Pages

Tuesday 1 November 2016

MERINTIS DAN MEMBANGUN KOMUNITAS DAKWAH (1)



Pagi ini saya memulai rutinitas seperti biasanya. Bangun di pagi hari lalu melaksanakan kewajiban shalat subuh berjamaah d masjid dan setelah dari masjid Ana/saya melanjutkan dengan mengecek Wathsap grup, e-mail, facebook dan twitter. Yah, sejak perkembangan teknologi serta meledaknya “dunia maya”, melalui akses internet yang dilakukan dari handphone kebiasaan pun bertambah.
Rutinitas mengcek HP pintar ini kian rutin ana lakukan entah kenapa terkadang ibadah kita juga terganggu. Namun, ada yang berbeda di hari ini. Pagi ini saya harus menyalakan Laptop dan menulis.

Teringat tepat beberapa bulan yang lalu, teman-teman sebuah komunitas dakwah di daerah yang baru ana tempati ini,   melakukan pertemu di salah satu Masjid di salah satu sudut Kota. Pertemuan tersebut merupakan pertemuan “nyata” dan pertama untuk aktivis dakwah untuk ana pribadi. Karena sebelumnya komunikasi yang terjalin hanya melalui media social Wathsap dll. Pertemuan tersebut menjadi awal dari menggerakkan atau kalau tidak mau di sebut di rintis komunitas dakwah.

Ada perasaan haru yang saya rasakan jika melihat mereka ikhwa-ikhwa mujahid dakwah ketika itu. Tidak pernah terpikirkan bahwa dalam waktu beberapa bulan, mereka sudah melakukan banyak hal namun akibat satu dan lain hal terjadi kemunduran gerakannya. Mulai dari pengajian rutin untuk masjid pertama mereka ini, kemudian membahas rencana kegiatan besar seperti seminar motivasi. Melaksanakan event besar, menghadirkan pemateri handal serta hadirnya banyak peserta. Syiar dakwah berupa media baik buletin, fanflet, brosus samapi sosialisasi melalui radio, media cetak dan media sosial (facebook dan twitter), serta membangun komunikasi dengan sesama aktivis dakwah di tempat lain sehingga kiprah mereka sampai kedengaran di tempat ana.



Perjuangan merintis atau membangun suatu komunitas yang melanjutkan warisan tugas para nabi dan rasul, dakwah ini tidaklah mudah. Ada fase, dimana krisis keimanan muncul dan ketakutan akan berbagai intimidasi dari luar. Ketidak siapan menerima respon negatif dari mad’u dan intern komunitas dakwah sendiri yang penuh ujian. Namun, semuanya itu mulai sirna saat Ana bertemu satu per satu sosok yang menamakan diri mereka Aktivis Dakwah.

Yah, mereka aktivis dakwah dengan komunitas mereka dengan berbagai bidang. Aktivis dakwah yang rela berkorban materi, waktu, ide untuk memberikan untuk dakwah yang benar ini melalui denyut gerakan suatu komunitas dakwah. Selalu ada waktu yang disediakan setiap pekan untuk saling bertemu untuk tarbiyah maupun musyawarah. Masa muda mereka ini banyak ide yang muncul maka saling bertukar idelah mereka untuk agenda dakwah di komunitas mereka.

Kita mereka duduk bersama suasan ukhwah teras maka mereka pun tak canggung untuk saling menerima kritik dan masukan. Mereka di usia yang muda itu mampu meredam keegoisan karena cinta fillah. Sebagian besar diantara mereka awalnya tidak saling mengenal. Datang dari karakteristik yang berbeda, profesi yang berbeda, kampus yang berbeda, komunitas yang berbeda, bahkan dari Kab/ Kota yang berbeda pula. Namun, komunitas dakwah itu berdiri atas dasar keikhlasan dalam berjuang. Karena setiap perjuangan membutuhkan pengorbanan baik perasaan maupun materi samapi jiwa. Allahuakbar..!!!

REKAMAN VIDEO MUSYAWARAH


No comments:

Post a Comment

silakan komentar