Pages

Thursday 1 March 2018

MELANGKAH MENUJU ABAD KEBANGKITAN ISLAM (Refleksi 100 Tahun Khilafah Runtuh 1924 – 2024)



MELANGKAH MENUJU ABAD KEBANGKITAN ISLAM
(Refleksi 100 Tahun Khilafah Runtuh 1924 – 2024)
oleh Muh. Abid Fauzan

“Sesungguhnya Allah akan membangkitkan bagi umat ini setiap seratus tahun (seabad), orang yang memperbarui agamanya” (HR. Abu Daud).

Tahun 1924 M merupakan tahun runtuhnya kekhilafahan Islam Turki Utsmani. Namun runtuhnya kekhilafahan bukan semata-mata dampak dari penghianatan Musthafa Kemal Pasha (Abaturk), melainkan karena keadaan umat Islam secara global sudah amat memprihatinkan. Keterpurukan dan kelamahan dalam berbagai bidang kehidupan telah mencapai klimaksnya.
Krisis aqidah, akhlak, ekonomi, hilangnya semangat jihad maupun kemuliaan Islam, perpecahan umat serta ditambah lagi penjajahan dan pendudukan kaum kafir terhadap negeri-negeri muslim semakin membuat umat Islam tidak berdaya. Pendek kata, semua factor yang mengindikasikan runtuhnya kekhilafahan Islam Turki Ustmani sudah terlihat jelas. Bahkan mungkin tanpa penghianatan Musthafa Kemal pun, tampaknya keruntuhan akan tetap terjadi, wallahu a’lam.

Namun, semangat untuk bangkit dari keterpurukan kaum muslimin tidak pernah padam. Tak perlu menunggu lama, umat Islam terus berbenah. Muncullah gerakan-gerakan untuk menghimpun umat Islam dalam satu panji aqidah. Ada yang fokus terus berbenah dari dalam tubuh kaum muslimin adapula yang fokus untuk menghidupkan wilayah atau memindahkannya ke negeri lain. Tahun 1928, empat tahun setelah runtuhnya khilafah, di Mesir lahirlah Ikhwanul Muslimin. Namun, Ikhwanul Muslimin mendapat banyak penindasan dan kecaman dari musuh-musuh Islam. Dan masih banyak lagi “bendera” yang menginginkan kembalinya khalifah ketika jatuhnya di Turki.

Sekalipun sampai tahun 70 – 80-an masih belum membuahkan hasil, perjuangan kebangkitan Islam terus digelorakan oleh para kaum muslimin, khususnya para ulama. Justru decade (70 – 80-an itu, isu kebangkitan Islam menjadi ‘trending topic’ di berbagai forum diskusi, seminar, khalaqah di kampus-kampus, pengajian di masjid sampai obrolan di café dan tempat kerja. Seperti telah dilukiskan Akbar S. Ahmad dalam Postmodernism dan Islam (1992), dunia Islam telah memanen sejumlah peristiwa optimis kebangkitan Islam.

Momentum-momentum itu misalnya: kemenangan Mesir atas Israel dalam Perang Ramadhan (1973), tampilnya Jenderal Zia’ul Haq di pentas kekuatan Pakistan pada tahun 1977, gagasan islamisasi pengetahuan Ismail R. Al-Faruqi dan M. Naquib al-Attas yang makin mendunia, festival Islam di London yang dibuka Ratu Elizabeth yang dihadiri tokoh-tokoh dunia, dan masih banyak lagi.

Di penghujung abad 20, terjadi pergolakan antara dunia Islam dan barat, khususnya Amerika. Negeri adidaya Amerika membantu Iran untuk menyerang Irak, perang itu disebut Perang Teluk. Inilah kemunduran yang terjadi meski harapan untuk kebangkitan Islam masih terus disyiarkan kaum muslimin. Beragamnya kelompok-kelompok Islam dalam berjuang untuk kebangkitan Islam dimanfaatkan oleh musuh-musuh Islam untuk memecah belah. Merekapun memunculkan panji-panji nasionalkan di tubuh kaum muslimin dengan mencuci ‘otak’ pemikiran sebagian kaum muslimin sehigga terbentuklah kelompok-kelompok atau partai-partai politik yang sepakat untuk tidak sepakat.

