Pages

Friday, 4 May 2012

‘Sihir’ Pilkada Dan Keadilan




Jabatan dengan segala fasilitasnya membuat manusia terpesona, daya tarik jabatan seperti memiliki kekuatan sihir luar biasa, mampu menjadikan manusia kehilangan akal sehat.

Al Qur’an menginformasikan, bahwa dengan menakjubkan, ”…mereka menyihir mata orang banyak, dan menjadikan orang banyak itu takut, karena mereka memperlihatkan sihir hebat yang menakjubkan”, demikian Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surah Al A’raf: 116. Kehebatan sihir menyulap mata dan mendatangkan takut kepada orang banyak diinformasikan oleh Al Quran Surat Tha Ha ayat 66, yang menceritakan pertarungan antara ahli sihir Fir’aun dengan Nabi Allah Musa As. “ … maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka terbayang kepada Musa seakan-akan merayap cepat, lantaran sihir mereka.” Sihir mampu membuat manusia memandang dengan takjub sesuatu yang biasa-biasa saja. Orang yang tersihir seperti kehilangan akal sehat, tidak mampu lagi berpikir kritis dan logis.
Pilkada yang akan diselenggarakan untuk mendapatkan jabatan, tanpa disadari telah menyihir sebagian masyarakat. Jabatan yang diperebutkan dalam pilkada terlihat sangat menakjubkan, bagaikan tali yang terlihat seperti ular, dan bagaikan batu yang terlihat seperti berlian. Proses Pilkada mampu membuat orang pelit nampak seperti sangat dermawan, biasanya sulit mengulurkan tangan membantu orang miskin, sihir Pilkada, menjadikannya nampak berhati mulia. Tanpa diminta, ia datang sendiri mengantarkan bermacam-macam sumbangan, mulai dari sembako sampai barang-barang berharga lainnya. Orang yang kesehariannya selalu bermuka masam, mendadak menjadi sangat ramah dan pemurah. Tak kenal pun ditegur dan disapa. Sepertinya kita perlu terus menerus melakukan Pilkada agar muncul dan hadir banyak sekali orang baik yang ramah dan pemurah. Sebaliknya, sihir Pilkada pun bisa menjungkirbalikkan logika, seorang yang tadinya lemah lembut bisa menjadi beringas dan kejam, sanggup mengancam orang dan kelompok lain yang menjadi saingan.

Sihir Pilkada mendorong orang-orang sekarang berpikir dan berbuat bagi kepentingan golongannya sendiri. Berbagai strategi dirancang agar dapat menjadi pemenang, menjadi penguasa minimal lima tahun ke depan. Sihir pada dasarnya adalah cobaan bagi manusia, kita harus mampu keluar dari pesona sihir itu, agar hidup kembali normal. Berjuang dan berupaya menjadikan tokoh dari golongan atau suku sendiri menduduki jabatan Gubernur/ Bupati/ Walikota, adalah hal yang wajar dan manusiawi. Ada tersimpan kebanggaan tersendiri di dalamnya. Yang perlu diwaspadai dan dicermati dengan baik adalah, jangan sampai melakukan kezaliman, atau ketidakadilan pada saat berkuasa.
Harus diingat dan dipahami bahwa kesempatan memenangkan Pilkada, bukan berarti kesempatan untuk memarginalkan suku dan golongan lain. Kewajiban kita semua untuk mengontrol dan menjaga agar pemenang Pilkada tidak berlaku seperti itu. Perlakuan memarginalkan golongan dan suku lain pada saat suku kita memegang kekuasaan, pada dasarnya adalah salah satu bentuk penjajahan yang telah menyengsarakan bangsa ini, terutama yang tidak sepaham dengan penjajah.
Betapa banyak pengorbanan yang dialami dan dirasakan anak bangsa dan para pejuang pendahulu kita, termasuk para tokoh pemuda untuk mengusir penjajah. Mereka berjuang menuntut keadilan, dan perlakuan manusiawi. Sungguh ironis bila di saat ini, setelah merdeka kita justru berencana menyuburkan kembali roh penjajahan yang menyengsarakan itu.
Memarginalkan orang lain adalah salah satu bentuk kezaliman, ketidakadilan. Allah SWT melarang berlaku zalim. “ … dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim (QS. Ali Imran 57). “ Maka orang-orang zalim itu dimusnahkan sampai keakar-akarnya … (QS Al An’am 68).
Allah perintahkan berlaku adil, ”… Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu dekat kepada takwa…, (QS.Al Maidah 8).
Semoga segenap warga masyarakat mampu melepaskan diri dari Pesona sihir Pilkada. Mampu berpikir dan bertindak rasional dan para pejabat berbuat adilah..!!!.

No comments:

Post a Comment

silakan komentar