Sekolah Berasrama Untuk Indonesia Beradap 2030 (Sebuah Harapan)
Ceritanya Ana(saya) lagi pengabdian d Madrasah Hafiz Quran d Baruga Makassar. Sekolah yg d mana muridnya d asramakan. Ana banyak belajar dengan sistem pendidikan yg seperi pesantren ini. Ana jadi rindu mahad AQC Bogor, yg juga me-asrama-kan santrinya.
Mengapa sekolah berasrama?karena dengan santri atau muridnya tinggal d sekolah maka mereka berpeluang u memaksimalkan waktu 24 jam u menuntut ilmu. Maka tentunya mereka dengan sendirinya(terancana atau tdk) mereka akan juga belajar adab. Pengajaran adap dlm sebuah lembaga pendidikan khususnya berasrama (boarding school) merupakan pilar dari tarbiyah. Selama murid masih d asrama, selamat itu pula proses pengajaran adab d ajarkan, d terapkan, bahkan d awasi secara terus menerus dan berkelanjutan.
Pada awal2 d asrama haruslah membangun hal-hal mendasar sehingga mudah u membiasakan adab2 d asrama bahkan d luar asrama nantinya. Selain pembiasaan juga yg d perhatikan pemahaman dan kesadaran. Kesemuanya akan membentuk karakter diri. Karakter yg bermula dari kesadaran, memunculkan keinginan berbuat, lalu menghayati nilai2, mengikat diri pada sistem nilai.
Namun kesemua itu butuh proses yg panjang. Butuh kesabaran yg besar. Membentuk karakter itu butuh proses panjang. Maka dusta bila ada yg menawarkan kiat prektis membentuk karakter dlm semlam!!
Penanaman adap lebih efektif jika di lakukan d sekolah ber-asrama, d mana muridnya 24 jam d sekolah. D situlah d tanamkan adab, d amalkan, dan d evaluasi. Bukankah tarbiyah/pendidikan Rasulullah kepada para sahabat 24 jam.
Sehingga kita melihat ulama2 terdahulu menekankan belajar adab dulu baru belajar ilmu. Imam Malik dipesan ibunya ketika akan belajar kpd Rabi'ah, "Pergilah kepadanya, pelajarilah adabnya sebelum engkau pelajari ilmunya." Imam adz-Dzahabi mengatakan, "Yang menghadiri majelis Imam Ahmad sekitar 5000 orang atau lebih. Sekitar 500 orang menyimak pelajarannya sedangkan sisanya hanya mengambil contoh keluhuran adab dan kepribadiannya."
Ibnu Mubarok berkata, "Kami mempelajari masalah adab selama 30 tahun, setelah itu baru kami belajar ilmu selama 20 tahun." Ibn Sirin berkata, "Para ulama dahulu mempelajari adab sebagaimana mereka menguasai ilmu." Dan masih banyak lagi...
Betul kata Syed Naquib al-Attas bahwa kemunduran umat ini karena ketiadaan adab (the loss of adab). Maka, mari ajari anak2 kita adab. Sebab, tidak ada suatu pemberian yg utama yg diberikan seorang ayah kepada anaknya kecuali adab yg baik. (HR Tirmidzi)
Maka dlm Islam, belajar ilmu tanpa adab juga akan merusak. Merusak diri sendiri dan merusak masyarakat. Ilmunya tinggi tapi dipakai utk korupsi, manipulasi angka, membodohi orang dan mencari materi. Maka, belajar ilmu tanpa adab itu berbahaya.
Karena d Indonesia sudah banyak yg pintar bahkan yg merasa pintar tapi tdk beradab. Itulah mengapa Indonesia masih dlm kubangan krisis dlm segala bidang. Maka gerakan Indonesia beradab 2030 harus d galakkan.
Syukron sudah membaca tulisan kami. Mohon maaf bila ada salah. Ana(saya) masih terus belajar khususnya d pesantren.
Barakallah.. Terus melangkah Allahuakbar
(d olah artikel ust Muh Fauzil Adhim)
Tulisan ini ana persembahkan u semua para penggerak(guru,murid,alumn i dll) pendidikan berasrama khususnya pesantren. Ayo Indonesia Beradab 2030..amin
sumber gambar : FB Abid fauzan |
No comments:
Post a Comment
silakan komentar