Pages

Friday 12 February 2016

MENUMBUHKAN MINAT BACA MELALUI BULETIN JUMAT ALBALAGH




sumber gambar : pena sunnah


Sering sekali kita merencanakan tapi terkadang takdir Allah menentukan yang lain. Ketika itu ana masih ingat, semangat untuk terus menulis di media tetap berkobar. Namun baru beberapa bulan kami sulit menumbuhkan semangat untuk menulis itu lagi. Maka terkadang jarang memposting di blog ini. Atau mengirim artikel opini di Koran. Dalam kejenuhan itu, ana mendapatkan tawaran untuk menjadi distributor buletin jumat bernama buletin albalagh. Buletin albalagh yang memliki tagline “Menebar Dakwah Merespon Realita”.


Demikianlah kita bermimpi jadi penulis hebat ternyata jadi pengantar tulisan orang lain di sebuah buletin. Tapi labasa.. karena sebagai bagian yang kita yakini bersama satiap takdir Allah itu adalah yang terbaik. Maka hampir setahun ana menjalani sebagai distributor atau menyebarkan buletin ke masjid-masjid di sekitar tempat tinggal ana. Kenapa harus masjid karena buletinnya terbit tiap pekan, dan khusus hari jumat ada shalat jumat yang di padati jammah.

Momentum seperti itu ana lihat banyak jamaah suka membaca buletin Islam tiap jumat. Selain memanfaatkan menunggu waktu jumatan juga ingin menambah ilmu juga. Tak hanya sebelum jumatan ada juga beberapa masjid membagikan buletin ketika selesai jumatan. Ana masih belum menemukan alas an yang tepat mengapa ketika momen seperti itu mereka berminat membaca buletin jumat. Mungkin suasana semangat ibadah pada hari jumat itu yang menjadikan sebahagian besar kaum muslimin ingin semangat beribadah, perasaan untuk taat sama agama itu muncul. Maka bila di sodorkan buletin yang membahas agama apalagi hal-hal yang ingin di ketahui maka pasti ingin di baca. Dari sisi tempat juga sebahagian besar jammah jarang ke masjid pas jumat baru dating ke masjid. Ketika dating ke masjid itu, mungkin karena jarang ke mesjid mereka ingin mendapat ilmu agama tidak hanya melalui lisan khatib tapi juga deretan kata dari selembar buletin. Lagi pula bentuk buletin itu sendiri sangat simple, sederhana sehingga orang yang malas membaca pun ingin mengambil selembaran yang diangggap sedikit isinya. Itu yang malas apa lagi yang memang rajin membaca.

Namun yang sadari kebiasaan membaca haruslah terus di gaungkan di tengah masyarakat. Dengan membaca masyarakat akan menambah pengetahuannya dan terbebas dari kebodohan. Seorang muslim haruslah Menjadi muslim pembelajar. Muslim pembelajar salah satu hal yang mendasar adalah rajin membaca.

Membaca merupakan perintah dalam wahyu pertama yang begitu lekat dihayati oleh para generasi awal Islam. Ia menjadi dasar bagi tumbuh dan berkembangnya peradaban Islam. Sebuah peradaban yang meletakkan kesadaran dan pengetahuan sebagai titik awal perkembangan. Sebuah peradaban yang dibangun melalui tradisi literasi yang kuat, yaitu tradisi yang menempatkan baca-tulis sebagai pijakan. Membaca adalah instrumen utamanya. Jika kita ingin menggairahkan tradisi ilmiah kita, sudah saatnya kita berhenti membaca apa yang kita senangi saja. Beralih untuk membaca apa yang seharusnya kita baca.

Kita bisa meladani para generasi pertama Islam yang mampu melakukan lompatan luar biasa dalam memimpin garda peradaban dunia. Sayyid Quthb dalam bukunya Ma’alim fi ath-Thariq  menjelaskan, “Kehebatan generasi sahabat bukan semata-mata karena di sana ada Rosulullah, sebab jika ini jawabannya berarti islam tidak rahmatan lil alamin. Kehebatan mereka terletak pada semangat mereka untuk belajar(salah satunya dengan membaca) lalu secara maksimal berupaya mengamalkannya.”
          
Maka dari sinilah menemukan semangat menjalani profesi sebagai pengantar bulletin jumat albalagh ini. Dengan konsistensinya terbitnya buletin tiap jumat maka masyarakat yang awalnya tidak membaca maka akan tergerak membaca karena adanya bacaan yang selalu hadir di masjid tiap menjelang atau selesai jumatan. Sehingga kehadiran sebuah media bacaan seperti bulatin jumat akan menjadi saran untuk mencerdaskan masyarakat muslim dan akan membangun peradaban yang lebih baik. wallahualam





No comments:

Post a Comment

silakan komentar