Pages

Saturday, 1 December 2018

CATATAN MENJADI MAKMUM SHALAT JUMAT KUBRO 212 (Sebuah kenangan)




AKSI BELA ISLAM 212
Sudah hampir sebulan (kalo sekarang 2018 berarti sudah 2 tahun) pasca peristiwa fenomenal Shalat Jumat Kubro 212 atau Aksi Bela Islam ke-3 berlalu, tapi bagi ana pribadi yang mengambil bagian dan siapa saja yang ikut hadir menjadi peserta aksi disebut alumni 212 tak akan melupakan peristiwa kolosal itu.
Semua rasa bercampur padu syukur, bahagia, emosional, marah, sekaligus haru menjadi satu. Tulisan ini tidak akan mampu melukiskannya.

Yang lebih penting lagi, persatuan Islam yang menjadi impian bersama telah terjawab di Jumat Kubra 212. Aksi Bela Islam 212 telah mengikis sekat-sekat perbedaan selama ini menyokong umat Islam. Beda madzhab, beda golongan, kelompok, ormas dan partai, seperti melebur jadi satu padu dalam Aksi Bela Islam yang semurni-murninya, membela al-Quran dari penista agama.


Sampai ana tulis tulisan ini, spirit 212 teruslah menggelora dalam dada untuk para alumni ataupun pendukung yang tidak sempat hadir. Sejarah pun mencatat itu semua. Kekuatan Islam telah lahir di Indonesia. Allah telah memilih Indonesia dengan menggerakkan sekitar 7 juta orang ke Monas Jakarta. Bukan karena kecanggihan para penyelenggara GNPF-MUI (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia) yang sukses menghadirkan kegiatan super besar. Juga bukan karena para tokoh yang ada di dalamnya, seperti: KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie, Habib Abdulrahman Assegaf, KH. Syuron Maknun, KH. Fachrurozy Ishaq, KH. Maulana Kamal Yusuf, KH Manfuz Nasyirun, KH. Cholil Ridwan, KH. Syuhada Bahri, hingga KH. Zaitun Rasmin, Luthfie Hakim, SH., Munawar, SH., sampai KH. Bachtiar Natsir yang dinobatkan jadi Ketua GNPF-MUI. Bukan! Melainkan karena Allah swt., bukti tekad membela al-Quran dan Islam. Salah satu contohnya, umat Islam Ciamis nekad berjalan kaki ratusan kilometer ke Jakarta. Orang Palu, Gorontalo dan Makassar berangkat jauh-jauh hari lewat kapal laut dari Makassar ke Surabaya lalu naik kereta api ke Jakarta. Sampai yang lebih jauh lagi, Ambon, Halmahera, NTB, Aceh, Medan, Riau, Lampung, datang ke Jakarta. Bagaimana lagi yang di Jakarta dan sekitarnya, seperti Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi? Mereka semua bergerak mendatangi Monas. Allahu Akbar. Sungguh luar biasa.

Penulis (Kiri ujung) ketika aksi bela ISLAM


Catatan menjadi makmum Shalat Jumat Kubro 212,
31 Deember 2016, AQL Bogor

No comments:

Post a Comment

silakan komentar