Pages

Wednesday, 17 April 2013

CATATAN JADI PENGAWAS UN (2)





Kenapa harus takut pada UN?

Mereka secara psikologis merasa takut menghadapi UN wajar. Siswa takut tidak bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Orang tua takut gagal mendidik anak sehingga menjadi aib keluarga. Kepala sekolah dan guru mata pelajaran takut reputasi mereka jeblok karena banyak siswanya tidak lulus. Tak terkecuali dinas pendidikan turut takut karena mutu pendidikan menjadi rendah sehingga berpengaruh pada turunnya gengsi pendidikan di daerah.


Ketakutan ini patut kita pertanyakan. Kenapa harus takut pada UN? Kenapa harus takut pada UN jika setiap siswa telah menyiapkan diri dengan matang dan terencana sejak awal. Kenapa harus was-was jika para orang tua selalu mendampingi anaknya untuk belajar sungguh-sungguh sejak tahun ajaran baru. Kenapa harus deg-degan jika para kepala sekolah dan guru mata pelajaran telah menyajikan/ menyampaikan materi dan bahan ajar yang sesuai dan berkualitas.

Dalam situasi seperti ini diharapkan para guru menenangkan siswa dengan cara bukan lagi memberikan latihan soal. Kata-kata santun yang menyejukkan dan cara berpikir yang bijak menyikapi situasi lebih dibutuhkan siswa. Mengajak siswa masuk ke dalam kontroversi dan menyalahkan pihak-pihak yang menyebabkan UN tertunda bukanlah sikap yang tepat.

Penundaan UN dapat dimanfaatkan untuk menambah stamina dan meminimalisir tingkat stres. Guru tidak perlu menambah ketegangan misalnya dengan menekan siswa mengejar target lulus 100 %. Niat memotivasi siswa yang berakibat pada makin tingginya suasana tegang dan stres perlu dihindari.

Apapun hasil dari UN adalah usaha maksimal yang telah dilakukan. Kalaupun belum berhasil dengan maksimal bukan berarti patut disesali. Justru karena itu patut dievaluasi dan diperbaiki.

kita harus menyadari bersama bahwa UN bagian dari proses pendidikan. UN menguji kemampuan peserta didik selama mengikuti pembelajaran dalam salah satu jenjang pendidikan. Proses inilah yang perlu mendapat perhatian, bukan sebatas mengejar hasil akhir. Proses pembelajaran yang baik disertai penanaman nilai kejujuran akan memperkecil kemungkinan adanya kecurangan dalam UN.

sekalipun banyak yang tidak lulus di suatu sekolah atau daerah, Pemerintah akan memberikan perhatikan pada sekolah atau daerah tersebut. Baik berupa bantuan khusus tentang sarana-prasarana, peningkatan kompetensi sumber daya pendidik, fasilitasi pendidikan, kucuran blockgrant, hibah dan berbagai program dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Dengan berbagai program tersebut diharapkan tingkat kelulusan di masa mendatang akan meningkat. Dan otomatis mutu pendidikan juga akan terangkat.

Semoga tulisan ini dapat menghilangkan stres karena di tundanya UN, serta menghilangkan ketakutan akan ketidak lulus. Ujian nasional tak hanya menjadi media untuk menilai kwalitas pendidikan tapi termasuk juga mengukur  proses usaha kita dalam mendidik. wallahualam. **

No comments:

Post a Comment

silakan komentar