Pages

Sunday 1 January 2017

LAPORAN BIOLOGI : MENGETAHUI PH URINE, MENGENAL UREA DAN KLORIDA DALAM URINE, SERTA MENGETAHUI ADANYA KELAINAN PADA GINJAL.

GAMBAR hanya ilustrasi 

BAB I PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Keseimbangan cairan ekstraseluler dibutuhkan untuk menunjang proses metabolisme makhluk hidup. Kondisi cairan ekstraseluler tersebut meliputi pH, tekanan osmosis, suhu, jumlah zat-zat makanan, volume cairan, dan konsentrasi cairan. Perubahan salah satu kondisi dari nilai normalnya, akan menyebabkan gangguan dalam tubuh makhluk hidup. Kondisi dalam keseimbangan tersebut dikenal dengan istilah homeostatis. Dua proses dalam menjaga homeostatis cairan tubuh ialah osmoregulasi dan ekskresi.
Osmoregulasi merupakan mekanisme menjaga tekanan osmosis cairan ekstraseluler tubuh. Karena tekanan osmosis suatu cairan sangat ditentukan oleh jumlah air, mekanisme osmoregulasi terutama terletak pada kondisi keseimbangan air dalam cairan, dan air dikeluarkan bersama dengan proses ekskresi. Ekskresi merupakan mekanisme mempertahankan homeostatis tubuh dengan jalan mengeluarkan zat sisa (sampah) metabolisme tubuh, ion-ion tertentu, dan air.

1.2.  Rumusan Masalah
Apakah ada ion urea dan klorida di dalam urine serta kelainan pada ginjal?

1.3.  Tujuan
Untuk mengetahui pH urine, mengenal urea dan klorida dalam urine, serta mengetahui adanya kelainan pada ginjal.

1.4. Manfaat
Agar kita dapat mengetahui pH urine, mengenal urea dan klorida dalam urine, serta mengetahui adanya kelainan pada ginjal.




1
BAB II LANDASAN TEORI

                        Pada manusia, ginjal merupakan organ ekskresi yang membuang zat sisa bernitrogen dalam urine dan membantu memelihara keseimbangan cairan sel atau jaringan. Fungsi ginjal, antara lain sebagai berikut
ò  Mengekskresikan zat sampah metabolisme seperti urea, kreatinin, dan asam urat.
ò  Mengekskresikan zat-zat berlabih seperti ion atau mineral.
ò  Mempertahankan keseimbangan asam basa.
ò  Menjaga tekanan osmosis.
Ginjal manusia jumlahnya sepasang, berada di rongga perut, dan berbentuk seperti kacang ercis dengan panjang 10 cm. Daerah permukaan ginjal dibungkus oleh seludang yang tersusun jaringan ikat. Bagian luar ginjal disebut korteks, sedangkan bagian dalam disebut medula. Pada bagian terdalam medula membentuk kerucut atau piramida berjumlah 10 sampai 18. Ujung setiap piramida disebut papila, dan merupakan muara dari saluran pengumpul (duktus kolektivus) ginjal, kemudian menuju suatu rongga ginjal yang disebut pelvis renalis. Dari ginjal, keluar saluran ureter yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih (vesica urinaria). Urine keluar tubuh dari kandung kemih melalui saluran uretra.


BAB III HASIL EKSPERIMEN

3.1. Alat dan Bahan

            1. tabung reaksi 4 buah
  8. larutan biuret (CuSO4 1% &                

            2. rak tabung reaksi
      NaOH 1%)

            3. penjepit tabung reaksi
  9. urine

            4. pelat tetes
10. larutan AgNO3 5%

            5. indikator universal
11. larutan benedict/fehling A dan B

            6. gelas ukur 100cc
12. korek api

            7. pembakar spirtus
           
3.2. Cara Kerja
            Untuk menguji pH urine:
  1. Memasukkan urine ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 ml (ke dalam 4 tabung reaksi).
  2. Celupkan kertas Lakmus ke dalam urine. Amati perubahan warnanya.

Untuk menguji bau urine:
1.      Masing-masing dari ke dua sampel urine di panaskan.
2.      Mencium bau urine hasil pembakaran.

Untuk menguji klor dalam urine:
1.      Masing-masing ke dua sampel urine di tambahkan 3 tetes AgNO3.
2.      Mengamati perubahan pada urine.

Untuk menguji glukosa dalam urine:
1.      Masing-masing ke dua urine ditembahkan 5 tetes larutan benedict.
2.      Membakar urine yang telah ditetesi larutan benedict.
3.      Mengamati hasil pembakaran tersebut.

Untuk menguji protein dalam urine:
1.      Masing-masing ke dua urine ditambahkan 5 tetes larutan biuret.
2.      Mengamati hasil yang terjadi.
3
3.3. Hasil Pengamatan

ý  Pertanyaan

1.      Berapakah pH urine yang anda amati, dan apa artinya?
Jawab: a. urine 1 : pH 6 (asam).
            b. urine 2 : pH 6 (asam).
pH 6 artinya urine tersebut normal.                     
2.      Bagaimanakah bau urine yang anda amati?
Jawab: berbau pesing hal itu disebabkan urine mengandung amoniak.
3.      Apakah klorida selalu terdapat di dalam urin? Jelaskan!
Jawab: Ya, karena urine A dan B terdapat endapan di dasar tabung.
4.      Perubahan warna apakah yang terlihat pada urine sesudah dipanasi di atas lampu spiritus? Mengapa demikian?
Jawab: warna gading, karena urine tersebut normal (pigmen urine normal).


 BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan
            Bahwa di dalam urine manusia terkandung banyak senyawa-senyawa seperti NH3, klorida, urea, dan lain-lain dan pH urine seseorang bergantung pada sedikit banyaknya air yang masuk ke dalam tubuh.

No comments:

Post a Comment

silakan komentar