Malam kian jauh meninggalkan senja,
Merambat menuju titik nadir yang mencemaskan hati
Genangan air di tanah sudah berirama teduh
Mataku sudah mulai terlihat letih
Mencari-cari di antara ruang langit yang tak bercelah
Langit harapan yang selalu patu pada titahNya
Aku tak pernah terputus dalam berdoa padaNya
Lalu kau hadir dalam suasana ini
Tawa dan canda mengalir begitu saja
Di titik lain…kau tak lagi berkata
Kau memandangku, dengan tatapan lurus
Wajahmu tertunduk seakan ada yang mengganjal
Mungkin ada yang tak bisa kuterjemahkan ke dalam kata-kata,
Tapi ku tahu hati kita berontak menjerit
Tapi semuanya tak ada guna tak berdaya…
Kata-kata yang sebenarnya hendak diucapkan serasa diujung lidah…
Lalu semua hanya terdiam saja dan terus terdiam… selalu…
Lalu semua berlalu lagi dan pergi begitu saja
Aku menatap punggungmu yang menjauh
Hilang semua kata yang sekejap lalu nyaris keluar dari ku dan dari mu
Kata-kata yang kaupatahkan dalam sekejap,
Ketika kau menoleh, tersenyum dengan sinar mata
Lagi-lagi sama seperti sebelumnya, kala kau berhadapan denganku…
Entah kapan semua permainan ini akan berakhir
Ya… Karena dunia hanya permainan
Teruntuk para ikhwa dan akhwat, SABARLAH….
No comments:
Post a Comment
silakan komentar