Pages

Thursday, 8 September 2016

MAKALAH : PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI

.
PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI







Tim Penyusun  :

Drs. M. Jafar Anwar, M.Si
Ilyas Ichsani, S.Hum, M.MPd
A. Misbakhun Najakhi, S. Ag



INSTITUT AGAMA ISLAM AL-AQIDAH JAKARTA

Jl. Kayu Manis Barat no 99 Matraman Jakarta Timur 13130 Telp/fax (021)8583114
e-mail : iai.alaqidah@gmail.co



BAGIAN PERTAMA
PENULISAN SKRIPSI

A.      Pengertian Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang disusun dalam penyelesaian studi tingkat sarjana program Strata Satu (S1). Dalam skripsi memuat data dan fakta yang objektif. Sumber data itu memuat hasil penelitian baik penelitian lapangan (field research) maupun kajian kepustakaan (library research).

Khusus untuk penelitian lapangan (field research) dapat menggunakan jenis metode penelitian kualitatif (qualitative research). Metode ini adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositifisme digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah. Peneliti adalah instrument kunci. Analisis datanya bersifat induktif kualitatif dan hasil penelitian menekankan pada makna dari generalisasi. Instrumen penelitiannya adalah wawancara mendalam, studi dokumentasi dan observasi.
Metode penelitian kuantitatif (Quantitative research) merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifisme. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,  pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Instrumen utamanya adalah angket (quetionare), studi dokumen, observasi dan wawancara untuk mendukung hasil analisa data.

Bahasa yang digunakan dalam penulisan skripsi berpedoman dengan bahasa Indonesia yang baik (Ejaan Yang Disempurnakan --- EYD) sebagai bahasa pengantar nasional. Skripsi juga boleh ditulis menggunakan bahasa asing (Inggris dan Arab).

Penulisan Skripsi dengan Bahasa Indonesia tebalnya minimal 50 halaman (bagian isi, tidak termasuk lampiran-lampiran) atau lebih, bagi yang menggunakan  bahasa asing  (Inggris dan Arab) tebalnya minimal 35 halaman.


B.     Penentuan Pokok Masalah
Pokok masalah yang diangkat dalam skripsi harus berhubungan dengan disiplin ilmu yang akan dikembangkan menjadi profesi mahasiswa yang bersangkutan. Pokok masalah itu berupa hal-hal yang berhubungan dengan bidang studi yang merupakan mata kuliah komponen jurusan dan fakultas.


C.   Penyusunan Kerangka
 Pokok masalah yang sudah dipilih dalam pembahasan skripsi harus dirinci dalam bagian-bagian yang saling berkaitan.
Bagian-bagian itu dapat dirinci menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Sistimatika penulisan skripsi terkait langsung dengan jenis penelitian yang dilakukan mahasiswa. Sistimatika penulisan skripsi berbeda antara penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan.















D.    Rincian Dan Rincian Isi Skripsi
1.      Penelitian Kepustakaan

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ……………………………………………………..      i
Halaman Judul ……………………………………………………….        ii
Halaman Pengesahan Pembimbing …………...............................      iii
Halaman Pengesahan ……………………… ................................ iv
Kata Pengantar ……………………………....................................        .................  v
Daftar Isi ………………………………….....................................................................         vi


BAB     I.     PENDAHULUAN ………………………….............................................          1
            A.   Latar Belakang Masalah ……………………......................................          2
            B.    Perumusan dan Pembahasan Masalah ……...........................          4
            C.   Tujuan dan Manfaat Penelitian …………….................................          7
          D.   Metodelogi  Penelitian …………………….........................................          8
            E.    Sistematika Penulisan ..............................................................       10


BAB     II     KERANGKA TEORI ......................................................................       11

             
                  
BAB III        dan IV (berisi tentang pembahasan masalah) .....................       30

BAB VI       PENUTUP ..................................................................................       75

            A.   Kesimpulan ................................................................................       76
            B.    Saran-Saran ...............................................................................       77

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................       79






2.      Penelitian Lapangan
DAFTAR ISI

Halaman Sampul …………………………..                                                            i
Halaman Judul ……………………………..                                                             ii
Halaman Pengesahan Pembimbing ………..                                      iii
Halaman Pengesahan ………………………                                                          iv
Kata Pengantar ……………………………...........................................................................       v
Daftar Isi ………………………………….. ..............................................................................      vi



BAB     I.     PENDAHULUAN ………………………….................................................... 1
            A.   Latar Belakang Masalah ……………………........................................... 5
            B.    Perumusan dan Pembahasan Masalah ……................................. 9
            C.   Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………........................................ 10
          D.   Metodelogi  Penelitian ……………………................................................ 11
            E.    Sistematika Penulisan ..................................................................... 12






BAB     II     KERANGKA TEORI ........................................................................... 14

              

BAB  III      (Gambaran umum daerah penelitian atau metodelogi penelitian) .....            25

A.     Latar Belakang Lembaga yang diteliti .........................................             26
B.      Sarana Prasarana .........................................................................    29
C.     Keadaan pendidikan dan tenaga kependidikan (guru dan staf) ..... 33
D.     Keadaan Siswa ............................................................................. 36

BAB IV     : Pembahasan Masalah .................................................................. 40
                (Sub tema disesuaikan dengan rumusan masalah yang ada di bab I)


BAB V PENUTUP ...................................................................................... 60

                     A.   Kesimpulan .................................................................................    61
                     B.    Saran-Saran .................................................................................  62

