.
PEDOMAN PENYUSUNAN
SKRIPSI
Tim Penyusun :
Drs. M. Jafar Anwar, M.Si
Ilyas Ichsani, S.Hum, M.MPd
A. Misbakhun Najakhi, S. Ag
INSTITUT AGAMA ISLAM AL-AQIDAH
JAKARTA
Jl. Kayu Manis Barat no 99 Matraman Jakarta Timur 13130
Telp/fax (021)8583114
Website : www.alaqidahjakarta.com
e-mail
: iai.alaqidah@gmail.co
BAGIAN PERTAMA
PENULISAN SKRIPSI
A. Pengertian Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang
disusun dalam penyelesaian studi tingkat sarjana program Strata Satu (S1).
Dalam skripsi memuat data dan fakta yang objektif. Sumber data itu memuat hasil
penelitian baik penelitian lapangan (field research) maupun kajian
kepustakaan (library research).
Khusus untuk penelitian lapangan (field
research) dapat menggunakan jenis metode penelitian kualitatif (qualitative
research). Metode ini adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat postpositifisme digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah. Peneliti adalah instrument kunci. Analisis datanya bersifat induktif
kualitatif dan hasil penelitian menekankan pada makna dari generalisasi.
Instrumen penelitiannya adalah wawancara mendalam, studi dokumentasi dan
observasi.
Metode penelitian kuantitatif (Quantitative research) merupakan metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifisme. Teknik pengambilan
sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan. Instrumen utamanya adalah angket (quetionare), studi
dokumen, observasi dan wawancara untuk mendukung hasil analisa data.
Bahasa yang digunakan dalam penulisan
skripsi berpedoman dengan bahasa Indonesia yang baik (Ejaan Yang Disempurnakan
--- EYD) sebagai bahasa pengantar nasional. Skripsi juga boleh ditulis menggunakan bahasa asing
(Inggris dan Arab).
Penulisan Skripsi dengan Bahasa Indonesia
tebalnya minimal 50 halaman (bagian isi, tidak termasuk lampiran-lampiran) atau
lebih, bagi yang menggunakan bahasa
asing (Inggris dan Arab) tebalnya
minimal 35 halaman.
B. Penentuan Pokok Masalah
Pokok masalah yang diangkat dalam skripsi
harus berhubungan dengan disiplin ilmu yang akan dikembangkan menjadi profesi
mahasiswa yang bersangkutan. Pokok masalah itu
berupa hal-hal yang berhubungan dengan bidang studi yang merupakan mata kuliah
komponen jurusan dan fakultas.
C.
Penyusunan Kerangka
Pokok masalah yang sudah dipilih dalam
pembahasan skripsi harus dirinci dalam bagian-bagian yang saling berkaitan.
Bagian-bagian itu dapat dirinci menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil. Sistimatika penulisan skripsi terkait langsung
dengan jenis penelitian yang dilakukan mahasiswa. Sistimatika penulisan skripsi
berbeda antara penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan.
D.
Rincian Dan Rincian Isi Skripsi
1. Penelitian Kepustakaan
DAFTAR ISI
Halaman Sampul …………………………………………………….. i
Halaman Judul ………………………………………………………. ii
Halaman Pengesahan Pembimbing …………...............................
iii
Halaman Pengesahan ……………………… ................................ iv
Kata Pengantar …………………………….................................... ................. v
Daftar Isi …………………………………..................................................................... vi
BAB I. PENDAHULUAN …………………………............................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ……………………...................................... 2
B. Perumusan dan Pembahasan Masalah
……........................... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………................................. 7
D. Metodelogi Penelitian ……………………......................................... 8
E. Sistematika Penulisan .............................................................. 10
BAB II KERANGKA TEORI
...................................................................... 11
BAB III dan
IV (berisi tentang pembahasan masalah) ..................... 30
BAB VI PENUTUP
.................................................................................. 75
A. Kesimpulan
................................................................................ 76
B. Saran-Saran
............................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA
........................................................................................ 79
2.
Penelitian Lapangan
DAFTAR ISI
Halaman Sampul …………………………..
i
Halaman Judul …………………………….. ii
Halaman Pengesahan Pembimbing ……….. iii
Halaman Pengesahan ……………………… iv
Kata Pengantar ……………………………........................................................................... v
Daftar Isi ………………………………….. .............................................................................. vi
BAB I. PENDAHULUAN ………………………….................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ……………………........................................... 5
B. Perumusan dan Pembahasan Masalah ……................................. 9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………........................................ 10
D. Metodelogi Penelitian ……………………................................................ 11
E. Sistematika Penulisan
..................................................................... 12
BAB II KERANGKA TEORI
........................................................................... 14
BAB III
(Gambaran umum daerah penelitian atau metodelogi penelitian) ..... 25
A.
Latar Belakang Lembaga yang diteliti
......................................... 26
B.
Sarana Prasarana
......................................................................... 29
C.
Keadaan pendidikan dan tenaga kependidikan (guru dan
staf) ..... 33
D.
Keadaan Siswa
............................................................................. 36
BAB IV
: Pembahasan Masalah .................................................................. 40
(Sub tema disesuaikan dengan
rumusan masalah yang ada di bab I)
BAB V
PENUTUP
...................................................................................... 60
A. Kesimpulan ................................................................................. 61
B. Saran-Saran
................................................................................. 62
DAFTAR PUSTAKA
......................................................................................... 64
E. PENJELASAN
SINGKAT TENTANG SISTIMATIKA PENULISAN :
1.Pendahuluan
a. Latar Belakang Permasalahan
a. Latar Belakang Permasalahan
1) Latar Belakang Permasalahan merupakan
penjelasan fenomena yang diamati dan menarik perhatian peneliti dan bukan
merupakan alasan pemilihan judul.
2) Latar Belakang Penelitian apabila
memungkinkan dapat didukung oleh data penunjang, yang dapat digali dari sumber
utama dan/atau sumber kedua seperti Biro Pusat Statistik, hasil penelitian
terdahulu, jurnal dan internet.
