Setiap dari kita dapat ter¬jangkit virus HIV tanpa di¬sadari. Termasuk ibu dan janin yang sedang dalam kandungan. Karena itu kini sudah ada program pencegahan penularan virus HIV dari ibu ke anak. Dokter Pelayanan Klinik HIV AIDS Poli Voluntary Counseling Test(VCT) Rumah Sakit Umum (RSU) Wisata 1 Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar, dr Nurhidayat Latief, M.Kes, DPDK menuturkan, kini su¬dah ada pemeriksaan ibu hamil pada saat pertama diketahui ibu mengandung.
Kebanyakan orang berpikir hanya memeriksakan umur kandungan, anaknya sehat atau tidak, kapan waktu me¬lahirkan dan jadwal imu¬nisasi. Padahal kini, dengan rentangnya bahaya HIV menular dari lingkungan sekitar khususnya dari sua¬mi, ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan Ra¬pid Diagnostic Test (RDT) atau Rapid test yang dilakukan untuk keperluan medis un¬tuk mendeteksi penyakit sehingga dapat diketahui apakah ibu positif atau tidak.
Jika dari hasil pemeriksaan didapatkan ibu hamil positif HIV maka tim VCT dapat melakukan tindakan inter¬vensi dalam hal ini maksudnya pemberian obat kepada ibu agar dapat mencegah janin terinveksi HIV. “Kita cegah agar anaknya tidak ikut positif dengan program tersebut yakni dengan memberikan obat anti recoviral. Usahakan sedini mungkin. Lebih cepat diperiksakan kehamilan lebih baik”, ungkap perempuan kela¬hirain Parepare, 30 April1978 ini.
Dosen yang mengajar di UIT ini menjelaskan, obat tersebut dimaksudkan agar dapat menekan jumlah ku¬man agar tidak terkena kepda anak. Selanjutnya, dokter akan mencarikan tempat melahirkan yang aman untuk ibu dan bayi yang ditangani oleh orang yang terlatih. Untuk risiko penularan ke anak tidak dapat diprediksi tanpa pemeriksaan lebih lanjut. Untuk pemberian obat ke ibu hamil yang positif HlV harus melalui dokter dengan aturan khusus.
No comments:
Post a Comment
silakan komentar