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................   64





E. PENJELASAN SINGKAT TENTANG SISTIMATIKA PENULISAN :
    1.Pendahuluan
       a.  Latar Belakang Permasalahan
1) Latar Belakang Permasalahan merupakan penjelasan fenomena yang diamati dan menarik perhatian peneliti dan bukan merupakan alasan pemilihan judul.
2) Latar Belakang Penelitian apabila memungkinkan dapat didukung oleh data penunjang, yang dapat digali dari sumber utama dan/atau sumber kedua seperti Biro Pusat Statistik, hasil penelitian terdahulu, jurnal dan internet.
3) Latar Belakang Penelitian memuat hasil penelitian terdahulu (dari jurnal) dengan menyebutkan sumber jurnal yang dipakai sebagai referensi.
4) Apabila perusahaan (sebagai sumber utama) belum menyajikan laporan keuangan, misalnya rasio keuangan (financial ratio), maka dalam Latar Belakang Penelitian disajikan minimal 3 periode atau tahun.

          b. Rumusan Permasalahan
1) Rumusan permasalahan disajikan secara singkat dalam bentuk kalimat tanya, yang isinya mencerminkan adanya permasalahan yang perlu dipecahkan atau adanya permasalahan yang perlu untuk dijawab
2) Rumusan permasalahan merupakan inti penelitian, sehingga bisa dipakai pertimbangan menyusun judul dan hipotesa (khusus pada penelitian kuantitatif)

          c.  Tujuan dan Kegunaan Penelitian


1) Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sasaran atau target yang hendak dicapai oleh peneliti sebelum Peneliti melakukan penelitian. Bagian ini berisi rumusan tentang tujuan umum dan atau tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah.
Berikut ini beberapa contoh cara pengungkapan tujuan penelitian yang umumnya diawali dengan kalimat tujuan penelitian adalah untuk ... atau penelitian ini bertujuan untuk … dan sebagainya.

2.KegunaanPenelitian
Kegunaan penelitian, menguraikan manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian itu sendiri, baik dalam pengembangan teori maupun aplikasi. Rumusan kegunaan penelitian mampu memberikan gambaran bahwa hasil penelitian yang akan dicapai itu memiliki kontribusi terhadap perkembangan keilmuan atau kesenian sesuai dengan lingkup yang dikaji dan atau memberikan jalan keluar permasalahan dalam kehidupan


2. TINJAUAN PUSTAKA

      a. Kerangka Teori
1. Kerangka teori sebaiknya menggunakan acuan yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti dan acuan-acuan yang berupa hasil penelitian terdahulu (bisa disajikan di Bab II atau dibuat sub-bab tersendiri).
2. Cara penulisan dari subbab ke subbab yang lain harus tetap mempunyai keterkaitan yang jelas dengan memperhatikan aturan penulisan pustaka.
3. Penulisan nama pengarang dalam Endnotes atau Footnotes yang bersumber dari kepustakaan tidak perlu mencantumkan gelar akademik.
4. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik, studi pustaka harus memenuhi prinsip kemutakhiran dan keterkaitannya dengan permasalahan yang ada. Apabila menggunakan literatur dengan beberapa edisi, maka yang digunakan adalah buku dengan edisi terbaru, jika referensi tidak terbit lagi, referensi tersebut adalah terbitan terakhir. Dan bagi yang menggunakan Jurnal sebagai referensi pembatasan tahun terbitan tidak berlaku.
5. Semakin banyak sumber bacaan, semakin baik, dengan jumlah minimal 10 (sepuluh) sumber, baik dari teks book atau sumber lain misalnya jurnal, artikel dari majalah, Koran, internet dan lain-lain.
6. Pedoman kerangka teori di atas berlaku untuk semua jenis penelitian.
7. Dalam kerangka teori, peubah dicantumkan sebatas yang diteliti dan dapat dikutip dari dua atau lebih karya tulis/bacaan.
8. Teori bukan merupakan pendapat pribadi (kecuali pendapat tersebut sudah ditulis di BUKU)
9. Pada akhir kerangka teori bagi penelitian korelasional disajikan model teori, model konsep (apabila diperlukan) dan model hipotesis pada subbab tersendiri, sedangkan penelitian studi kasus cukup menyusun Model teori danreferensi pembatasan tahun terbitan tidak berlaku.
5. Semakin banyak sumber bacaan, semakin baik, dengan jumlah minimal 10 (sepuluh) sumber, baik dari teks book atau sumber lain misalnya jurnal, artikel dari majalah, Koran, internet dan lain-lain.
6. Pedoman kerangka teori di atas berlaku untuk semua jenis penelitian.
7. Dalam kerangka teori, peubah dicantumkan sebatas yang diteliti dan dapat dikutip dari dua atau lebih karya tulis/bacaan.
8. Teori bukan merupakan pendapat pribadi (kecuali pendapat tersebut sudah ditulis di BUKU)
9. Pada akhir kerangka teori bagi penelitian korelasional disajikan model teori, model konsep (apabila diperlukan) dan model hipotesis pada subbab tersendiri, sedangkan penelitian studi kasus cukup menyusun Model teori dan beri keterangan. Model teori dimaksud merupakan kerangka pemikiran penulis dalam penelitian yang sedang dilakukan. Kerangka itu dapat berupa kerangka dari ahli yang sudah ada, maupun kerangka yang berdasarkan teori-teori pendukung yang ada. Dari kerangka teori yang sudah disajikan dalam sebuah skema, harus dijabarkan jika dianggap perlu memberikan batasan-batasan, maka asumsi-asumsi harus dicantumkan.

b. Hipotesis Penelitian
 Jika penelitian bersifat korelasional maka:
1.  Hipotesis penelitian beraspek empiris disajikan pada akhir bab II dalam sub-sub tersendiri dengan memperhatikan teori pendukungnya, sedangkan hipotesis penelitian beraspek statistik disajikan dalam bab III.
2.  Apabila analisis data (akhir bab IV) direncanakan tidak untuk menganalisis data secara luas baik masalah utama (mayor) maupun bagian-bagiannya (minor) maka dalam hipotesis tidak perlu dicantumkan hipotesis mayor dan minor.
3.  Hipotesis harus berlandaskan teori, jika ingin mengubah harus mencantumkan alasan mengapa merubah teori tersebut.