3) Latar Belakang Penelitian memuat hasil
penelitian terdahulu (dari jurnal) dengan menyebutkan sumber jurnal yang
dipakai sebagai referensi.
4) Apabila
perusahaan (sebagai sumber utama) belum menyajikan laporan keuangan, misalnya
rasio keuangan (financial ratio), maka dalam Latar Belakang Penelitian
disajikan minimal 3 periode atau tahun.
b. Rumusan Permasalahan
1) Rumusan permasalahan disajikan secara
singkat dalam bentuk kalimat tanya, yang isinya mencerminkan adanya
permasalahan yang perlu dipecahkan atau adanya permasalahan yang perlu untuk
dijawab
2) Rumusan permasalahan merupakan inti
penelitian, sehingga bisa dipakai pertimbangan menyusun judul dan hipotesa
(khusus pada penelitian kuantitatif)
c.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1) Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian merupakan sasaran atau target yang hendak dicapai oleh peneliti
sebelum Peneliti melakukan penelitian. Bagian ini berisi rumusan tentang tujuan
umum dan atau tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan
rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah.
Berikut ini beberapa contoh cara pengungkapan tujuan penelitian yang
umumnya diawali dengan kalimat tujuan penelitian adalah untuk ... atau
penelitian ini bertujuan untuk … dan sebagainya.
2.KegunaanPenelitian
Kegunaan penelitian, menguraikan manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian itu sendiri, baik dalam pengembangan teori maupun aplikasi. Rumusan kegunaan penelitian mampu memberikan gambaran bahwa hasil penelitian yang akan dicapai itu memiliki kontribusi terhadap perkembangan keilmuan atau kesenian sesuai dengan lingkup yang dikaji dan atau memberikan jalan keluar permasalahan dalam kehidupan
Kegunaan penelitian, menguraikan manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian itu sendiri, baik dalam pengembangan teori maupun aplikasi. Rumusan kegunaan penelitian mampu memberikan gambaran bahwa hasil penelitian yang akan dicapai itu memiliki kontribusi terhadap perkembangan keilmuan atau kesenian sesuai dengan lingkup yang dikaji dan atau memberikan jalan keluar permasalahan dalam kehidupan
2. TINJAUAN PUSTAKA
a. Kerangka Teori
1. Kerangka teori sebaiknya menggunakan
acuan yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti dan acuan-acuan yang
berupa hasil penelitian terdahulu (bisa disajikan di Bab II atau dibuat sub-bab
tersendiri).
2. Cara penulisan dari subbab ke subbab
yang lain harus tetap mempunyai keterkaitan yang jelas dengan memperhatikan
aturan penulisan pustaka.
3. Penulisan nama pengarang dalam
Endnotes atau Footnotes yang bersumber dari kepustakaan tidak perlu
mencantumkan gelar akademik.
4. Untuk memperoleh hasil penelitian yang
baik, studi pustaka harus memenuhi prinsip kemutakhiran dan keterkaitannya
dengan permasalahan yang ada. Apabila menggunakan literatur dengan beberapa
edisi, maka yang digunakan adalah buku dengan edisi terbaru, jika referensi
tidak terbit lagi, referensi tersebut adalah terbitan terakhir. Dan bagi yang menggunakan Jurnal sebagai referensi
pembatasan tahun terbitan tidak berlaku.
5. Semakin banyak sumber bacaan, semakin
baik, dengan jumlah minimal 10 (sepuluh) sumber, baik dari teks book atau
sumber lain misalnya jurnal, artikel dari majalah, Koran, internet dan
lain-lain.
6. Pedoman kerangka teori di atas berlaku
untuk semua jenis penelitian.
7. Dalam kerangka teori, peubah
dicantumkan sebatas yang diteliti dan dapat dikutip dari dua atau lebih karya
tulis/bacaan.
8. Teori bukan merupakan pendapat pribadi
(kecuali pendapat tersebut sudah ditulis di BUKU)
9. Pada akhir kerangka teori bagi
penelitian korelasional disajikan model teori, model konsep (apabila
diperlukan) dan model hipotesis pada subbab tersendiri, sedangkan penelitian
studi kasus cukup menyusun Model teori danreferensi pembatasan tahun terbitan
tidak berlaku.
5. Semakin banyak sumber bacaan, semakin
baik, dengan jumlah minimal 10 (sepuluh) sumber, baik dari teks book atau
sumber lain misalnya jurnal, artikel dari majalah, Koran, internet dan
lain-lain.
6. Pedoman kerangka teori di atas berlaku
untuk semua jenis penelitian.
7. Dalam kerangka teori, peubah
dicantumkan sebatas yang diteliti dan dapat dikutip dari dua atau lebih karya
tulis/bacaan.
8. Teori bukan merupakan pendapat pribadi
(kecuali pendapat tersebut sudah ditulis di BUKU)
9. Pada akhir kerangka teori bagi
penelitian korelasional disajikan model teori, model konsep (apabila
diperlukan) dan model hipotesis pada subbab tersendiri, sedangkan penelitian studi
kasus cukup menyusun Model teori dan beri keterangan. Model teori dimaksud
merupakan kerangka pemikiran penulis dalam penelitian yang sedang dilakukan.
Kerangka itu dapat berupa kerangka dari ahli yang sudah ada, maupun kerangka
yang berdasarkan teori-teori pendukung yang ada. Dari kerangka teori yang sudah
disajikan dalam sebuah skema, harus dijabarkan jika dianggap perlu memberikan
batasan-batasan, maka asumsi-asumsi harus dicantumkan.
b. Hipotesis Penelitian
Jika penelitian bersifat korelasional maka:
1.
Hipotesis penelitian beraspek empiris disajikan pada akhir bab II dalam
sub-sub tersendiri dengan memperhatikan teori pendukungnya, sedangkan hipotesis
penelitian beraspek statistik disajikan dalam bab III.
2.
