Pengantar : Tulisan ini bukan menujukkan dukungan kepada salah satu lembaga dakwah kampus tertentu. namun tulisan ini untuk melihat secara riel kondisi di lapangan serta untuk kita saling menasehatkan kepada kaum muslimin khusunya para aktivis dakwah kampus. semoga Allah melimpahkan hidayah kepada kita semua. amien
Dakwah Kampus jika diartikan secara bebas artinya adalah dakwah di kampus. Kita beranjak ke pengertian yang lebih ilmiah, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, dakwah artinya kegiatan keagamaan yang sifatnya menyiarkan dan mengajak mengamalkan kebaikan sesuai ajaran yang benar, kampus artinya daerah lingkungan bangunan utama perguruan tinggi (universitas, akademi,dsb) tempat semua kegiatan belajar-mengajar dan administrasi berlangsung, sehingga dakwah kampus berarti kegiatan keagamaan yang mengajak mengamalkan kebaikan di lingkungan perguruan tinggi(universitas, akademi,dsb). Sedangkan, menurut Arya Sandhiyudha, dakwah kampus adalah dakwah Islam dan aktivitas legal-formal-wajar dalam lingkup perguruan tinggi dan Aktivis Dakwah Kampus (ADK) adalah mereka yang berperan aktif dalam dakwah kampus serta medan dakwah kampus adalah lingkungan baik internal kampus maupun eksternal kampus yang berpengaruh terhadap Dakwah Kampus(DK), meliputi personal, kultural dan struktural (misalnya: saran dan aturan main yang berlaku).
Pengaruh dakwah kampus yang signifikan terhadap masyarakat di tandai dengan runtuhnya rezim orde baru. Dimana hampir seluruh elemen mahasiswa ikut terlibat di dalamnya. Namun gerakan dakwah kampus sebelumnya di lakukan tertutup dikarenakan rezim yang berkuasa saat itu sangat represif terhadap dakwah. Namun karena kungkungan tersebut mahasiswa dapat merasakan keindahan dakwah kampus yang merupakan taman menuntut ilmu syar’i, tempat percobaan merajut ukhuwah, tempat berbagi rezeki dan kesenangan antar para ikhwah (saudara).
Sekarang abad 21 ini, dakwah kampus sudah memasuki era jahriyah (terbuka), ini di tandai dengan menyebarnya dakwa kampus di seluruh Indonesia. Masa boleh berbeda, tetapi keindahannya ternyata tetap sama, dakwah kampus tetap menjadi taman-taman menuntut ilmu bahkan sekarang lebih diperindah dengan taklim-taklim yang harus dikokohkan dengan landasan ilmu ilmiah dan syar’i, tetap menjadi tempat mencoba menjahit ukhuwah di antara para ADK (Aktivis Dakwah Kampus) yang di mana penulis dan para saudara-saudara yang lain berbagi suka dan duka.
Namuan realitas umum saat ini begitu banyaknya kelompok/faksi dalam dunia dakwah kampus. Penulis jadi teringat dengan buku terkenal, Mukaddimah, Ibnu Khaldun menerangkan bahwa :
"pasang surut suatu dinasti atau kerajaan atau bangsa mengikuti sebuah hukum universal.
Menurut hukum itu, suatu budaya baru selalu dimulai dari semangat solidaritas kelompok yang sangat kuat. Kelompok ini lalu menjadi penguasa dan membangun budaya dan peradaban yang kokoh. Tapi begitu kekuasaan terbentuk, mereka menjadi lengah, muncul kecemburuan satu sama lain untuk berebut kekuasaan. Fase berikutnya, mereka menjadi lemah dan gampang ditaklukkan oleh sebuah kelompok yang baru. Yang punya semangat solidaritas kelompok yang lebih baru lagi, seperti yang pernah mereka punyai dulu. Dan siklus ini terjadi berkali-kali"
dan kita bertanya-tanya tentang kondisi realita kita.....