F.  METODE PENELITIAN
1.   Jenis Penelitian bisa bersifat kuantitaif maupun kualitatif, misalnya:
a.  Historis
b.  Deskriptif
c.  Perkembangan
d. 
Kasus dan penelitian lapangan
e.  Korelasional
f.  Kausal komparatif
g. Eksperimen murni
h. Eksperimen semu
i.   Kaji tindak


2.  Pemilihan jenis penelitian dilakukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut :

a. Daya tarik permasalahan.
b. Kesesuaian dengan kemampuan dan latar belakang pendidikan.
c. Tersedianya alat dan kondisi kerja.
d. Kesesuaian dengan kemampuan untuk mengumpulkan data yang diperlukan.
e. Kesesuaian dengan waktu, tenaga dan biaya.
f. Resiko kegagalan.

Jenis penelitian dimaksud dapat dilacak dari judul, latar belakang permasalahan dan tujuan penelitian, sehingga dapat dijelaskan alasan penentuan jenis penelitian tertentu tanpa menyajikan definisi jenis penelitian itu sendiri.

3. Peubah dan Pengukuran

a. “Peubah (Variable) merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.” ( Sugiyono, 2003, 32).
b. Peubah harus terukur

4.      Populasi dan Sampel
a.      Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi yang akan diteliti harus didefinisikan dengan jelas sebelum penelitian dilakukan.” (Santoso & Tjiptono, 2002, 79)
b.      Sampel adalah semacam miniatur (mikrokosmos) dari populasinya” (Santoso & Tjiptono, 2002, 80)




5. Metode Pengumpulan Data
      Metode pengumpulan data misalnya:
a. “Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat   dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan telpon.
b. Kuesioner (angket) dapat dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan    atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
c. Observasi merupakan suatu proses yang komplek , suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.” (Sugiyono, 2003, 130-141)

G.           HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN

1.      Hasil  Penelitian
      Hasil-hasil yang disajikan bukan data mentah, melainkan data yang telah diolah dengan proses sebagaimana tercantum dalam subbab analisa hasil dalam metodologi penelitian dan berkaitan dengan topik.

2.      Pembahasan
      Mengungkapkan atau menjelaskan atau menguraikan dengan panjang lebar bagaimana hasil penelitian akan mengarah kepada kesimpulan yang terkait dengan tujuan penelitian.

H. KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab V atau bab terakhir dari skripsi dimuat dua hal pokok, yaitu simpulan dan saran.
1.  Simpulan
Isi dari simpulan penelitian yang pertama dan utama ialah yang terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Dengan kata lain, simpulan penelitian terikat secara substantif terhadap temuan-temuan penelitian yang mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Simpulan juga dapat ditarik dari hasil pembahasan, namun yang benar-benar relevan dan mampu memperkaya temuan penelitian yang diperoleh.
Simpulan penelitian merangkum semua hasil penelitian yang telah diuraikan secara lengkap dalam bab IV. Tata urutannya pun hendaknya sama dengan yang ada di dalam bab IV. Dengan demikian, konsistensi isi dan tata ururtan rumusan masalah, tujuan penelitian, hasil yang diperoleh dan simpulan penelitian tetap dipelihara.
2.  Saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian, pembahasan, dan simpulan hasil penelitian. Dengan demikian saran tersebut tidak keluar dari batas-batas lingkup dan implikasi penelitian.
Saran yang baik nampak dari rumusannya yang bersifat rinci dan operasional. Artinya, jika orang lain hendak melaksanakan saran itu, ia tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan atau mengaplikasikannya. Di samping itu, saran yang diajukan kendaknya telah spesifik.
Saran dapat ditujukan kepada perguruan tinggi, instansi, dinas, jawatan, lembaga pemerintah maupun swasta, atau yang lain yang dianggap layak.





Contoh 1.  Cover judul

MANAJEMEN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NILAI BAGI REMAJA

(huruf TIMES NEW ROMANS, font 16)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi
Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

(huruf TIMES NEW ROMANS, font 11)
al-aqidah










Oleh :

ARIF RAHMAN
NIM : 105210047

(huruf TIMES NEW ROMANS, font 12)


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM AL-AQIDAH JAKARTA
2009

(huruf TIMES NEW ROMANS, font 14)


Contoh 2 : Halaman Pengesahan Pembimbing :

           
Skripsi yang berjudul “Pengembangan Manajemen Pendidikan Nilai Bagi Remaja (Studi Kasus Pada Kelurahan .....Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Al-Aqidah Jakarta ini sudah siap diujikan. Skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana program Strata I (S1) pada jurusan Pendidikan Agama Islam.

Jakarta, ..... Oktober 2009


Pembimbing


( Nama Dosen Pembimbing)

Contoh 3 : Lembah Pengesahan Sidang Munaqasah

            Skripsi yang berjudul “Pengembangan Manajemen Pendidikan Nilai Bagi Remaja” Jurusan  ........ Institut Agama Islam Al-Aqidah Jakarta ini sudah diujikan. Skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana program Strata I (S1) pada jurusan ....
                                                            Jakarta,  Oktober 2009
                              Ketua                                         Sekretaris
                .....................................                ............................................                    
                      Penguji Pertama                             Penguji Kedua
               .......................................                 .............................................
                                                Pembimbing
                                         .........................................

