Kenapa
harus takut pada UN?
Mereka
secara psikologis merasa takut menghadapi UN wajar. Siswa takut tidak bisa
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Orang tua takut gagal
mendidik anak sehingga menjadi aib keluarga. Kepala sekolah dan guru mata
pelajaran takut reputasi mereka jeblok karena banyak siswanya tidak lulus. Tak
terkecuali dinas pendidikan turut takut karena mutu pendidikan menjadi rendah
sehingga berpengaruh pada turunnya gengsi pendidikan di daerah.
Ketakutan
ini patut kita pertanyakan. Kenapa harus takut pada UN? Kenapa harus takut pada
UN jika setiap siswa telah menyiapkan diri dengan matang dan terencana sejak
awal. Kenapa harus was-was jika para orang tua selalu mendampingi anaknya untuk
belajar sungguh-sungguh sejak tahun ajaran baru. Kenapa harus deg-degan jika
para kepala sekolah dan guru mata pelajaran telah menyajikan/ menyampaikan
materi dan bahan ajar yang sesuai dan berkualitas.
Dalam
situasi seperti ini diharapkan para guru menenangkan siswa dengan cara bukan
lagi memberikan latihan soal. Kata-kata santun yang menyejukkan dan cara berpikir
yang bijak menyikapi situasi lebih dibutuhkan siswa. Mengajak siswa masuk ke
dalam kontroversi dan menyalahkan pihak-pihak yang menyebabkan UN tertunda
bukanlah sikap yang tepat.
Penundaan
UN dapat dimanfaatkan untuk menambah stamina dan meminimalisir tingkat stres.
Guru tidak perlu menambah ketegangan misalnya dengan menekan siswa mengejar
target lulus 100 %. Niat memotivasi siswa yang berakibat pada makin tingginya
suasana tegang dan stres perlu dihindari.
Apapun
hasil dari UN adalah usaha maksimal yang telah dilakukan. Kalaupun belum
berhasil dengan maksimal bukan berarti patut disesali. Justru karena itu patut
dievaluasi dan diperbaiki.
kita
harus menyadari bersama bahwa UN bagian dari proses pendidikan. UN menguji
kemampuan peserta didik selama mengikuti pembelajaran dalam salah satu jenjang
pendidikan. Proses inilah yang perlu mendapat perhatian, bukan sebatas mengejar
hasil akhir. Proses pembelajaran yang baik disertai penanaman nilai kejujuran
akan memperkecil kemungkinan adanya kecurangan dalam UN.
sekalipun
banyak yang tidak lulus di suatu sekolah atau daerah, Pemerintah akan
memberikan perhatikan pada sekolah atau daerah tersebut. Baik berupa bantuan
khusus tentang sarana-prasarana, peningkatan kompetensi sumber daya pendidik,
fasilitasi pendidikan, kucuran blockgrant, hibah dan berbagai program dalam
rangka peningkatan mutu pendidikan. Dengan berbagai program tersebut diharapkan
tingkat kelulusan di masa mendatang akan meningkat. Dan otomatis mutu
pendidikan juga akan terangkat.
No comments:
Post a Comment
silakan komentar