Di awal abad 21, ujian Allah kepada pengusung kebangkitan Islam terus mencapai klimaksnya. Sejarah mencatat, 11 September 2001 terjadi penyerangan gedung WTC di Amerika Serikat (AS). Akibatnya, Presiden AS ketika itu memaklumatkan tuduhan kepada Islam dengan mengatas namakan ‘teroris’ dan kemudian melakukan serangan ke Afganistan. Inilah peristiwa yang merusak citra Islam di mata dunia. Perang dan konflik kini terus mewarnai negeri-negeri Islam, salah satunya kejadian “Arab Spring” yang menghiasi abad ini. Konflik masih terus terjadi sampai hari ini, seperti Suriah dan Palestina, sehingga abad 21 M atau 15 H ini.

Walau terjadi konflik, perjuangan kebangkitan Islam terus bergelora. Seperti perjuangan di negara Turki, negara yang menjadi tempat jatuhnya khilafa ini telah melakukan langkah-langkah besarnya. Perdana menteri Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan perubahan besar dari negara sekuler kearah yang lebih Islami, seperti penjabutan larangan jilbab. Di negara-negara Barat (AS dan Eropa) sendiri penduduknya kini Islam telah banyak di anut. Bahkan di tahun-tahun kedepan akan menjadi mayoritas.

Wacana kebangkitan di dunia Islam baik di bidang ekonomi, politik, social-budaya, dan pertahanan justru menampakkan kemunduran luar biasa. Inilah ujian keikhlasan kita yang berjuang dalam kebangkitan Islam. Allah tetap akan memilih kelompok-kelompok Islam untuk terus berjuang di jalan-Nya. Kelompok-kelompok Islam ini haruslah bersatu, rapi, dan saling memberikan manfaat. Asas hubungan sesamanya adalah kerja sama, koordinasi dan saling menyempurnakan, bukan saling bertentangan, bermusuhan, dan pertikaian. Jika hal itu terlaksana niscaya kebangkitan Islam akan segera terwujud. Wallahu a’lam.


Tulisan ini bersumber dari tulisan tangan ketika di mahad AQC Bogor 2016



TAMBAHAN BACAAN :

Perang Dunia 3 Akan Segera Dimulai Untuk Kebangkitan Khilafah Secara Total (Sesi 1)
8 Desember 2011 pukul 17:04
Tahap 1
Pembentukan Khilafah dari India sampai Maroko

Perpindahan millennium adalah titik transisi perubahan antara menurunnya ideology materialistis menuju ideilogi robaniyyah. Pembubaran khilafah Ustmaniyah menjadi kesempatan bagi kaum imperialis untuk menggenggam dunia sementara waktu dan menjadi kesempatan bagi umat muslim untuk mengasah diri baik secara spiritual, mental, maupun fisik dimana pada masa-masa pasca 1924 umat islam di berbagai negara di dunia mengalami pendzoliman dari kaum panjajah dan antek-anteknya. Mulai dari terror, penankapan, bahkan pembunuhan menjadi sebuah pelajaran berharga bagi umat muslim saat ini.

Subhanallah walhamdulillah, awal abad ke 21 menjadi titik awal kebangkitan umat. Setelah hamper seratus tahun mengalami penindasan dari kaum penjajah dan budak-budaknya, Allah membukakan pintu pertolongan. Setahap demi setahap namun pasti, sinyal-sinyal kebangkitan Islam telah bermunculan diberbagai penjuru dunia. Baik dari sisi ilmu pengetahuan, perekonomian,politik, dan sisi-sisi lainnya. Tentu saja ini akan membuat tidak nyaman bangsa barat. Maka bersiap-siaplah menghadapi kondisi yang di luar dugaan..

1. Prediksi Rosulullah Atas jatuh bangunnya umat muslim
“Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian, atas izin Allah ia tetap ada.  Lalu  Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya.  Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada.  Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya.  Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) yang zalim; ia juga ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada.  Lalu  Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya.  Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) diktator yang menyengsarakan; ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada.  Selanjutnya  akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.” Beliau kemudian diam. (HR Ahmad dan al-Bazar).

