KETIKA ITU(17 Sept 2014.), saya baru menyelesaikan shalat isya dan bergegas menuju warung coto untuk membantu orang tua. Beberapa lama seorang anak kecil yang sangat saya kenal datang ke warung. Dia adalah santri saya di TK-TPA dan ayahnya juga rajin kemesjid. Dia menyampaikan bila salah satu los pasar terbakar. Saya tidak jelas mendengarkan karena suaranya kecil karena kepolosannya. Yang jelas ada kebakaran. Saya dan santri saya ini menuju ke pasar. Dala perjalanan yang tak jauh banyak warga sudah berkerumun di sekitar pasar. Saya jadi waswas.
Setelah sampai saya melihat beberapa los pasar telah terbakar. Saya begitu kaget api menyala-nyala di hadapan saya. Ketakutan menyimuti. Sunggu kami ini begitu lemah dihadap kuasa Allah. Rasa panik bercampur dengan rasa peka untuk membantu agar tidak menjalar api lebih luas. Maka kami warga berusaha untuk memadamkan api. Tapi sayang api denngan mudah menjalar karena dalam los-los pasar berisi yang mudah terbakar seperti gas, minyak, dll. Sayangnya ketika itu pemadam terlambat datang. Hampir-hampir pasar hartaco habis terbakar seluruhnya. Mesjid nur akhlaq yang biasa kami tempati Alhamdulillah.. Allah menyelamatkan dari ganasnya api.
Banyak kesedihan ku lihat, mulai barang dagangan sampai rumah tempat tinggal telah rata tak tersisa. Adik-adik santriku sebahagian tinggal di pasar tak bisa kembali mengaji karena rumah habis terbakar. Iqro, baju gamis, talkun, alquran, ikut terbakar. Tak hanya santriku pastilah para orangtua yang lebih berat bebanya akibat musibah ini. Aku ingin sekali membantu mereka minimal meringankan kesulitan mereka. Ana mulai berfikir bagaimana dapat membantu mereka.
Maka ana membuka posko TPM (Tim Penanggulangan Musibah) untuk korban musibah kebakaran dan bertempat di Masjid Nur Akhlaq. Bersama para ikhwa-ikhwa yang peduli kami bahu membahu membantu para korban kebakaran.
Respon masyarakat sangat baik memanfaatkan posko yang ana buat. Beberapa bantuan dari warga sekitar juga terus diberikan lewat posko yang sederhana ini. Diantaranya Bahan makanan berupa beras dan mie instan.
Bantuan yang telah terkumpul diprioritaskan diberikan kepada yang berhak menerima. Dan Alhamdulillah semua bantuan yang diterima dapat disalurkan dengan lancar. Lisan ini tak berhentinya bersyukur karena dapat membantu para korban dengan segala keterbatasan yang kami miliki.
Sampai tulisan ini di buat alhamdulillah para korba terus berbenah memperbaiki segala puing-puing kebakaran. Setelah beberapa bulan berlalu para santriku yang terkena kebakaran rumahnya tetap semangat mengaji. Kami juga membantu memberikan buku iqro, alquran dan talkun. Kini Pasar hartako tetap berjalan aktivitas perdagangan di sana.
LIHAT JUGA KEJADIANNYA klik disini
No comments:
Post a Comment
silakan komentar