SMA dulu, para pelajar berpacaran itu sendiri. Ada juga yang buat kita miris yang dikatanya seorang pendidik(guru) bahwa “pacaran sih jangan kelewatan, jadikan sebagai motivasi belajar”. Ini lah pandangan beberapa sekolah sehingga dianggap aktivitas pacaran sebelum nikah ini, di anggap sah-sah saja di lingkungan sekolah.

Sekolah yang seharusnya menjadi tempat para remaja untuk mengembang potensi dan menambah ilmu pengetahuan, guna untuk baiknya masa depan mereka. Sekarang ini telah menambah aktivitas siswa selain belajar. Akibat tidak adanya batasan-batasan yang jelas dalam bergaulan bebas atau pacaran.

Sebenarnya pacaran bukan membuat semangat belajar tetapi justru sebaiknya. Aktivitas ini membuat para pelajar tersita waktunya cukup banyak. Kita lihatlah orang yang pacaran mereka selalu kepikiran sang kekasih mereka telah melupakan untuk apa mereka hadir di sekolah sebenarnya .

Walaupun ada siswa yang baik juga prestasi belajar meski masih pacaran. Tetapi tatap saja akan ada suatu penurunan dari belajarnya. Yang awalnya belajar 10 jam sehari selain di sekolah, akibat pacaran mengurangi belajar mereka sampai 50%. Tidak hanya itu pacaran juga terjatuh kehal-hal negatif yang dapat menurunkan aktivitas belajar. Seperti siswa yang biasanya ke perpustakan membaca atau kerja tugas tetapi kini terbiasa datang ke kantin menaktir si pacar plus lagi harus menambah uang yang memungkin uang tersebut di pakai untuk bayar SPP. Ini akibat pacaran, waduh.....

So gays melihat realita memang sulit di mengerti kita sebagai pelajar. Lebel yang melekat pada kita baik itu di SMP maupun SMA. Menjadi tugas utama seorang pelajar adalah belajar bukan pacaran. Karena ada waktunya untuk pacaran, ya setelah menikah oleh karenanya mari kita belajar dengan baik untuk ke jenjang lebih dewasa dan siap untuk menikah, he...he....  


di sudut SMAGA setelah bel masuk.... 

No comments:

Post a Comment

silakan komentar