Zaman kenabian adalah pada masa Rasulullah di mana umat islam di pimpin langsung oleh Rosulullah SAW. Setelah Beliau wafat, kepemimpinannya digantikan oleh Abu Bakar ra. Peralihan kepemimpinan Rasulullah kepada Abu Bakar menjadi tanda bahwa fese telah berubah kepada fase Khilafah ‘ala minhajul nubuwah atau kekhalifahan yang mengikuti manhaj/metode Rasulullah SAW. Pada masa ini, para sahabat setia Rosulullah yang tangguh melakukan ekspansi/perluasan dakwah Islam ke negeri-negeri tetangga. Kondisi masyarakatnya makmur dan terjamin kehidupannya. Fase ini di akhiri engan wafatnya Ali bin Abi Thalib.

Setelah itu berali ke fase kerajaan yang dzalim, maksudnya adalah kekhalifahan tetap ada, namun mereka tergiur dengan kehidupan dunia. Hidup di dalam istana yang megah, banyak mengeluarkan harta untuk yang sia-sia, bahkan menyimpan wanita selain istrinya ke lingkungan kekhalifahan. fase ini berlangsung cukup lama, sampai pada saat fase ini pun berakhir ketika kekhalifahan turki Utsmani dihapuskan oleh Mustafa Kemal Ataturk yang mengubah system kekhalifahan menjadi sitem sekuler.

Hilangnya kekhalifahan Turki Ustmani dan berubah menjadi turki sekuler menjadi awal fase raja-raja yang dictator dimana umat islam mengalami penindasan dari ujung barat sampai ujung timur termasuk di Indonesia.  Sebagai contoh, di Libya, umat Islam mengalami penjajahan dan penindasan oleh bangsa itali dimana salah satu tokoh yang paling menonjol yaitu Omar Muhtar yang meninggal ditiang gantungan. Di mesir, tokoh-tokouh Ikhwanul Muslimin ditangkap dan disiksa, bahkan pemimpinnya di tembak mati oleh antek-antek penguasa Gamal Abdul Naser. Di Indonesia pun tidak ketinggalan, mulai dari penjajahan belanda, jepang sampai pempantaian yang dilakukan oleh PKI sangat dirasakan penderitaannya.

Subhanallah walhamdulillah, peristiwa 12 Mei 1998 menjadi gerbang pembuka bagi kebangkitan Muslim di Indonesia dan peristiwa 11 September 2001 menjadi awal kebangkitan Islam di dunia. Di mana kesadaran masyakarat seluruh dunia akan hakikat ajaran Islam yang benar.
 2. Abad 21, Sinyal kebangkitan Islam
Sisi Masyarakat
Kebangkitan Islam pada awalnya terlihat dari sisi paling mendasar yaitu banyaknya pengkajian-pengkajian terhadap agama Islam.
Dari sisi Scient dapat dilihat dengan dimulainya penelitian ilmiyah berdasarkan petunjuk Al Qur’an terutama di bidang Iptek seperti biologi, fisika, kimia, dan kedokteran.
Dari sisi ekonomi dapat dilihat dari berkembangnya system perekonomian syariah seperti bank syari’ah dan penggunaan mata Uang Dinar yang kini ramai dipakai sebagai alat tukar mata uang oleh banyak masyarakat muslim dunia.

Peristiwa 11/9 merupakan gebrakan paling spektakuler bagi umat islam dan membuka mata dunia tentang kebenaran dienul Islam. Propaganda atas islam sebagai agama teroris bukan mengurangi simpati masyarakat dunia untuk mempelajari Islam. Justru sebagian besar orang berbondong-bondong untuk mempelajari Islam dan masuk Dien yang diridhoi Allah ini. Sisi lain Negara barat yang pengaruhnya kini hamper 50 : 50 dengan Islam tidak tinggal diam untuk menghambat kemajuan umat Islam dunia. Berbagai propaganda negative tentang Islam disebarkan sehingga sebagian besar masyarakat dunia mengalami Islamophobia. Namun Allah menjanjikan bahwa cahaya Islam akan tetap menyala walaupun musuh-musuh Islam mencoba untuk memadamkannya.

Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah sedang dia diajak kepada Islam? Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya.
(QS. Ash-Shaff  : 7-8)

Insya Allah saat ini adalah masa akhir dari fase raja-raja dictator dan akan kembali memasuki Khilafah ‘ala Minhajul Nubuwah atau kepemimpinan yang berdasarkan konsep Rasulullah SAW yang mana kekhilfahan ini akan dipimpin oleh Imam Mahdi.

Sungguh, bumi ini akan dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Dan apabila kezhaliman serta kesemena-menaan itu telah penuh, maka Allah SWT akan mengutus seorang laki-laki yang berasal dari umatku, namanya seperti namaku, dan nama bapaknya seperti nama bapakku Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi) telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Di waktu itu langit tidak akan menahan setetes pun dari tetesan airnya, dan bumi pun tidak akan menahan sedikit pun dari tanaman-tanamannya. Maka ia akan hidup bersama kamu selama 7 tahun, atau 8 tahun, atau 9 tahun. (HR. Thabrani)

Dari hadits di atas diketahui bahwa memasuki zaman kedatangan imam mahdi bukanlah hal yang mudah. Masa-masa sebelum kedatangan Imam mahdi adalah masa paling sulit bagi umat Islam. Berbagai intimidasi hamper diseluruh negeri muslim terjadi. Hingga pada saatnya kesadaran umat Islam akan pentingnya penerapan syari’at Islam dalam masyarakat dan Negara membuat Negara-negara Romawi (Eropa dan Amerika) terusik dan berdatangan ke wilayah timur tangah untuk menghalanginya. Sehingga terjadilah “chaos” atau benturan hebat antara kubu muslim dan barat. di mana pada saat tersebut akan terjadi perang besar satau yang disebut Armagedon.


3. Peta Kekuatan Islam Dari Afghan Sampai Maroko Menyongsong Al Mahdi
Meskipun sudah menjadi nubuwah Rosulullah, kekhalifahan islam yang dipimpin oleh imam mahdi akan muncul dengan sendirinya tanpa ada usaha rill dalam mendukung kedatangannya. Ini sudah menjadi sunatullah dimana perubahan total haruslah dimulai dari setiap individu yang mengaku muslim.

Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
QS. Ar Rad : 11

Setidaknya ada point yang harus dipenuhi untuk mencapai kebangkitan Islam yaitu dengan keminana yang kuat, keikhlasan dalam berkorban, tekad yang kuat, dan strategi yang jitu. Dan Allah sudah membuat scenario untuk terbentuknya kekuasaan di dunia yang dipimpin langsung oleh umat Islam. Allah akan memilih orang-orang mukmin yang tangguh untuk mencapai tujuan tersebut. Suka atau tidak, senang atau benci, maka hal tersebut pasti terjadi. Karena ini sudah menjadi janji Allah, dimana umat Islam telah berkorban demi agama Allah, maka Allah akan menjanjikan pertolongan dan kemenangan.

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. QS. Al Baqoroh : 214

 a. Zona latihan perang
Zona ini terbentuk karena para pemimpinnya telah bersekutu dengan Negara penjajah dan membiarkan pada penjajah tinggal di negaranya untuk melakukan penjajahan dan menguras sumber daya alam.
Perang yang terjadi di awal abad 21 bukanlah perang sebenarnya, akan tetapi merupakan persiapan menghadapi masa-masa penaklukan di bawah kepemimpinan Imam Mahdi. Setidaknya ada tiga Negara yang disebutkan oleh Rosulullah yaitu Afhanistan, Irak, dan Yaman.

Afghanistan dalam sebuah hadits disebut-sebut sebagai tempat munculnya Ashabur Riyatis Sud atau pasukan pembawa panji hitam. Sebagian berpendapat bahwa mereka adalah Taliban, dan sebagian lagi tidak berpendapat seperti itu. Ada kemungkinan pasukan ini adalah peleburan dari beberapa faksi perlawanan di sana yang mengalami seleksi alam. Sebagaimana kita ketahui bahwa banya juga orang yang berkhianat dari Taliban karena takut mati dan tergoda kehidupan dunia yang ditawarkan penjajah. Jadi kemungkinan pasukan ini adalah sisa-sisa pejuang yang terseleksi dari beberapa faksi yang kemudian bergabung dalam satu panji hitan sehingga bereka dinamakan Ashabur Riyatis Sud. Target awal dari pasukan ini adalah melakukan pembaiatan kepada Imam Mahdi dan Menaklukkan penguasa Arab yang melindungi kepentingan Amerika dan sekutunya di Timur Tengah. Ketangguhan pasukan ini tidak diragukan lagi. Berdasarkan media barat, jumlah tentara penjajah yang mati telah mencapai lima ribu lebih. Sedangkan menurut sumber-sumber internal, jumlah pasukan asing yang tewas telah mencapai ratusan ribu. Dan Saat ini telah terbentuk Imarah Islam Afghanistan atau pemerintahan Islam Afghanistan