Contoh 4:

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji bagi Allah seru sekalian alam. Berkat rahmat, hidayah dan inayahnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Pengembangan manajemen Pendidikan Nilai Bagi remaja” sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai gelar sarjana (Strata 1).


Salam dan taslim tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW para sahabat, serta para pengikut yang setia untuk melanjutkan risalah Islam yang dibawanya.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, mengingat kemampuan dan pengetahuan yang serba terbatas. Untuk itu, Penulis berharap agar kiranya para Pembaca memberikan masukan dan kritik membangun. Atas kritik dan masukannya Penulis dengan tulus untuk mendapat bantuannya. Atas bantuanya diucapkan terima kasih. Oleh karena itu, sudah selayaknya penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tidak terhingga kepada semua pihak, antara lain:
1.      Bapak ......... Rektor Institut Agama Islam Al-Aqidah Jakarta
2.      Bapak ........... sebagai pelaksana tugas Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Al-Aqidah Jakarta
3.      Bapak ......Pembimbing skripsi dan dosen Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Al-Aqidah Jakarta
4. Dan lainnya
Jakarta, November 2009
Penulis


1.      TEKNIK PENULISAN
A.     Kutipan Langsung dalam tulisan (in note)
              Pendidikan adalah daya upaya untuk memberikan tuntunan pada segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan lahir bathin yang setinggi-tingginya” (A. Muri Yusuf, 1982:24).
              
               Menurut Amir Dien Indrakusuma menyatakan bahwa ”Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis serta teratur, yang dilakukan oleh orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (1973:27).

               ”Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama³
--------------
    3 Abubakar Baradja, Psikologi Perkembangan Tahapan-Tahapan dan Aspek-Aspeknya dari 0 tahun sampai akil baliq, Jakarta : Studia Press, 2005. P. 10


Contoh pengutipan ayat Al-Qur’an :
Anak amanat Allah bagi orang tuanya terlebih ibunya, semenjak anak dilahirkan ibu harus menyusui, mengasuh dan memeliharanya sampai usia dua tahun. Hal ini, Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah [2]:233 berbunyi :

                ... 

   Artinya : ”Para ibu hendaknya menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada ibu secara ma’ruf”. 




BAGIAN KEDUA
TATA CARA PENULISAN SKRIPSI DAN TESIS
1.      Tajuk atau Judul
a.      Tiap tajuk akan diketik pada halaman baru dengan huruf tebal (bold), posisi dan tempatnya di tengah.
b.      Yang termasuk tajuk adalah :
-          ABSTRAK
-          KATA PENGANTAR
-          DAFTAR TABEL
-           DAFTAR GRAFIK
-          DAFTAR DIAGRAM
-          DAFTAR LAMPIRAN

-          BAB I      : PENDAHULUAN
-          BAB II    : KAJIAN TEORITIS
-          BAB III   : METODE PENELITIAN
-          BAB IV   : TEMUAN DAN PEMBAHASANA
-          BAB V    : PENUTUP

-          DAFTAR PUSTAKA
-          RIWAYAT HIDUP
-          LAMPIRAN-LAMPIRAN   

2.      Bahan yang digunakan
a.      Kertas yang digunakan penulisan skripsi adalah HVS 80 gram ukuran 21 x 29,7 Cm (A4) warna putih
b.      Sampul luar  skripsi  yang akan diujikan cukup dengan cover tipis. Untuk menghadapi ujian mahasiswa menggandakan empat (4) eksamplar, 1 untuk mahasiswa, dan tiga (3) eksamplar untuk penguji dan pembimbing. Sedangkan setelah ujian mahasiswa harus memperbaiki skripsi  sesuai arahan penguji dan pembimbing. Skripsi dan tesis yang akan dijilid setelah diujikan dengan membuat sampul tebal (hard cover) dengan ketentuan warna sesuai fakultas masing-masing. Ketika mau dijilid hard cover antara bab yang satu dengan lainnya diberi pembatas kertas duslang sama dengan warna sampul
3.      Pengetikan dan Spasi
1.      Pengetikan :
a.   Pengetikan naskah skripsi dan tesis mengikuti ketentuan jarak margin sebagai berikut :
-   Pinggir Atas            (3 cm dari tepi atas),
-   Pinggir Kiri             (4 cm dari tepi kertas),
-      Pinggir Bawah        (3 cm dari tepi kertas) dan
-      Pinggir Kanan         (3 cm dari tepi kertas).
b.   Jenis huruf yang digunakan adalah TIMES NEW ROMANS ukuran huruf atau font 12 (untuk isi tulisan, nama penulis)
c.       Ukuran huruf (font) yang digunakan antara lain :
-       Untuk isi naskah makalah, skripsi dan tesis ukuran huruf atau font 12
-       Untuk judul makalah, skripsi dan tesis ukuran huruf atau font 16
-       Untuk nama penulis ukuran huruf atau font 12
-       Untuk pernyataan persyaratan ukuran huruf atau font 11
-       Untuk nama lembaga ukuran huruf atau font 14
2.      Spasi
a.      Jarak antara nama nomor bab (misalnya BAB II) dengan tajuk atau judul bab (misalnya Kerangka Teoriris) adalah satu spasi.
b.      Jarak antara tajuk atau judul bab dengan baris teks yang pertama atau dengan judul anak bab (sub bab) adalah empat spasi.
c.       Jarak antara anak bab dengan baris pertama teks adalah setengah spasi atau baris pertama alinea teks diketik menjorok ke dalam satu tab computer (enam kali ketukan).
d.      Jarak antara baris akhir teks dengan judul anak bab berikutnya adalah tiga spasi
e.      Jarak antara teks (baris terakhir teks) dengan tabel (judul tabel), gambar, grafik, diagram adalah tiga spasi.
f.        Alinea baru diketik menjorok ke dalam sub tab komputer dari margin kiri teks jarak antar alinea adalah satu setengah spasi.
g.      Nama nomor bab dan tajuk bab ditempatkan pada halaman muka baru
3.      Penulisan abstraksi
a.      Panjang abstrak untuk skripsi dan tesis itu satu halaman (sekitar 140-200 kata). Abstrak merupakan perasan atau ringkasan dari keseluruhan isi kripsi dan tesis berkaitan dengan keseluruhan isi skripsi dan tesis;
b.      Pengetikan abstrak atau abstract ditulis dalam satu alinea. Jarak antar baris dalam abstrak adalah satu spasi. Jarak antara tajuk atau judul (abstrak) dengan baris pertama teks abstrak adalah tiga spasi. Baris pertama teks abstark tidak ditulis menjorok,  tetapi sama atau lurus dengan baris kedua dan seterusnya. Abstract dalam bahasa Inggiris dicetak miring (italic).