Apabila analisis data (akhir bab IV) direncanakan tidak untuk
menganalisis data secara luas baik masalah utama (mayor) maupun
bagian-bagiannya (minor) maka dalam hipotesis tidak perlu dicantumkan hipotesis
mayor dan minor.
3.
Hipotesis harus berlandaskan teori, jika ingin mengubah harus mencantumkan
alasan mengapa merubah teori tersebut.
F. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian bisa bersifat kuantitaif
maupun kualitatif, misalnya:
a. Historis
b. Deskriptif
c. Perkembangan
d. Kasus dan penelitian lapangan
e. Korelasional
f. Kausal komparatif
g. Eksperimen murni
h. Eksperimen semu
i. Kaji tindak
b. Deskriptif
c. Perkembangan
d. Kasus dan penelitian lapangan
e. Korelasional
f. Kausal komparatif
g. Eksperimen murni
h. Eksperimen semu
i. Kaji tindak
2.
Pemilihan jenis penelitian dilakukan berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan berikut :
a. Daya tarik permasalahan.
b. Kesesuaian dengan kemampuan dan latar belakang pendidikan.
c. Tersedianya alat dan kondisi kerja.
d. Kesesuaian dengan kemampuan untuk mengumpulkan data yang diperlukan.
e. Kesesuaian dengan waktu, tenaga dan biaya.
f. Resiko kegagalan.
b. Kesesuaian dengan kemampuan dan latar belakang pendidikan.
c. Tersedianya alat dan kondisi kerja.
d. Kesesuaian dengan kemampuan untuk mengumpulkan data yang diperlukan.
e. Kesesuaian dengan waktu, tenaga dan biaya.
f. Resiko kegagalan.
Jenis penelitian dimaksud dapat dilacak dari judul, latar
belakang permasalahan dan tujuan penelitian, sehingga dapat dijelaskan alasan
penentuan jenis penelitian tertentu tanpa menyajikan definisi jenis penelitian
itu sendiri.
3. Peubah dan Pengukuran
a. “Peubah (Variable) merupakan suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya.” ( Sugiyono, 2003, 32).
b. Peubah harus terukur
4. Populasi dan Sampel
a. Populasi merupakan sekumpulan orang atau
objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk
masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi yang akan diteliti harus
didefinisikan dengan jelas sebelum penelitian dilakukan.” (Santoso &
Tjiptono, 2002, 79)
b. Sampel
adalah semacam miniatur (mikrokosmos) dari populasinya” (Santoso &
Tjiptono, 2002, 80)
5. Metode Pengumpulan Data
Metode
pengumpulan data misalnya:
a. “Wawancara dapat dilakukan secara
terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face)
maupun dengan menggunakan telpon.
b. Kuesioner (angket) dapat
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya.
c. Observasi merupakan suatu proses yang komplek , suatu proses yang tersusun
dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting
adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.” (Sugiyono,
2003, 130-141)
G.
HASIL
PENELITIAN DAN BAHASAN
1. Hasil
Penelitian
Hasil-hasil yang disajikan bukan data
mentah, melainkan data yang telah diolah dengan proses sebagaimana tercantum
dalam subbab analisa hasil dalam metodologi penelitian dan berkaitan dengan
topik.
2. Pembahasan
Mengungkapkan atau menjelaskan atau
menguraikan dengan panjang lebar bagaimana hasil penelitian akan mengarah
kepada kesimpulan yang terkait dengan tujuan penelitian.
H. KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab V atau bab terakhir dari skripsi dimuat dua hal pokok,
yaitu simpulan dan saran.
1. Simpulan
Isi dari
simpulan penelitian yang pertama dan utama ialah yang terkait langsung dengan
rumusan masalah dan tujuan penelitian. Dengan kata lain, simpulan penelitian
terikat secara substantif terhadap temuan-temuan penelitian yang mengacu pada
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Simpulan juga dapat
ditarik dari hasil pembahasan, namun yang benar-benar relevan dan mampu
memperkaya temuan penelitian yang diperoleh.
Simpulan penelitian
merangkum semua hasil penelitian yang telah diuraikan secara lengkap dalam bab
IV. Tata urutannya pun hendaknya sama dengan yang
ada di dalam bab IV. Dengan demikian, konsistensi isi dan tata ururtan rumusan
masalah, tujuan penelitian, hasil yang diperoleh dan simpulan penelitian tetap
dipelihara.
2. Saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian, pembahasan,
dan simpulan hasil penelitian. Dengan demikian saran tersebut tidak keluar dari
batas-batas lingkup dan implikasi penelitian.
Saran yang baik nampak dari rumusannya yang bersifat rinci dan operasional.
Artinya, jika orang lain hendak melaksanakan saran itu, ia tidak mengalami
kesulitan dalam menafsirkan atau mengaplikasikannya. Di samping itu, saran yang
diajukan kendaknya telah spesifik.
Saran dapat ditujukan kepada perguruan tinggi, instansi, dinas, jawatan,
lembaga pemerintah maupun swasta, atau yang lain yang dianggap layak.
Contoh 1. Cover
judul
MANAJEMEN
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NILAI BAGI REMAJA
(huruf TIMES NEW
ROMANS, font 16)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi
Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam
(S.Pd.I)
(huruf TIMES
NEW ROMANS, font 11)
Oleh
:
ARIF
RAHMAN
NIM
: 105210047
(huruf TIMES NEW ROMANS, font 12)
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM AL-AQIDAH JAKARTA
2009
(huruf TIMES NEW ROMANS, font 14)
Contoh
2 : Halaman Pengesahan Pembimbing :
Skripsi yang
berjudul “Pengembangan
Manajemen Pendidikan
Nilai Bagi Remaja (Studi Kasus Pada Kelurahan .....” Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Al-Aqidah Jakarta ini sudah siap
diujikan. Skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana program Strata I (S1) pada jurusan Pendidikan Agama Islam.
