Pages

Wednesday, 5 September 2012

Sebuah Puisi dan Doa Pernikahan untuk Kakanda


Mungkinkah Itu Cinta…?



Mungkinkah itu cinta…? jika hatiku terpaut karenaNya yang tertangkap oleh kesolehanmu dan engkau mengingatNya. hatiku dan hatimu, berasal dari tempat yang berbeda, tapi tercelupi oleh Zat yang tunggal.
 



Mungkinkah itu cinta…? jika pendengaranmu menangkap lantunan qiraahku yang menjalar ke pikiranmu dan engkau bahagia karenaNya. Qiraahmu dan qiraahku, keluar dari mulut yang berbeda, namun berasal dari kitab yang sama.



 
Mungkinkah itu cinta…? jika di setiap penghujung shalatku memanjatkan doa yang mengharap akan kesolehanmu dan engkau melakukan hal yang sama pula. Doamu dan doaku, yang terletak pada jarak yang berjauhan, namun berbagi bahasa yang serupa.



Mungkin
kah itu cinta…? jika tatap matamu membuka pintu menuju surga dan aku dapati bidadari yang kucari. Matamu dan mataku, tersimpan dalam kelopak yang terpisah, namun bertemu dalam pengharapan yang satu.


Mungkin
kah itu cinta…? ketika Allah menakdirkan hatiku, qiraahku, doaku, dan tatap mataku, kehilangan semua makna dan gunanya jika tak ada engkau di seberang sana.

Mungkin
kah itu cinta…? ketika Allah menakdirkan hatimu, qiraahmu, doamu, dan tatap matamu, kehilangan semua perjalanan dan tujuan jika tak ada aku di seberang sini.



   
Pastilah cinta… ketika aku mengucap ijab qabul yang menandakan aku halal bagimu sehingga engkau, aku, ruang, waktu, dan menjembatani semuanya demi mencari Keridhoan Sang Khaliq.

                                  




 KARYA :
 Abid Alauddin yang penuh rindu


"Barakallahu lakuma wa baraka alaikum, wa jama'a bainakuma fi khair”
 
KEPADA KAKANDA


DAN



No comments:

Post a Comment

silakan komentar