Perpustakaan Antara Budaya Baca Dan Perkembangan Teknologi

Tulisan ini telah terbit di kolom Apresiasi Sastra di koran FAJAR pada ahad 6/10/2013
dengan judul 'literasi hidupkan perpustakaan pada era teknologi' dengan perubahan

Siang itu sehabis menyelesaikan perkuliahan beberapa mahasiswa baru ke perpustakan kampus II UIN Alauddin di samata Gowa. Selain ingin berkunjung ke perpustakaan mereka juga mengikuti kegiatan pelatihan yang di laksanakan oleh Perpustakaan Kampus UIN Alauddin. Kegiatan yang bernama Pelatihan Literasi Informasi Dan Pengenalan Perpustakaan UIN Alauddin ini berlangsung selama 5 hari yaitu pada tanggal 30 september sampai dengan 4 oktober 2013.

Perpustakaan Itu “Kaya Raya”

Perpustakaan sesungguhnya kaya raya. Kaya dengan informasi. Jadi bila kita ingin mendapatkan informasi sesuatu bidang ilmu maka dapat di temuakn di perpustakaan. Mulai biografi para tokoh sampai  ilmu di berbagai bidang ada di perpustakaan. Melalui budaya baca di perpustakaan kita dapat banyak informasi. Pernyataan di atas di sampaikan oleh St. Hasaedah Pattah, S. Ag., SS., M.Hum. pada hari rabu (2/10) di pelataran lantai 1 perpustakaan UIN Alauddin tepatnya di Kampus II samata Gowa.

Selain St. Hasaedah Pattah, S. Ag., SS., M.Hum selama 5 hari pelatihan juga di isi oleh para dosen-dosen UIN Alauddin khususnya dari Fakultas Adap dan Humaniora yaitu Irvan muliyadi, S.Ag., SS., MA., A. Ibrahim, S.Ag.,SS., M.Pd., Hildawati Alma, S.Ag., SS., MA., dan Aswar Muin, SPd., M, Hum. 

Perkembangan Teknologi

Pelatihan literasi informasi mashasiswa ini yang di adakan bertujuan selain membudayakan minat baca di perpustakaan juga berguna untuk menyampaikan perkembangan teknologi di bidang perpustakan ataupun dunia literasi. Kita ketahui bersama kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang demikian pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas telah membuka peluang pengaksesan, pengelolaan dan pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat. Kenyataan telah menunjukkan bahwa pemanfaatan TIK merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung kualitas dan pelayanan sebuah perpustakaan. Perkembangan teknologi informasi berpengaruh pada cara mengelola perpustakaan, pengaruh tersebut menuntut agar informasi dapat diterima dengan lebih cepat, tepat dan akurat. Ketrampilan literasi informasi akan memungkinkan seseorang untuk mendapatkan informasi dengan cara yang cepat pula. Seseorang yang mempunyai kemampuan literasi yang tinggi dicirikan oleh kemampuannya dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan gagasannya dengan baik. Ia juga dapat berpikir secara kritis dan analistis, ia dapat membangun argumentasinya secara logis dengan didukung fakta, bukti dan informasi yang diperlukan. Seseorang yang memiliki literasi informasi dapat memilah mana informasi yang benar dan mana yang salah, sehingga ia tidak mudah untuk terprofokasi oleh informasi tertentu.

Oleh karennya pelatihan ini sangat di butuhkan untuk memberikan penyadaran kepada seluruh pemerhati literasi agar memanfaatkan perkembangan teknologi untuk menciptakan budaya baca yang moderat (yang sesuai jamannya). Terwujudnya pelayanan prima dalam arti pelayanan yang cepat, tepat, dan akurat, merupakan tuntutan tidak saja bagi  perpustakaan tetapi juga taman-taman baca dan lain sebaginya. Terkhusus juga bagi perpustakaan di setiap kampus juga perlu melakukan penyempurnaan sistem literasi informasi yang selama ini ada pada pustakawan baik berupa perbaikan metode, prosedur serta sumber daya manusia yang ada di setiap unit bagian khususnya bagian pelayanan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerapan metode dan prosedur yang benar untuk menemukan sebuah informasi yang tepat, cepat dan akurat bagi pengguna perpustakaan dapat membantu misi perpustakaan dalam mewujudkan sebuah pelayanan prima.  Maka pelatihan-pelatiah semacam ini perlu di giatkan bagi seluruh pegiat literasi termasuk bagi pustakawan, calon pustakawan dan pegawai perpustakaan untuk meningkatkan sumber daya manusia yang ada, agar proses literasi informasi dapat tercapai.