Jakarta, ..... Oktober 2009
Pembimbing
( Nama Dosen Pembimbing)
Contoh 3 : Lembah Pengesahan Sidang
Munaqasah
Skripsi
yang berjudul “Pengembangan Manajemen Pendidikan Nilai Bagi Remaja”
Jurusan ........ Institut Agama Islam
Al-Aqidah Jakarta ini sudah diujikan. Skripsi ini sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana program Strata I (S1) pada jurusan ....
Jakarta, Oktober 2009
Ketua
Sekretaris
..................................... ............................................
Penguji Pertama Penguji Kedua
....................................... .............................................
Pembimbing
.........................................
Contoh 4:
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama
Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji bagi Allah seru
sekalian alam. Berkat rahmat, hidayah dan inayahnya sehingga Penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Pengembangan manajemen Pendidikan Nilai
Bagi remaja” sebagai salah
satu persyaratan untuk mencapai gelar sarjana (Strata 1).
Salam dan taslim
tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW para sahabat, serta para pengikut
yang setia untuk melanjutkan risalah Islam yang dibawanya.
Penulis menyadari
bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, mengingat kemampuan
dan pengetahuan yang serba terbatas. Untuk itu, Penulis berharap agar kiranya
para Pembaca memberikan masukan dan kritik membangun. Atas kritik dan
masukannya Penulis dengan tulus untuk mendapat bantuannya. Atas bantuanya
diucapkan terima kasih. Oleh karena itu, sudah selayaknya penulis menyampaikan
rasa terima kasih dan penghargaan yang tidak terhingga kepada semua pihak,
antara lain:
1. Bapak ......... Rektor Institut
Agama Islam Al-Aqidah Jakarta
2. Bapak ........... sebagai
pelaksana tugas Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Al-Aqidah Jakarta
3. Bapak ......Pembimbing skripsi
dan dosen Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Al-Aqidah Jakarta
4. Dan lainnya
Jakarta,
November 2009
Penulis
1.
TEKNIK PENULISAN
A.
Kutipan Langsung dalam tulisan (in note)
Pendidikan adalah daya upaya
untuk memberikan tuntunan pada segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak,
agar mereka baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat dapatlah
mencapai keselamatan dan kebahagiaan lahir bathin yang setinggi-tingginya” (A.
Muri Yusuf, 1982:24).
Menurut Amir Dien Indrakusuma menyatakan bahwa
”Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis serta teratur, yang
dilakukan oleh orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi anak
agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (1973:27).
”Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara
sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik
menuju terbentuknya kepribadian yang utama³
--------------
3 Abubakar Baradja, Psikologi Perkembangan Tahapan-Tahapan dan Aspek-Aspeknya dari 0 tahun
sampai akil baliq, Jakarta : Studia Press, 2005. P. 10
Contoh pengutipan ayat
Al-Qur’an :
Anak amanat Allah bagi orang tuanya terlebih ibunya,
semenjak anak dilahirkan ibu harus menyusui, mengasuh dan memeliharanya sampai
usia dua tahun. Hal ini, Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah
[2]:233 berbunyi :
...
Artinya : ”Para
ibu hendaknya menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang
ingin menyempurnakan penyusuan dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian
kepada ibu secara ma’ruf”.
BAGIAN KEDUA
TATA CARA
PENULISAN SKRIPSI DAN TESIS
1.
Tajuk atau Judul
a.
Tiap tajuk akan diketik pada
halaman baru dengan huruf tebal (bold), posisi dan tempatnya di
tengah.
b.
Yang termasuk tajuk adalah :
-
ABSTRAK
-
KATA PENGANTAR
-
DAFTAR TABEL
-
DAFTAR GRAFIK
-
DAFTAR DIAGRAM
-
DAFTAR LAMPIRAN
-
BAB I : PENDAHULUAN
-
BAB II : KAJIAN TEORITIS
-
BAB III : METODE PENELITIAN
-
BAB IV : TEMUAN DAN PEMBAHASANA
-
BAB V : PENUTUP
-
DAFTAR PUSTAKA
-
RIWAYAT HIDUP
-
LAMPIRAN-LAMPIRAN
2.
Bahan yang digunakan
a.
Kertas yang digunakan
penulisan skripsi adalah HVS 80 gram ukuran 21 x 29,7 Cm (A4) warna putih
b.
Sampul luar skripsi
yang akan diujikan cukup dengan cover tipis. Untuk menghadapi ujian
mahasiswa menggandakan empat (4) eksamplar, 1 untuk mahasiswa, dan tiga (3)
eksamplar untuk penguji dan pembimbing. Sedangkan setelah ujian mahasiswa
harus memperbaiki skripsi sesuai
arahan penguji dan pembimbing. Skripsi dan tesis yang akan dijilid setelah
diujikan dengan membuat sampul tebal (hard cover) dengan ketentuan
warna sesuai fakultas masing-masing. Ketika mau dijilid hard cover
antara bab yang satu dengan lainnya diberi pembatas kertas duslang sama dengan warna sampul
3.
Pengetikan dan Spasi
1.
Pengetikan :
a.
Pengetikan naskah skripsi dan tesis mengikuti ketentuan jarak margin
sebagai berikut :
- Pinggir Atas (3 cm dari tepi atas),
- Pinggir Kiri (4 cm dari tepi kertas),
-
Pinggir Bawah (3 cm dari tepi kertas) dan
-
Pinggir Kanan (3 cm dari tepi kertas).
b. Jenis huruf yang digunakan adalah TIMES
NEW ROMANS ukuran huruf atau font 12 (untuk isi tulisan, nama penulis)
c.
Ukuran huruf (font) yang
digunakan antara lain :
-
Untuk isi naskah makalah,
skripsi dan tesis ukuran huruf atau font 12
-
Untuk
judul makalah, skripsi dan tesis ukuran huruf atau font 16
-
Untuk
nama penulis ukuran huruf atau font 12
-
Untuk
pernyataan persyaratan ukuran huruf atau font 11
-
Untuk
nama lembaga ukuran huruf atau font 14
2.
Spasi
a.