4.                     Penomoran Bab dan Halaman
1.      Penomoran Bab
a.         Penomoran bab menggunakan angka Romawi huruf besar (capital letter) diikuti titik kemudian judul bab, ditulis di tengah halaman (misalnya BAB II KERANGKA TEORITIS).
b.         Penomoran anak bab menggunakan angka Arab diketik pada margin sebelah kiri, setelah angka diikuti titik kemudian judul anak bab (misalnya 1. Latar Belakang Masalah, 2. Pembatasan dan Perumusan Masalah, dan lainnya).
c.          Penomoran judul paragraph yang merupakan bagian dari anak bab menggunakan huruf latin kecil (abjad dari a sampai z), setelah huruf diikuti titik baru judul paragraf (misalnya : a. Identifikasi Masalah; b. tujuan dan manfaat penelitian)
d.         Penomoran judul sub paragraph menggunakan angka Arab disertai kurung tutup, setelah angka dan kurung tutup tersebut langsung judul sub paragraph, tidak ada titik (misalnya : 1) Metode Pendidikan Anak Sholeh);
e.         Urutan penomoran menggunakan kombinasi angka dengan huruf, bila dirangkumkan secara beruruatan antara lain :
I. Pendahuluan
   A.  Pembatasan dan Perumusan Masalah
       a. Pembatasan Masalah
       b. Perumusan Masalah
           1) Kiat-kiat Mendidik Anak Shaleh
              a) Memberikan contoh dan teladan
              b) Mengajarkan nilai dan moral yang baik
                   (1) Shalat
                       (a) tata shalat  
2.      Penomoran Halaman
a.      Penomoran Bagian Awal Skripsi
1)     Penomoran bagian awal skripsi, mulai dari halaman judul skripsi  (halaman setelah sampul) sampai dengan daftar lampiran menggunakan angka romawi kecil (i, ii, iii, iv dan lainnya)
2)     Halaman judul skripsi dan halaman persetujuan pembimbing tidak diberi nomor urut halaman, tetapi diper-hitungkan sebagai halaman i dan ii (nomor halaman tidak diketik)
3)     Halaman abstrak sampai dengan halaman lampiran diberi nomor dengan angka Romawi kecil yang merupakan kelanjutan dari halaman judul skripsi dan halaman persetujuan pembimbing (halaman iii, iv dan lainnya)
4)     Untuk halaman tajuk atau judul, nomor halaman diletakkan di sebelah bawah tengah untuk halaman muka dan pada lajur (pias) sebelah kiri untuk halaman belakang. Nomor halaman berjarak 2 cm dari tepi bawah kertas, dan angka terakhir nomor halaman lurus dengan margin teks.

b.     Bagian Inti    
1)     Penomoran mulai BAB I (PENDAHULUAN) sampai dengan bab terakhir (Penutup) menggunakan bahasa Arbab (1, 2, 3, 4 dan lainnya)
2)     Untuk halaman tajuk atau judul, nomor halaman diletakkan di sebelah bawah pada lajur (pias) sebelah kiri untuk halaman belakang. Nomor halaman berjarak 2 cm dari tepi bawah kertas dan angka terakhir nomor halaman.
3)     Nomor halaman selanjutnya, yang bukan tajuk (judul) diletakkan pada baris atas lajur sebelah kiri untuk halaman belakang, berjarak tiga spasi dari baris pertama teks pada halaman itu, dan angka terakhir nomor halaman itu harus dengan margin teks.
4)     Lembaran judul :  

Cover judul
















Contoh : 1 Cover Skripsi

MANAJEMEN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NILAI BAGI REMAJA
5)                   
(huruf TIMES NEW ROMAN, font 16)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi
Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
6)                   
al-aqidah(huruf TIMES NEW ROMAN, font 11)










Oleh :

Nama Mahasiswa
NIM : ………………

(huruf TIMES NEW ROMAN, font 12)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM AL-AQIDAH JAKARTA
2009

(huruf TIMES NEW ROMAN, font 14)
5.                           Teknik Penulisan Kutipan dan Sumber Kutipan
a.      Makalah dan skripsi merupakan karya ilmiah, sehingga memiliki tata cara tersendiri penulisan kutipan dan sumber kutipan harus sesuai atau mengikuti tata cara penulisan  ilmiah. Tata cara kutipan dan sumber kutipan antara lain :
1)  Jika kutipan merupakan kutipan pertama atau dikutip langsung dari penulisnya, maka kutipan ditulis dengan menggunakan ”dua tanda petik”. Contoh :

”Pendidikan adalah daya upaya untuk memberikan tuntunan pada segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan lahir bathin yang setinggi-tingginya” (A. Muri Yusuf, 1982:24).