“Akan terjadi bunuh-bunuhan di dekat Kaabah mu tiga bersaudara. Semuanya adalah anak-anak seorang (bekas) khalifah. Kemudian tidak seorang pun antara mereka yang dapat (harta itu atau menjadi khalifah). Kemudian muncullah Panji-panji Hitam dari sebelah Timur, lalu mereka akan membunuh kamu semua dengan satu pembunuhan (yang paling dahsyat) yang belum pernah dilakukan oleh kaum manapun.” Kemudian baginda menyebutkan sesuatu yang saya tidak berapa ingat. Kemudian baginda bersabda, “Maka apabila kamu semua melihatnya, hendaklah kamu segera berbaiat kepadanya (Pemuda Bani Tamim itu) walaupun terpaksa merangkak di atas salju karena di sisinya adalah Khalifah Allah, yaitu Imam Mahdi.” (Ibnu Majah)

Irak disebutkan Oleh Rosulullah sebagai Negeri Fitnah, karena dari masa kemasa selalu diwarnai peperangan.. mulai dari peristiwa karbala, dimana cucu Rasulullah yaitu Husein terbunuh,  penyerangan dan pembantaian oleh bangsa mongol yang dilakukan oleh Hulagu Khan, sampai Invasi Amerika ke Negara ini dengan dalih mencari senjata pemusnah missal, padahal hingga saat ini belum dapat dibuktikan.


Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan: "Ya Allah berilah keberkatan kepada negeri Syam kami, berilah keberkatan kepada negeri Yaman kami. Mereka berkata: "Pada Nejd kami Ya Rasulullah?!" Rasulullah berkata: "Ya Allah berilah keberkatan pada negeri Syam kami, berilah keberkatan pada negeri Yaman kami." Mereka berkata: "Pada Nejd kami Ya Rasulullah?!" Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: Disana terdapat kegoyangan (aqidah) dan fitnah, serta disanalah terbitnya tanduk Syaitan.
(HR. Bukhari, kitab al-Fitan, bab Qulun Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam al-Fitnah min Qibal al-Masyriq, no: 7094)

Hikmahnya, banyaknya fitnah yang terjadi di negeri ini, ternyata telah melahirkan orang-orang berjiwa ksatria, sebut saja Shalahudun Al Ayubi, beliau berasal dari negeri ini. Dan hikmah dari Invasi Amerika pada tahun 2003 adalah terlatihnya sebagian rakyat irak dalam berjuang melawan pasukan Negara Super Power ini.

Bergeser ke selatan, di tahun 2011 telah terjadi pergolakan di Yaman menetang kepemimpinan Ali Abdullah Shaleh. Isu terakhir menyebutkan bahwa di wilayah Abyan di mana terdapat teluk aden pejuang AQAP telah menyiapkan 12.000 pasukan untuk menggulingkan pemerintahan dictator dan membebaskan Al Aqsha.

“Akan muncul dari Aden Abyan, 12.000 orang yang menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka adalah sebaik-baik orang di antaraku dan mereka.” (HR. Ahmad: 2918, 2079 dan Ath-Thabrani dalam Al-Kabir: 11029 (11/56).

Berita terakhir mengatakan bahwa Pejuang AQAP telah mendeklarasikan Imarah Islam Yaman dengan wilayah kekuasaan di yaman selatan yaitu provinsi Abyan dimana di dalamnya terdapat teluk aden.