Jarak antara nama nomor bab
(misalnya BAB II) dengan tajuk atau judul bab (misalnya Kerangka Teoriris)
adalah satu spasi.
b.
Jarak antara tajuk atau judul
bab dengan baris teks yang pertama atau dengan judul anak bab (sub bab)
adalah empat spasi.
c.
Jarak antara anak bab dengan
baris pertama teks adalah setengah spasi atau baris pertama alinea teks
diketik menjorok ke dalam satu tab computer (enam kali ketukan).
d.
Jarak antara
baris akhir teks dengan judul anak bab berikutnya adalah tiga spasi
e.
Jarak
antara teks (baris terakhir teks) dengan tabel (judul tabel), gambar, grafik,
diagram adalah tiga spasi.
f.
Alinea
baru diketik menjorok ke dalam sub tab komputer dari margin kiri teks jarak
antar alinea adalah satu setengah spasi.
g.
Nama nomor bab dan tajuk bab
ditempatkan pada halaman muka baru
3.
Penulisan abstraksi
a.
Panjang abstrak untuk skripsi
dan tesis itu satu halaman (sekitar 140-200 kata). Abstrak merupakan perasan
atau ringkasan dari keseluruhan isi kripsi dan tesis berkaitan dengan
keseluruhan isi skripsi dan tesis;
b.
Pengetikan
abstrak atau abstract ditulis dalam satu alinea. Jarak
antar baris dalam abstrak adalah satu spasi. Jarak antara tajuk atau judul
(abstrak) dengan baris pertama teks abstrak adalah tiga spasi. Baris pertama
teks abstark tidak ditulis menjorok, tetapi sama atau lurus dengan baris kedua
dan seterusnya. Abstract
dalam bahasa Inggiris dicetak miring (italic).
4.
Penomoran Bab dan Halaman
1. Penomoran
Bab
a.
Penomoran bab menggunakan
angka Romawi huruf besar (capital letter) diikuti titik kemudian judul
bab, ditulis di tengah halaman (misalnya BAB II KERANGKA TEORITIS).
b.
Penomoran anak bab
menggunakan angka Arab diketik pada margin sebelah kiri, setelah angka diikuti
titik kemudian judul anak bab (misalnya 1. Latar Belakang Masalah, 2.
Pembatasan dan Perumusan Masalah, dan lainnya).
c.
Penomoran judul paragraph
yang merupakan bagian dari anak bab menggunakan huruf latin kecil (abjad dari
a sampai z), setelah huruf diikuti titik baru judul paragraf (misalnya : a.
Identifikasi Masalah; b. tujuan dan manfaat penelitian)
d.
Penomoran judul sub paragraph
menggunakan angka Arab disertai kurung tutup, setelah angka dan kurung tutup
tersebut langsung judul sub paragraph, tidak ada titik (misalnya : 1) Metode
Pendidikan Anak Sholeh);
e.
Urutan
penomoran menggunakan kombinasi angka dengan huruf, bila dirangkumkan secara
beruruatan antara lain :
I.
Pendahuluan
A.
Pembatasan dan Perumusan Masalah
a. Pembatasan Masalah
b. Perumusan Masalah
1) Kiat-kiat Mendidik Anak Shaleh
a) Memberikan contoh dan
teladan
b) Mengajarkan nilai dan moral
yang baik
(1) Shalat
(a) tata shalat
|
2. Penomoran Halaman
a.
Penomoran Bagian Awal Skripsi
1)
Penomoran bagian awal skripsi, mulai dari halaman judul
skripsi (halaman setelah sampul) sampai
dengan daftar lampiran menggunakan angka romawi kecil (i, ii, iii, iv dan
lainnya)
2)
Halaman judul skripsi dan halaman persetujuan pembimbing
tidak diberi nomor urut halaman, tetapi diper-hitungkan sebagai halaman i dan
ii (nomor halaman tidak diketik)
3)
Halaman abstrak sampai dengan halaman lampiran diberi
nomor dengan angka Romawi kecil yang merupakan kelanjutan dari halaman judul
skripsi dan halaman persetujuan pembimbing (halaman iii, iv dan lainnya)
4)
Untuk halaman tajuk atau judul, nomor halaman diletakkan
di sebelah bawah tengah untuk halaman muka dan pada lajur (pias) sebelah kiri
untuk halaman belakang. Nomor halaman berjarak 2 cm dari tepi bawah kertas, dan
angka terakhir nomor halaman lurus dengan margin teks.
b. Bagian Inti
1) Penomoran mulai BAB I (PENDAHULUAN) sampai
dengan bab terakhir (Penutup) menggunakan bahasa Arbab (1, 2, 3, 4 dan lainnya)
2)
Untuk
halaman tajuk atau judul, nomor halaman diletakkan di sebelah bawah pada lajur
(pias) sebelah kiri untuk halaman belakang. Nomor halaman berjarak 2 cm dari tepi bawah kertas dan
angka terakhir nomor halaman.
3)
Nomor halaman selanjutnya, yang bukan tajuk (judul)
diletakkan pada baris atas lajur sebelah kiri untuk halaman belakang, berjarak
tiga spasi dari baris pertama teks pada halaman itu, dan angka terakhir nomor
halaman itu harus dengan margin teks.
4) Lembaran judul :
Cover judul
Contoh : 1 Cover Skripsi
MANAJEMEN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NILAI
BAGI REMAJA
5)
(huruf TIMES NEW ROMAN, font 16)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan
Memenuhi
Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana
Pendidikan Islam (S.Pd.I)
6)
(huruf
TIMES NEW ROMAN, font 11)
Oleh :
Nama Mahasiswa
NIM : ………………
(huruf TIMES NEW ROMAN, font 12)
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH
INSTITUT AGAMA
ISLAM AL-AQIDAH JAKARTA
2009
(huruf TIMES NEW
ROMAN, font 14)
5.
Teknik Penulisan Kutipan dan Sumber Kutipan
a.
