SALAH SATU FOTO MUKTAMAR LIDMI |
LDK HARUS BEKERJA SERIUS UNTUK MASA DEPAN LEBIH BAIK
Oleh Ust DR Tiar dalam MUKTAMAR Pertama LIDMI
Untuk merancang masa depan, maka yang kita beri treanmen/perhatian adalah pemuda. Wajah Indonesia hari ini ditentukan 20-30 tahun lalu. Investasi pemuda adalah investasi masa depan. Kita harus garap generasi muda. Tantangan hari ini cukup berat. Tantang berat angkatan muda sekarang adalah tantangan hedonisme yang luar biasa disebabkan perkembangan globalisaisi teknologi.
Arus informasi yang cepat menjadikan anak muda banyak sekali akses terhadap kegiatan yang menyebab hanya bisa memenuhi hasrat bermain-mainnya. Secara psikologi, remaja, mau bermain lebih besar dari pada hidup serius. Tempat wisata, dll bermall-mall, akan banyak di isi anak muda. Mall isinya kakak-kakak atau anak muda. Kalau ada kakek kesana, ia sedang mencari cucunya. Dalam tempat wisata manapun, anak muda pasti dominan. Sampai anak muda kalau di kampus, kegiatan yang sifatnya hedonis pasti lebih rame dari pada hal yang serius. LDK saja sudah serius, apalagi kalau mengurus Islamnya.
Jangankan yang agama, yang bukan agama saja, seminar, berapa banyak yang ikut? Sisanya sekarang dimanjakan oleh fasilitas hedonis. Anak muda sekarang waktunya habis untuk hal-hal yang tidak penting. Datang jam 10 dan pulang jam 10 malam. Hobi naik gunung, dari gunung ke gunung. Selalu ada media, fasilitas untuk menghabiskan waktu di rumah yang hedonis. Ruang hedonis juga hadir di tangan masing-masing; media sosial. Kadang yang dibicarakan yang ngak pentimg banget. Status: mau bobo. Buka internet handphone, hanya digunakan main-main. Fungsi asal komunikasi hanya sisanya saja. Kadang main game. Ada banyak sekali media agar anak muda lebih hedomis. Ini tantangan anak muda dan ini pasti akan membunuh masa depannya. Kalau di bukan hedonis, maka masa depan Indonesia tak akan suram. Masa depan tak dibangun oleh orang yang ngak bisa pikir serius. Dalam genarasi usia saya hampir 40an. Banyak anak muda seharusnya jadi pemimpn namun tak punya kualitas dalam memimpin. Yang dipikirkan adalah hal yang sesaat dangkal.
Efek pendidikan, lihat pendidikan kita konten tak semakin bermutu. Semakin dangkal. Banyak sekali juga kasus bahwa ia tak dapat hadapi angan hidupnya. Banyak anak kehilangan kasih sayang dari keluarga. Situasi semacam ini tercipta karena tidak mau berpikir serius. Karena tantangan sangat serius dalam angkatan muda saat ini. Peran aktivis dakwah sangat strategis:
Aktivis dakwah selalu serius.
Tunjukkan bahwa Anda benar-benar berkeja; semua tenaga dan pikiran dicurahkan untuk melakukaan hal yang bermanfaat. Setiap orang punya kapasitas masing-masing tapi serius itu amat penting. Hasilnya perlu agama dunia ini akan terwarna. Aktivis harus belajar tidak main-main, dan bertanggung jawab.
Kita membawa nama Islam.
Mahasiswa iseng datang di sini gak serius, itu namanya mashasiwa iseng. Keseriusan kedua ini membawa nama Islam., ini garansi bahwa yang akan kita kerjakan adalah sesuatu yang di masa akan datang atau dimassa mana pun ini akan membawa perbaikan. Kita tidak percaya perbaikan dalam bidang apapun tanpa libatkan Islam, agama dan Allah., dunia ini ada pengurusnya; ada Allah yang atur dunia.
