AKSI BELA ISLAM 212
Sudah hampir sebulan (kalo sekarang 2018 berarti sudah 2 tahun) pasca peristiwa
fenomenal Shalat Jumat Kubro 212 atau Aksi Bela Islam ke-3 berlalu, tapi bagi
ana pribadi yang mengambil bagian dan siapa saja yang ikut hadir menjadi
peserta aksi disebut alumni 212 tak akan melupakan peristiwa kolosal itu.
Semua
rasa bercampur padu syukur, bahagia, emosional, marah, sekaligus haru menjadi
satu. Tulisan ini tidak akan mampu melukiskannya.
Yang lebih penting lagi, persatuan Islam
yang menjadi impian bersama telah terjawab di Jumat Kubra 212. Aksi Bela Islam
212 telah mengikis sekat-sekat perbedaan selama ini menyokong umat Islam. Beda
madzhab, beda golongan, kelompok, ormas dan partai, seperti melebur jadi satu
padu dalam Aksi Bela Islam yang semurni-murninya, membela al-Quran dari penista
agama.
Sampai ana tulis tulisan ini, spirit 212
teruslah menggelora dalam dada untuk para alumni ataupun pendukung yang tidak
sempat hadir. Sejarah pun mencatat itu semua. Kekuatan Islam telah lahir di
Indonesia. Allah telah memilih Indonesia dengan menggerakkan sekitar 7 juta
orang ke Monas Jakarta. Bukan karena kecanggihan para penyelenggara GNPF-MUI
(Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia) yang sukses
menghadirkan kegiatan super besar. Juga bukan karena para tokoh yang ada di
dalamnya, seperti: KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie, Habib Abdulrahman
Assegaf, KH. Syuron Maknun, KH. Fachrurozy Ishaq, KH. Maulana Kamal Yusuf, KH
Manfuz Nasyirun, KH. Cholil Ridwan, KH. Syuhada Bahri, hingga KH. Zaitun
Rasmin, Luthfie Hakim, SH., Munawar, SH., sampai KH. Bachtiar Natsir yang
dinobatkan jadi Ketua GNPF-MUI. Bukan! Melainkan karena Allah swt., bukti tekad
membela al-Quran dan Islam. Salah satu contohnya, umat Islam Ciamis nekad
berjalan kaki ratusan kilometer ke Jakarta. Orang Palu, Gorontalo dan Makassar
berangkat jauh-jauh hari lewat kapal laut dari Makassar ke Surabaya lalu naik
kereta api ke Jakarta. Sampai yang lebih jauh lagi, Ambon, Halmahera, NTB,
Aceh, Medan, Riau, Lampung, datang ke Jakarta. Bagaimana lagi yang di Jakarta
dan sekitarnya, seperti Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi? Mereka semua bergerak
mendatangi Monas. Allahu Akbar. Sungguh luar biasa.
Penulis (Kiri ujung) ketika aksi bela ISLAM |
Catatan menjadi makmum Shalat Jumat Kubro
212,
31 Deember 2016, AQL Bogor
No comments:
Post a Comment
silakan komentar