Makalah
dan skripsi merupakan karya ilmiah, sehingga memiliki tata cara tersendiri
penulisan kutipan dan sumber kutipan harus sesuai atau mengikuti tata cara
penulisan ilmiah. Tata cara kutipan dan
sumber kutipan antara lain :
1) Jika
kutipan merupakan kutipan pertama atau dikutip langsung dari penulisnya, maka
kutipan ditulis dengan menggunakan ”dua tanda petik”. Contoh :
”Pendidikan
adalah daya upaya untuk memberikan tuntunan pada segala kekuatan kodrat yang
ada pada anak-anak, agar mereka baik sebagai manusia maupun sebagai anggota
masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan lahir bathin yang
setinggi-tingginya” (A. Muri Yusuf, 1982:24).
2) Jika
kutipan itu diambil dari kutipan lagi, maka kutipan tersebut tertulis dengan
menggunakan ’satu tanda petik’. Contoh :
Menurut Amir Dien Indrakusuma dalam
Aisyah Dahlan menyatakan bahwa ’Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan
sistematis serta teratur, yang dilakukan oleh orang-orang yang diserahi
tanggung jawab untuk mempengaruhi anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai
dengan cita-cita pendidikan’ (1973:27).
3) Jika
bagian yang dikutip kurang dari atau sama dengan tiga baris, maka kutipan
ditulis dengan menggunakan tanda petik (sesuai dengan ketentuan pertama) dan
penulisnya digabung dalam paragraf yang ditulis oleh pengutip dan diketik
dengan jarak satu setengah. Contoh :
Menurut Amir Dien Indrakusuma dalam Aisyah Dahlan menyatakan bahwa
”Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis serta teratur, yang
dilakukan oleh orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi anak
agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan” (1973:27).
4) Jika bagian yang dikutip lebih dari atau sama
dengan 4 baris, maka kutipan ditulis tanpa tanda kutip dan diketik dengan jarak
satu spasi. Baris pertama diketik mulai pada satu tab komputer.Contoh :
pendidikan sejalan dengan pandangan Amir Dien Indrakusuma (1972:27), bahwa :
”Pendidikan
adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis serta teratur, yang dilakukan oleh
orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi anak agar mempunyai
sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan”.
5) Jika dari yang dikutip ada bagian yang
dhilangkan, maka penulisan bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga buah
titik ( ... ). Menurut A. Muri Yusuf (1982:24) menulis :
”Pendidikan adalah ... kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar
mereka baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai
keselamatan dan kebahagiaan lahir bathin ...”.
6) Jika
penulis menggunakan footnote (catatan kaki), maka cara kutipan sebagai
berikut. Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si
pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju
terbentuknya kepribadian yang utama³
--------------
3 Abubakar Baradja, Psikologi Perkembangan Tahapan-Tahapan dan Aspek-Aspeknya dari 0 tahun
sampai akil baliq, Jakarta : Studia Press, 2005. P. 10
7) Singkatan Khusus dalam
kutipan antara lain :
a. Ibid (ibidum) artinya
“dalam sumber yang sama”, digunakan apablia sumber kutipan yang sama disebutkan
lagi, baik nomor halaman yang sama atau berbeda, tanpa diselingi oleh kutipan
sumber lain. Contoh :
Harapandi Dahri, Memahami Hakekat
Filsafat Ilmu, (Jakarta : Gema Insani, 2006) Cet Ke 2, h. 12.
Ibid, h.
46
b.
Op. Cit. artinya “dalam sumber yang telah disebutkan”,
digunakan untuk untuk menunjuk sumber kutipan yang sama dan dengan halaman yang
berbeda, tetapi diselingi oleh kutipan dari sumber lain. Contoh :
Abdul
Halim Shaleh, Memahami Aliran
Politik Islam , (Jakarta : Balai Pustaka, 2007), h. 67
Bey
Arifin, Mengenal Tuhan , (Surabaya : Bina Ilmu, 1967) h. 82
Abdul
Halim Shaleh, Op Cit, h. 23
c.
Loc. Cit artinya “pada tempat yang telah disebutkan”,
digunakan untuk menunjuk halaman yang sama dari sumber yang sama pula yang
telah disebutkan dan telah diselingi oleh kutipan dari sumber lain. Contoh :
Bey Arifin, Mengenal
Tuhan , (Surabaya : Bina Ilmu, 1967) h. 82
Abdul Halim Shaleh, Memahami
Aliran Politik Islam , (Jakarta : Balai Pustaka,
2007), h. 67
Bey Arifin, Loc. Cit . h. 73
d.
Contoh pengutipan ayat Al-Qur’an :
Anak amanat Allah bagi orang tuanya terlebih ibunya, semenjak
anak dilahirkan ibu harus menyusui, mengasuh dan memeliharanya sampai usia dua
tahun. Hal ini, Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah [2]:233
berbunyi :
....
Artinya
: ”Para ibu hendaknya menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu
bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan dan kewajiban ayah memberi makan dan
pakaian kepada ibu secara ma’ruf”.
e.
Cara Penulisan Sumber Kutipan
1) Jika sumber kutipan
mendahului kutipan, maka cara penulisannya adalah nama penulis yang dikutip
dengan tahun penerbitnya, dan nomor halaman yang dikutip keduanya diletakkan di
dalam kurung (nama penulis adalah nama belakang/akhir, meskipun bukan nama
marga atau nama keluarga). Contoh : Menurut (Dahri, 2008:21), pendidikan
memainkan peran penting, diantaranya : ”Pendidikan dapat meningkatkan kualitas
manusia dalam melaksanakan pembangunan nasional. Dengan pendidikan menjadi
investasi masa depan yang lebih menjanjikan dalam membangun bangsa yang mandiri
dan beradab”.
2) Jika sumber kutipan
ditulis setelah kutipan, maka nama penulis, tahun penerbitan dan nomor halaman
yang dikutip semuanya diletakkan di dalam kurung. Contohnya :
Pendidikan memainkan peran penting, diantaranya :
”Pendidikan dapat meningkatkan kualitas manusia dalam melaksanakan pembangunan
nasional. Dengan pendidikan menjadi investasi masa depan yang lebih menjanjikan
dalam membangun bangsa yang mandiri dan beradab” (Dahri, 2008:21).