Allah udah terapkan bahwa untuk sampai pada perbaikan di bumi maka yang harus dipegang adalah Islam. Kisah Rasulullah, beliau tak inginkan sesuatu apapun. Maka ketika kita mebawa nama Islam, kita jadikan sebagai bagian integral dalam kehidupan sehari-hari, maka ini adalah investasi untuk Islam di masa yang akan datang. Mungkin yang kita kerja belum berefek sekarang, tapi apa yang kita lakuan adalah investasi untuk masa depan. Apa yang terjadi hari ini adalah apa yang dikerjakan bangsa kita di masa lalu. Korupsi Mereka yang kuliah pada tahun 70 an. Sekarang yang pegang jabata, artinya kuliah tahun 80 an. Kalau kuliah tahun 60an, sekarang sudah 70an. Kalau kita kembali dalam sejarah, kondisi belajar di Indonseia tahun 70an anda tak akan ketemu mahasiswa yang pakai kerudung. Ada mahasiswa pakai kerudung, maka akan ditanya oleh satpam. Ini simbol. Kalau pakai jilbab saja tidak boleh. Belajar tahun 70 an jauh dari Islam. Indonesia baru ada gerakan adalah tahun 71, mulai digagas gerakan dakwah kampus. Tahun 69 masjid salaman dibangun oleh dosen. Mereka murid-muridnya pak natsir: prof sadli, kang imad. Karena mereka dekat dengan aktivis dakwah. Mereka buat masjid di luar kampus. Di sini baru digagas LMD. Latihan mujahid dakwah, angkatan pertama : amin rais dari ugm, dr rofik dari undip, dr.fuad dari unair, daud ali dari UI. Hanya beberapa orang ini yang dipulangkan lagi. Akhir 70 baru ada yang merintis di kampus besar. Di UGM, mula-mual mushollha sholahuddin. Di UI juga begitu oleh arif rahman hakim. Artinya waktu itu yang tersentuh adalah sebahagian kecil sekali. Mau belajar Islam tak bisa dikampus. Setelah mulai banyak belajar, maka aktivis kampus dari unpad, ustaz Doktor tasmara. Awal 80, baru digagas dilegalkan jilbab. Saat itu ada undang-undaag survesiev/pelarangannya. Ustad-ustad tahun 80 paling banyak di penjara diisi oleh ustadz. Pejara ada di kantor kodim untuk tangkap usatadz,ustadz. Dulu bikin begini dan tanpa izin, maka besoknya sudah pindah tempat tidur. Baru ada demo besar-besaran tahun 90an awal itupun setelah ICMI berdiri (tanda suharto mulai berpihak pad Islam). Saat itu, demo lautan JILBAB. Ada lagu bimbo untuk aktivis dakwah kampus. Tahun 95 baru diperbolehkan mahasiswa pakai jilbab. Maka kalau sekarang generasi tahun 70 mereka korupsi karena memang mereka tak ngerti agama. Aktivis tahun 80 dan 90, lumayan bisa pertahankan Islam. Munculnya partai Islam. Yusril PBB. Amin rais PAN. 99 ada euforia politik, maka mereka buat partai. Tahun 2004 mereka barus sadar tak boeh semua masuk politik. Sampai tahun 2005 dakwah kampus mulai turun semangatnya. Semangat seniornya masuk partai semua. Terjadi deadlock dalam dakwah kampus. Awalnya mahasiswa banyak ngaji, jadinya ngak mau lagi. Ini menyebabakan 2005 terjadi gonjang ganjing di LDK. Tahun 2010 ADK tobat lagi, maka mereka berpikir bahwa LDK harus steril dari politik. Politik tak boleh dibawa masuk di dakwah kampus. Saat dakwah yang dikorbankan, maka penyebabanya harus disterilkan dari unsur politik praktis. Kalau mau bicarakan politik, suarakan kebenaran. Kalau kita perlu kerja sama dengan partai politik, silahkan, tapi jangan buat afiliasi.
Momen ini harus dikembalikan bahwa dakwahnya bukan cari massa partai. Dakwah adalaah menyuarakan kebenaran dan mencegah dari kemungkaran. Oleh LDK adalah mewujudkan kebenaran, apa yang diperintahkan, mengajak yang ma`ruf.
Non LDK ikut melakukan serius namun tak punya perbaikan. kedua yaitu tak punya landasan ideologi yang jelas. Orang-orang kafir dikatakan oleh Allah “mereka merasa bahwa mereka sedang melakukan islah/perbaikan. Tapi apabila diingatkan bahwa sedang tak melakukan kebaikan tapi sebenarnya berbuat buruk. Mereka sedang makar, tapi mereka tak sadar. Mengapa mereka disebut lakukan fasad. ideologi munafik, kufur. Para aktivis yang saat itu jadi pemimpin bangsa tak punya ideologi agama, seakan ciat-ciantan Cuma sampai disitu... (sampai disitu saja)
POTONGAN REKAMAN TAUJIHAD UST DR TIAR
No comments:
Post a Comment
silakan komentar