Maka kita dapatkan beberapa faksi-faksi yang ada dalam dakwah kampus. Dan yang cukup mayoritas hari ini adalah gerakan tarbiyah ( ikhwanul muslimin ), makanya istilah “tarbiyah” menjadi brand khususnya di Jawa sebagai identifikasi istilah untuk jama’ah ini. Dan jama’ah fikrah inilah yang banyak menempati UKM LDK dan LDF yang ada dikampus-kampus umum hari ini. In the past (masa lampau) lembaga-lembaga dakwah kampus (LDK) sebenarnya ditempati oleh mahasiswa muslim umum yang memiliki ghirah keIslaman dan masih bercampur dengan faksi-faksi pemikiran Islam yang ada pada waktu itu.
Dari kumpulan LDK yang berkembang di kampus-kampus dibuatlah sebuah wadah yang bernama FSLDK (Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus), sebagai sebuah wadah silaturahim dan upaya mengatasi isu bersama ummat Islam dalam lingkup nasional maupun internasional. Situasi nasional politik ditahun 1998 membuat pertemuaan FSLDK ini melahirkan KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Islam) yang akhirnya menjadi lembaga eksternal keIslaman yang melakukan kaderisasi dan mendampingi kampus-kampus saat ini.
Seiring dengan perkembangan gerakan-gerakan keIslaman dan kondisi politik yang ada di Indonesia menkerucutkan dominasi para mahasiswa dari gerakan tarbiyah/ikhwan menempati LDK-LDK dan organisasi KAMMI. Dari dominasi saudara-saudara kita dari fikrah ikhwan di FSLDK inilah dan dengan alasan menyatukan visi/ blue print perjuangan, mendorong munculnya BKLDK (Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus) yang diusung oleh saudara-saudara kita yang berhaluan fikrah Hizbut Tahrir dan juga didukung dengan organisasi eksternal keIslaman beliau “GEMA (Gerakan Mahasiswa) Pembebasan”.
Di sudut-sudut yang lain masih tetap eksis organisasi eksternal keIslaman HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) yang sudah ada sejak zaman kemerdekaan yang terus melakukan proses kaderisasinya, yang kemudian hari menjadi dua faksi yakni MPO dan DIPO yang memiliki kencendrungan hari ini berada dalam pengaruh fikrah syiah dan JIL, dan eksistensi HMI dapat terlihat dari mayoritasnya kader-kader HMI yang ditanam mengisi lembaga-lembaga kemahasiswaan hari ini, Wallahu ‘alam. Ada juga PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) yang keumumannya eksis di universitas-universitas keIslaman seperti UIN yang juga sebagai representative ormas NU. Begitupun IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) yang juga bergerak dalam gerakan kemahasiswaan dibawah naungan ormas Muhammadiyah.
Satu lagi adalah “Dakwah Salaf”, Me-refer tulisan ust Muhammad Ikhsan Zainuddin tentang “Gerakan Salaf Modern Indonesia” (abulmiqdad.multiply.com) setidaknya memberikan gambaran tentang kondisi dakwah Ahlussunnah Wa Jama’ah hari ini...dan hal ini juga adalah gambaran terkait varian model mahasiswa yang tersibgah dengan dakwah Ahlussunnah Wal Jama’ah(Salaf) di berbagai kampus di Indonesia hari ini, di Jawa secara khusus ada “Forum Komunikasi Dakwah Salaf Antar Kampus” yang tentu diusung oleh salah satu varian dakwah ini. Tak lupa juga LIDMI (Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia) yang lagi tumbuh. Faksi-faksi yang kami sebut diatas bukan batasan faksi yang bergerak di kampus, karena jika saja kita tetap mengamati, maka masih tetap ada faksi-faksi Islam yang lainnya yang ingin meng-eksiskan ideology/ manhaj mereka di kampus-kampus yang merupakan basis kekuatan dan intelektual…Wallahu ‘alam
Kita kembali tentang Mukaddimah Ibnu Khaldun yang di hubungkan dakwah kampus hari ini. Melihat realita dakwah kampus, terkesan kita saling bersaing dalam menjalani dakwah kampus. Namun seharusnya menjadi tantangan buat kita semua untuk mengevaluasi dakwah kita saat ini. Dakwah kampus telah melewati lebih dari sepuluh tahun umurnya tentunya kita terus mengembangkan kedewasaan kita dalam dakwah kampus. Sekali lagi wollahualam
Dari berbagai sumber,
dengan perubahan dari penulis
dengan perubahan dari penulis
WARNA-WARNI DAKWAH KAMPUS ABAD 21 :
No comments:
Post a Comment
silakan komentar