Selain itu ada Pejuang AQIM di Al Jazair, Maroko, dan Libya. Dan juga Al Syabab di Somalia, yang baru-baru ini mendeklarasikan Imarah Islam Somalia.


b.  Wilayah Politik
Zona Ini terdiri dari Negara-negara yang pemimpinnya telah menerapkan syariat pada lingkup pemerintahan. Hanya saja, system di Negara-negara ini masih menganut sekuler. Didominasi oleh pergerakan Ikhwanul muslimin, tujuannya adalah untuk menahan lobi-lobi penjajah dalam memerangi umat islam di wilayah Palestina. Di mana sebelumnya negera-negara ini telah dipimpin oleh pemimpin dictator yang akhirnya digulingkan. Negara yang berapa di zona ini adalah Mesir, Tunisia, dan Turki. Di Turki Ikhwanul Muslimin telah berhasil merebut kekuasaan dengan partai AKPnya. Di Tunisia telah menang dengan Partai An Nahdahnya. Dan di mesir, setelah berpuluh-puluh tahun mengalami penindasan, penculikan, dan pembunuhan, Ikhwanul muslimin dengan partai FJP berhasil memenagkan pemilu dengan prosentase pemilih hamper 40 persen. Tiga Negara ini akan tetap mempertahankan sekulerisme di dalamnya sampai waktu yang ditentukan yaitu kedatangan Imam Mahdi dan pasukannya di Negara Turki di mana saat itu Koalisi Negara-negara Romawi telah dihancurkan. Maka cukuplah takbir dan talil sebagai pemberi sinyal menggembirakan atas kalahnya bangsa romawi yang selamai ini mengintimidasi Negara-negara mayoritas muslim.

c.  Zona Proteksi
Zona proteksi hanya terjadi di Palestina, yaitu dengan tujuan melindungi Masjid Al Aqsho dari pengrusakan yang dilakukan oleh bani Israel. Pada zona ini, umat islam menggabungkan antara siasat perang fisik dan politik. Menggunakan siasat perang dikarenakan, semenjak migrasi besar-besaran orang yahudi ke palestina, umat muslim banyak didzolimi baik secara fisik maupun materi. Menggunakan siasat politik dikarenakan Israel pandai mempengaruhi Negara-negara arab agar tidak mengganggu Israel dalam masalah palestina.
Dalam Hal ini Hamas membagi dua tugas tersebut, untuk urusan politik dipegang oleh Khaled Misyal yang dikenal cerdas dalam melobi Negara-negara tetangga untuk membantu kemerdekaan palestina. Sedangkan untuk Urusan Pertahanan Negara, Hamas memiliki sayap Militer yaitu Brigade Al Qossam.
“Salah satu kelompok dari umatku akan tetap dalam kebenaran dan memenangkannya, terhadap musuh mereka akan tegas, tidak pernah merasa gentar terhadap orang yang memusuhinya kecuali jika menimpa mereka dari laawa, sampai datang azab Allah sementara kondisi mereka seperti itu. Mereka bertanya: Wahai Rasulullah, dimanakah mereka? Beliau menjawab: di baitul maqdis, dan punggung baitul maqdis”.
HR. Ahmad

d.  Bersatu untuk pembebasan Al Aqsha
Berdasarkan sumber-sumber futurology Islam, pembebasan Al Aqsha ada pada tahap keempat pada masa kekhalifahan Imam mahdi. Dalam hal ini kubu Negara Islam yang masih sekuler akan berusaha melakukan maneuver-manuver politik agar dapat dengan mudah pasukan umat muslim memasuki Al Aqsha. Allah sudah membuat scenario bahwa Negara muslim yang sekuler adalah Turki dan mesir. Karena posisi Negara ini berada di atara wilayah muslim dan barat. jika secara politik mesir dan turki telah menanamkan nilai-nilai Islami dan memutus hubungan dengan Negara barat, dengan mudah para pejuang Islam dapat memasuki Palestina dan membebaskan Al Aqsha.

Semoga kemenangan demi kemenangan umat islam baik secara politik maupun perlawanan menjadi tanda akan segera datang kemenangan umat Islam dan Kejayaan Islam di masa depan.
Wallahu’alam bi Showab

SUMBER : https://www.facebook.com/notes/nur-kholiq-al-fajri/perang-dunia-3-akan-segera-dimulai-untuk-kebangkitan-khilafah-secara-total-sesi-/10150530876762652/


No comments:

Post a Comment

silakan komentar