2)  Jika kutipan itu diambil dari kutipan lagi, maka kutipan tersebut tertulis dengan menggunakan ’satu tanda petik’. Contoh :                      

                                Menurut Amir Dien Indrakusuma dalam Aisyah Dahlan menyatakan bahwa ’Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis serta teratur, yang dilakukan oleh orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan’ (1973:27).

3)  Jika bagian yang dikutip kurang dari atau sama dengan tiga baris, maka kutipan ditulis dengan menggunakan tanda petik (sesuai dengan ketentuan pertama) dan penulisnya digabung dalam paragraf yang ditulis oleh pengutip dan diketik dengan jarak satu setengah. Contoh :        Menurut Amir Dien Indrakusuma dalam Aisyah Dahlan menyatakan bahwa ”Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis serta teratur, yang dilakukan oleh orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan” (1973:27).
4)   Jika bagian yang dikutip lebih dari atau sama dengan 4 baris, maka kutipan ditulis tanpa tanda kutip dan diketik dengan jarak satu spasi. Baris pertama diketik mulai pada satu tab komputer.Contoh : pendidikan sejalan dengan pandangan Amir Dien Indrakusuma (1972:27), bahwa :
”Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis serta teratur, yang dilakukan oleh orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan”. 

5)   Jika dari yang dikutip ada bagian yang dhilangkan, maka penulisan bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga buah titik ( ... ). Menurut A. Muri Yusuf (1982:24) menulis :   
     ”Pendidikan adalah ...  kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan lahir bathin ...”.

6)     Jika penulis menggunakan footnote (catatan kaki), maka cara kutipan sebagai berikut. Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama³
--------------
    3 Abubakar Baradja, Psikologi Perkembangan Tahapan-Tahapan dan Aspek-Aspeknya dari 0 tahun sampai akil baliq, Jakarta : Studia Press, 2005. P. 10

                     7) Singkatan Khusus dalam kutipan antara lain :

a.      Ibid (ibidum) artinya “dalam sumber yang sama”, digunakan apablia sumber kutipan yang sama disebutkan lagi, baik nomor halaman yang sama atau berbeda, tanpa diselingi oleh kutipan sumber lain. Contoh :
                     Harapandi Dahri, Memahami Hakekat Filsafat Ilmu, (Jakarta : Gema Insani, 2006) Cet Ke 2, h. 12.

Ibid,  h. 46
b.            Op. Cit. artinya “dalam sumber yang telah disebutkan”, digunakan untuk untuk menunjuk sumber kutipan yang sama dan dengan halaman yang berbeda, tetapi diselingi oleh kutipan dari sumber lain. Contoh :

         Abdul Halim Shaleh, Memahami   Aliran  Politik Islam , (Jakarta : Balai Pustaka, 2007), h. 67

         Bey Arifin, Mengenal Tuhan , (Surabaya : Bina Ilmu, 1967) h. 82

         Abdul Halim Shaleh, Op Cit, h. 23
c.             Loc. Cit artinya “pada tempat yang telah disebutkan”, digunakan untuk menunjuk halaman yang sama dari sumber yang sama pula yang telah disebutkan dan telah diselingi oleh kutipan dari sumber lain. Contoh :

Bey Arifin, Mengenal Tuhan , (Surabaya : Bina Ilmu, 1967) h. 82

Abdul Halim Shaleh, Memahami   Aliran  Politik Islam , (Jakarta : Balai Pustaka, 2007), h. 67

Bey Arifin, Loc. Cit . h. 73

d.            Contoh pengutipan ayat Al-Qur’an :

                                Anak amanat Allah bagi orang tuanya terlebih ibunya, semenjak anak dilahirkan ibu harus menyusui, mengasuh dan memeliharanya sampai usia dua tahun. Hal ini, Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah [2]:233 berbunyi :

                                ....           

                     Artinya : ”Para ibu hendaknya menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada ibu secara ma’ruf”. 

e.      Cara Penulisan Sumber Kutipan
1)  Jika sumber kutipan mendahului kutipan, maka cara penulisannya adalah nama penulis yang dikutip dengan tahun penerbitnya, dan nomor halaman yang dikutip keduanya diletakkan di dalam kurung (nama penulis adalah nama belakang/akhir, meskipun bukan nama marga atau nama keluarga). Contoh : Menurut (Dahri, 2008:21), pendidikan memainkan peran penting, diantaranya : ”Pendidikan dapat meningkatkan kualitas manusia dalam melaksanakan pembangunan nasional. Dengan pendidikan menjadi investasi masa depan yang lebih menjanjikan dalam membangun bangsa yang mandiri dan beradab”.
2)  Jika sumber kutipan ditulis setelah kutipan, maka nama penulis, tahun penerbitan dan nomor halaman yang dikutip semuanya diletakkan di dalam kurung. Contohnya :    
Pendidikan memainkan peran penting, diantaranya : ”Pendidikan dapat meningkatkan kualitas manusia dalam melaksanakan pembangunan nasional. Dengan pendidikan menjadi investasi masa depan yang lebih menjanjikan dalam membangun bangsa yang mandiri dan beradab” (Dahri, 2008:21).

3) Jika sumber kutipan merujuk sumber lain atas bagian yang dikutip, maka sumber kutipan yang ditulis tetap sumber kutipan yang digunakan pengutip tetapi dengan menyebut siapa yang mengemukakan pendapat tersebut. Contohnya : Langgulung dan Marimba (Dahri, 2008:21), pendidikan memainkan peran penting, diantaranya : ”Pendidikan dapat meningkatkan kualitas manusia dalam melaksanakan pembangunan nasional. Dengan pendidikan menjadi investasi masa depan yang lebih menjanjikan dalam membangun bangsa yang mandiri dan beradab”.