3) Jika sumber kutipan
merujuk sumber lain atas bagian yang dikutip, maka sumber kutipan yang ditulis
tetap sumber kutipan yang digunakan pengutip tetapi dengan menyebut siapa yang
mengemukakan pendapat tersebut. Contohnya : Langgulung dan Marimba (Dahri,
2008:21), pendidikan memainkan peran penting, diantaranya : ”Pendidikan dapat
meningkatkan kualitas manusia dalam melaksanakan pembangunan nasional. Dengan
pendidikan menjadi investasi masa depan yang lebih menjanjikan dalam membangun
bangsa yang mandiri dan beradab”.
4) Jika Penulis terdiri
dari dua atau tiga orang, maka nama belakang penulis tersebut harus disebutkan,
contohnya : Langgulung dan Marimba (2006:21). Jika penulisnya lebih dari
tiga orang, maka yang ditulis adalah nama belakang dari penulis pertama dan
diikuti oleh et. al., Contohnya : Anwar et al. (2006:32).
5)
Jika masalah yang dikuti dibahas oleh beberapa orang dalam
sumber yang berbeda maka cara penulisan sumber kutipan itu adalah seperti
berikut : Contoh : beberapa studi tentang anak-anak yang mengalami kesulitan
belajar (Anwar, 2006; Dahri, 2003; Nahrodi, 2000, An-Najakhi, 1998) menunjukkan
bahwa intisari rumusan yang dipadukan
dari keempat sumber tersebut.
6)
Jika sumber kutipan itu tanpa nama, maka penulisnya
adalah (NN, 2005:210)
7)
Jika yang diutarakan pokok-pokok pikiran seorang penulis,
tidak perlu ada kutipan langsung, cukup dengan menyebut sumbernya
8)
Jika yang akan ditulis nama lembaga (corporate authors),
yang ditulis nama lembaga dan tahun di dalam kurung (IAIA, 2006) Penelitian
tentang metode pengajaran yang menghargai multiple intelegensia .....
6. Cara
Menulis Angka dan Singkatan Nama
1.
Cara Menulis Angka Dalam Kalimat
a. Bila besarnya angka dalam kalimat
tersebut kurang dari sepuluh, maka ditulis dengan kata-kata. Contoh : dalam
lima hari terakhir ini upaya peningkatan kesehatan anak dan ibu cukup besar.
Bila angka tersebut sepuluh atau
lebih dengan angka Arab. Contoh : ada sekitar 20 orang anak dan ibu yang
mendapat sumbangan makan gratis dari posyandu.
b. Untuk simbol matematika, statistik, kimia dan lainnya, penulisan
dilakukan apa adanya sesuai dengan kelaziman penulisan dalam bidang tersebut.
2. Cara Menulis Singkatan Nama
a. Untuk penulisan singkatan nama, kepanjangan singkatan yang pertama ditulis secara lengkap,
diikuti penulisan singkatan resminya di
dalam kurung ( ), untuk penulisan
berikutnya hanya ditulis singkatan resminya saja. Contoh : Dalam sistem
pendidikan nasional sekarang mengenal adanya Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Dalam pelaksanaan SNP itu membutuhkan kemauan politik pemerintah.
b. Singkatan nama tidak
resmi, tidak boleh digunakan dalam penulisan karya ilmiah.
c. Untuk singkatan yang
menjadi simbol kimia, matematika dan lainnya penulisannya dilakukan apa adanya
sesuai dengan kelaziman dalam bidang yang bersangkutan.
7. Cara Menulis daftar Pustaka
1. Cara Penulisan
a. Semua nama yang dikutip dalam
makalah dan skripsi harus ada dalam daftar pustaka.
b. Nama penulis, yang ditulis adalah nama
belakang, baik untuk nama orang asing maupun Indonesia, nama marga, nama
keluarga atau nama sendiri, kemudian baru ditulis huruf awal dari nama depan
dan mama tengah (bila ada). Pangkat dan gelar-gelar seperti : Profesor, Dr.
Drs. M.Pd, Kiai, Raden dan lainnya, tidak ada yang ditulis, yang ditulis
lengkap hanya nama belakang, nama lainnya hanya disingkat atau ditulis huruf
awalnya saja. Contoh : Prof. Dr. H. Muhammad Ali, M.Si. maka ditulis Ali, M.
c. Urutan penulisan adalah : nama belakang,
huruf awal nama depan penulis, huruf awal nama tengah penulis. Tahun terbit,
judul buku atau sumber (dicetak miring), tempat terbit dan nama penerbit. Semuanya
dipisahkan dengan titik, kecuali setelah nama belakang diikuti koma setelah
tempat diikuti titik dua. Contoh :
Ali, M
(2007), Pendidikan Akhlak
Sebagai Modal Pendidikan Anak, Bandung: Rosda
Atau
Langgulung,
H, et al. (2004) Manusia &
Pendidikan Suatu Analisis Psikologis, Filsafat dan Pendidikan, Jakarta :
Pustaka Al-Husna Baru
d. Bila
seorang penulis menulis beberapa buku, nama penulis ditulis lagi untuk setiap
buku yang ditulisnya. Urutan buku disusun berdasarkan tahun terbit, mulai dari
yang paling tua. Bila pada tahun yang sama ada beberapa buku, maka diurutkan
berdasarkan abjad judul buku atau artikel, dan lainnya. Contoh :
Langgulung, H, et al. (2004) Manusia & Pendidikan Suatu Analisis Psikologis, Filsafat dan
Pendidikan, Jakarta : Pustaka Al-Husna Baru
Langgulung,
H, (2008) Pendidikan Suatu
Analisis Psikologis, Filsafat dan Pendidikan, Jakarta : Pustaka Al-Husna
Baru
Langgulung,
H, (2009) Analisa Psikologis,
Filsafat dan Pendidikan Dalam Membangun Manusia Seutuhnya, Jakarta :
Pustaka Al-Husna Baru
2. Sumbernya dari Jurnal
Penulisan jurnal sebagai Daftar Pustaka
mengikuti urutan : nama belakang penulis, huruf pertama nama penulis, huruf
pertama nama tengah penulis. Judul artikel (ditulis di antara tanda petik),
judul jurnal ditulis penuh dengan cetakan miring, nomor volume dengan angka
Arab tanpa didahului dengan singkatan ”vol”, nomor penerbitan (jika ada) dengan
angka Arab dan ditulis di antara tanda kurung, nomor halaman dari nomor halaman
pertama sampai dengan nomor halaman terakhir tulisan, tanpa didahului singkatan
”h” (halaman) atau ”P” (Pages). Contoh :
Dahri, H. (2009), ”Cara Menulis Hasil Penelitian
Naskah Klasik Nusantrara”, Jurnal Hikmah IAIA, 11 (3), 15-28.