4) Jika Penulis terdiri dari dua atau tiga orang, maka nama belakang penulis tersebut harus disebutkan, contohnya : Langgulung dan Marimba (2006:21). Jika penulisnya lebih dari tiga orang, maka yang ditulis adalah nama belakang dari penulis pertama dan diikuti oleh et. al., Contohnya : Anwar et al. (2006:32).
5)     Jika masalah yang dikuti dibahas oleh beberapa orang dalam sumber yang berbeda maka cara penulisan sumber kutipan itu adalah seperti berikut : Contoh : beberapa studi tentang anak-anak yang mengalami kesulitan belajar (Anwar, 2006; Dahri, 2003; Nahrodi, 2000, An-Najakhi, 1998) menunjukkan bahwa  intisari rumusan yang dipadukan dari keempat sumber tersebut.
6)     Jika sumber kutipan itu tanpa nama, maka penulisnya adalah (NN,  2005:210)
7)     Jika yang diutarakan pokok-pokok pikiran seorang penulis, tidak perlu ada kutipan langsung, cukup dengan menyebut sumbernya
8)     Jika yang akan ditulis nama lembaga (corporate authors), yang ditulis nama lembaga dan tahun di dalam kurung (IAIA, 2006) Penelitian tentang metode pengajaran yang menghargai multiple intelegensia .....

6.  Cara Menulis Angka dan Singkatan Nama
          1. Cara Menulis Angka Dalam Kalimat
a.  Bila besarnya angka dalam kalimat tersebut kurang dari sepuluh, maka ditulis dengan kata-kata. Contoh : dalam lima hari terakhir ini upaya peningkatan kesehatan anak dan ibu cukup besar.
      Bila angka tersebut sepuluh atau lebih dengan angka Arab. Contoh : ada sekitar 20 orang anak dan ibu yang mendapat sumbangan makan gratis dari posyandu.
b. Untuk simbol matematika, statistik, kimia dan lainnya, penulisan dilakukan apa adanya sesuai dengan kelaziman penulisan dalam bidang tersebut.  


          2. Cara Menulis Singkatan Nama
a.  Untuk penulisan singkatan nama, kepanjangan  singkatan yang pertama ditulis secara lengkap, diikuti penulisan  singkatan resminya di dalam kurung (  ), untuk penulisan berikutnya hanya ditulis singkatan resminya saja. Contoh : Dalam sistem pendidikan nasional sekarang mengenal adanya Standar Nasional Pendidikan (SNP). Dalam pelaksanaan SNP itu membutuhkan kemauan politik pemerintah.
b. Singkatan nama tidak resmi, tidak boleh digunakan dalam penulisan karya ilmiah.
c. Untuk singkatan yang menjadi simbol kimia, matematika dan lainnya penulisannya dilakukan apa adanya sesuai dengan kelaziman dalam bidang yang bersangkutan.

 7.  Cara Menulis daftar Pustaka   
       1. Cara Penulisan

 a. Semua nama yang dikutip dalam makalah dan skripsi harus ada dalam daftar pustaka.

 b. Nama penulis, yang ditulis adalah nama belakang, baik untuk nama orang asing maupun Indonesia, nama marga, nama keluarga atau nama sendiri, kemudian baru ditulis huruf awal dari nama depan dan mama tengah (bila ada). Pangkat dan gelar-gelar seperti : Profesor, Dr. Drs. M.Pd, Kiai, Raden dan lainnya, tidak ada yang ditulis, yang ditulis lengkap hanya nama belakang, nama lainnya hanya disingkat atau ditulis huruf awalnya saja. Contoh : Prof. Dr. H. Muhammad Ali, M.Si. maka ditulis Ali, M.

 c. Urutan penulisan adalah : nama belakang, huruf awal nama depan penulis, huruf awal nama tengah penulis. Tahun terbit, judul buku atau sumber (dicetak miring), tempat terbit dan nama penerbit. Semuanya dipisahkan dengan titik, kecuali setelah nama belakang diikuti koma setelah tempat diikuti titik dua. Contoh : 

                     Ali, M  (2007),   Pendidikan Akhlak Sebagai Modal Pendidikan Anak, Bandung: Rosda

                        Atau

                     Langgulung, H, et al. (2004) Manusia & Pendidikan Suatu Analisis Psikologis, Filsafat dan Pendidikan, Jakarta : Pustaka Al-Husna Baru


d.  Bila seorang penulis menulis beberapa buku, nama penulis ditulis lagi untuk setiap buku yang ditulisnya. Urutan buku disusun berdasarkan tahun terbit, mulai dari yang paling tua. Bila pada tahun yang sama ada beberapa buku, maka diurutkan berdasarkan abjad judul buku atau artikel, dan lainnya.  Contoh :
                     Langgulung, H, et al. (2004) Manusia & Pendidikan Suatu Analisis Psikologis, Filsafat dan Pendidikan, Jakarta : Pustaka Al-Husna Baru
                         
                     Langgulung, H, (2008) Pendidikan Suatu Analisis Psikologis, Filsafat dan Pendidikan, Jakarta : Pustaka Al-Husna Baru

                     Langgulung, H, (2009) Analisa Psikologis, Filsafat dan Pendidikan Dalam Membangun Manusia Seutuhnya, Jakarta : Pustaka Al-Husna Baru

2. Sumbernya dari Jurnal
    Penulisan jurnal sebagai Daftar Pustaka mengikuti urutan : nama belakang penulis, huruf pertama nama penulis, huruf pertama nama tengah penulis. Judul artikel (ditulis di antara tanda petik), judul jurnal ditulis penuh dengan cetakan miring, nomor volume dengan angka Arab tanpa didahului dengan singkatan ”vol”, nomor penerbitan (jika ada) dengan angka Arab dan ditulis di antara tanda kurung, nomor halaman dari nomor halaman pertama sampai dengan nomor halaman terakhir tulisan, tanpa didahului singkatan ”h” (halaman) atau ”P” (Pages). Contoh :
Dahri, H. (2009), ”Cara Menulis Hasil Penelitian Naskah Klasik Nusantrara”, Jurnal Hikmah IAIA, 11 (3), 15-28.

3. Sumber Buku. Jika sumbernya berupa buku maka urutan-urutan penulisannya adalah : nama belakang, huruf pertama nama depan, huruf pertama nama tengah, tahun terbit (dalam kurung), judul buku (dicetak miring), edisi, kota terbit : nama penerbit. Contoh :

   Dahri, H. (2009), ”Cara Menulis Hasil Penelitian Naskah Klasik Nusantrara”, Jakarta : Fikahati.


6.      Jika ditulis oleh dua orang atau lebih, maka nama ditulis. Contoh :
      Dahri, H. Dan Anwar, M.J. (2009), ”Cara Menulis Hasil Penelitian Naskah Klasik Nusantrara”, Jakarta : Fikahati.

7.      Jika ditulis oleh tiga orang lebih, yang ditulis hanya nama, yang diikuti et al. (dan kawan-kawan). Contoh :
     Dahri, H. et al. (2009), ”Cara Menulis Hasil Penelitian Naskah Klasik Nusantrara”, Jakarta : Fikahati.

8.      Jika yang akan ditulis nama penyunting atau pengedit, maka yang ditulis adalah nama belakang penyunting, huruf pertama nama depan penyunting, huruf pertama nama tengah penyunting, Eds dalam kurung (Eds) dan tahun dalam kurung (2001), dan lainnya. Contoh :

     Dahri, H. dan Anwar, M.J (Eds). (2009), Pendidikan Menjadi Modal Pembangunan SDM yang berkualitas, Jakarta : Fikahati.

9.      Jika sumbernya karya tulis seseorang dalam suatu kumpulan tulisan orang banyak. Contoh :

Anwar, M.J. (2008), ”Manajemen Pendidikan Nilai Bagi Remaja”, dalam STAIA (2009), Dialog Antar Alumni IAIA Jakarta, Jakarta : STAIA Press.   

10. Jika buku itu memiliki edisi. Contoh :

Anwar, M.J. (2008), ”Manajemen Pendidikan Nilai Bagi Remaja”, dalam STAIA (2009), Dialog Antar Alumni IAIA Jakarta (Edisi ke 3) , Jakarta : STAIA Press.   

3.      Sumbernya Internet 
 
1.      Karya perorangan, cara penulisannya adalah : pengarang / penyunting, tahun, judul (edisi), jenis medium), tersedia : alamat di internet (tanggal diakses). Contohnya :
Dahri, H. (2007), ”Cara Menulis Hasil Penelitian Naskah Klasik Nusantrara” (Online), tersedia : http:/www.mujan.iaia.edu/ STAIA/FES.Yearbook/1998/anwar.hotmail (20 Oktober 2009).

2.      Bagian dari karya kolektif, cara penulisannya adalah nama belakang penulis/penyunting, huruf pertama nama depan penulis/penyunting. Huruf pertama nama tengah penulis / penyunting (tahun), dalam sumber (edisi), (jenis media), penerbit : tersedia : alamat di internet (dapat diakses). Contoh :
Dahri, H. (2007), ”Cara Menulis Hasil Penelitian Naskah Klasik Nusantrara” (Online), tersedia : httpww.paiman.staia.2009/ FES.Yearbook/1998/ (20 Oktober 2009).

3.      Bila pesan dari E-mail, cara penulisannya: pengirim (alamat E-mail pengirim). (tahun, tanggal dan bulan). Judul pesan : e-mail kepeda penerima (alamat E-mail penerima). Contoh :
Anwar. M.J. (2009), (mujan_ngali@yahoo.co.id) (10 Mei 1969). Metode Pendidikan Anak Shaleh, E-mail kepada Paiman (paiman_staia @yahoo.com)


4.      Cara Menulis Riwayat Hidup dan Lampiran    
1.      Cara menulis riwayat hidup (curriculum vitae) diletakkan setelah daftar pustaka, memuat tentang data atau informasi tentang hal-hal yang cukup penting tentang kandidat sarjana atau magister. Riwayat hidup dapat ditulis secara naratif atau hanya butir-butir, memuat identitas diri dan keluarga, pendidikan, pekerjaan, karya ilmiah dalam bentuk makalah, buku, jurnal, penelitian, dan penghargaan yang pernah diperoleh.
2.      Cara menulis lampiran. Letak lampiran dan jenis lampiran. Lampiran diletakkan setelah riwayat hidup. Lampiran dokumen penunjukan pembimbing, izin mengadakan penelitian, instrumen-instrumen, pengumpulan data, rangkuman hasil pengolahan, statistik, rangkuman data awal (yang sangat penting saja), dan hal-hal yang lainnya yang dipandang penting.

3.      Tiap lampiran diberi nomor urut lampiran, menggunakan angka Arab diletakkan pada sudut kanan atas. Contoh :
Contoh 1 : Lampiran Penunjukkan pembimbing
Contoh 2 : Surat izin melaksanakan penelitian      


No comments:

Post a Comment

silakan komentar