3. Sumber Buku. Jika
sumbernya berupa buku maka urutan-urutan penulisannya adalah : nama belakang,
huruf pertama nama depan, huruf pertama nama tengah, tahun terbit (dalam
kurung), judul buku (dicetak miring), edisi, kota terbit : nama penerbit.
Contoh :
Dahri, H. (2009), ”Cara Menulis Hasil
Penelitian Naskah Klasik Nusantrara”, Jakarta : Fikahati.
6.
Jika ditulis oleh dua orang atau lebih, maka nama
ditulis. Contoh :
Dahri, H. Dan Anwar, M.J. (2009), ”Cara
Menulis Hasil Penelitian Naskah Klasik Nusantrara”, Jakarta : Fikahati.
7.
Jika ditulis oleh tiga orang lebih, yang ditulis hanya
nama, yang diikuti et al. (dan kawan-kawan). Contoh :
Dahri, H. et al. (2009), ”Cara Menulis
Hasil Penelitian Naskah Klasik Nusantrara”, Jakarta : Fikahati.
8.
Jika yang akan ditulis nama penyunting atau pengedit,
maka yang ditulis adalah nama belakang penyunting, huruf pertama nama depan
penyunting, huruf pertama nama tengah penyunting, Eds dalam kurung (Eds) dan
tahun dalam kurung (2001), dan lainnya. Contoh :
Dahri, H. dan Anwar, M.J (Eds). (2009), Pendidikan
Menjadi Modal Pembangunan SDM yang berkualitas, Jakarta : Fikahati.
9.
Jika sumbernya karya tulis seseorang dalam suatu kumpulan
tulisan orang banyak. Contoh :
Anwar, M.J. (2008),
”Manajemen Pendidikan Nilai Bagi Remaja”, dalam STAIA (2009), Dialog Antar
Alumni IAIA Jakarta, Jakarta : STAIA Press.
10. Jika buku itu memiliki
edisi. Contoh :
Anwar, M.J. (2008),
”Manajemen Pendidikan Nilai Bagi Remaja”, dalam STAIA (2009), Dialog Antar
Alumni IAIA Jakarta (Edisi ke 3) , Jakarta : STAIA Press.
3.
Sumbernya Internet
1.
Karya perorangan, cara penulisannya adalah : pengarang /
penyunting, tahun, judul (edisi), jenis medium), tersedia : alamat di internet
(tanggal diakses). Contohnya :
Dahri, H. (2007), ”Cara
Menulis Hasil Penelitian Naskah Klasik Nusantrara” (Online), tersedia
: http:/www.mujan.iaia.edu/ STAIA/FES.Yearbook/1998/anwar.hotmail (20
Oktober 2009).
2.
Bagian dari karya kolektif, cara penulisannya adalah nama
belakang penulis/penyunting, huruf pertama nama depan penulis/penyunting. Huruf
pertama nama tengah penulis / penyunting (tahun), dalam sumber (edisi), (jenis
media), penerbit : tersedia : alamat di internet (dapat diakses). Contoh :
Dahri, H. (2007), ”Cara
Menulis Hasil Penelitian Naskah Klasik Nusantrara” (Online), tersedia
: httpww.paiman.staia.2009/ FES.Yearbook/1998/ (20 Oktober 2009).
3.
Bila pesan dari E-mail, cara penulisannya: pengirim
(alamat E-mail pengirim). (tahun, tanggal dan bulan). Judul pesan : e-mail kepeda penerima (alamat E-mail
penerima). Contoh :
Anwar. M.J. (2009), (mujan_ngali@yahoo.co.id) (10 Mei 1969). Metode
Pendidikan Anak Shaleh, E-mail kepada Paiman (paiman_staia @yahoo.com)
4.
Cara Menulis Riwayat Hidup dan Lampiran
1.
Cara menulis riwayat hidup (curriculum vitae)
diletakkan setelah daftar pustaka, memuat tentang data atau informasi tentang
hal-hal yang cukup penting tentang kandidat sarjana atau magister. Riwayat
hidup dapat ditulis secara naratif atau hanya butir-butir, memuat identitas
diri dan keluarga, pendidikan, pekerjaan, karya ilmiah dalam bentuk makalah,
buku, jurnal, penelitian, dan penghargaan yang pernah diperoleh.
2.
Cara menulis lampiran. Letak lampiran dan jenis lampiran.
Lampiran diletakkan setelah riwayat hidup. Lampiran dokumen penunjukan
pembimbing, izin mengadakan penelitian, instrumen-instrumen, pengumpulan data,
rangkuman hasil pengolahan, statistik, rangkuman data awal (yang sangat penting
saja), dan hal-hal yang lainnya yang dipandang penting.
3.
Tiap lampiran diberi nomor urut lampiran, menggunakan
angka Arab diletakkan pada sudut kanan atas. Contoh :
Contoh 1 : Lampiran
Penunjukkan pembimbing
Contoh 2 : Surat izin
melaksanakan penelitian
No comments:
Post a Comment
silakan komentar