TULISAN INI PENERNAH TERBIT DI KORAN FAJAR DI KOLOM BUDAYA 31/3 |
SURAT DAHLAN ; GEJOLAK CINTA DAN POLITIK
Oleh Muh Abid Fauzan
Pemerhati dan penikmat perbukuan
Novel Surat Dahlan ini sangat inspiratif dan
menggugah untuk para pemuda untuk terus berusaha meraih sukses. Membaca novel
yang tulis oleh Khrisna Pabichara ini kita akan merasakan gejolak permasalahan
cinta yang semakin rumit. Dan yang lebih seru lagi adalah, jika pada novel Sepatu
Dahlan kita sedikit / tidak menemukan unsur politik. Maka, pada novel Surat
Dahlan ini kita akan banyak menemukan ketegangan-ketegangan kehidupan politik
pada saat itu.
***
“Bagi
setiap perantau sepertiku, rindu adalah hantu yang paling menakutkan.
Tak ada yang tahu bagaimana ia mendatangiku setiap waktu.
… begitu menyiksa, menggeretakkan tulang-tulang ketabahan.”
Menetap di Samarinda, Kalimantan setelah Dahlan meninggalkan Kebon
Dalem untuk melanjutkan kuliah. Sayangnya, merantau dan menjadi mahasiswa tidak
semudah yang di pikirkan. Kuliah buat Dahlan merupakan tempat mencari ilmu,
dimana mahasiswa memiliki hak pendapat yang bebas. Akan tetapi Perkuliahan
berlangsung melenceng jauh dari rencana awal, sementara kerinduan terhadap
kampung halaman dan orang-orang terkasih selalu bergejolak di dalam dadanya. Di
tambah lagi Dahlan harus dihadapkan pada pilihan yang sulit antara janji temu
dengan cinta pertama, lamaran sahabat baiknya, dan cinta baru yang dia temukan
di tempat rantauan.
Untuk menghindari kebosana kondisi kampus,
Dahlan memilih aktif sebagai anggota PII. Selain itu Dahlan muda
juga aktif membuat berita-berita untuk majalah kampus. Tulisan Dahlan
yang mengkritik pedas kondisi perpolitikan kampus dan nasional, sampai dilarang
terbitnya majalah kampus tersebut tanpa alasan apapun
Setelah itu
Dahlan dikejutkan dengan kedatangan Maryati di rumah Mbak Atun tempat Dahlan
singgah. Hal ini membuat Dahlan bertanya untuk apa maryati menyusulnya ke
Samarinda? Sebagai temankah? Namun ternyata tidak. Maryati mencintai Dahlan,
dan Maryati pun akhirnya mengakui perasaanya tersebut. Dahlan yang mendengar
perkataan Maryati itu, secara tiba-tiba terperanga mendengan perkataan Maryati.
Karena, bukankah Maryati tau bahwa Dahlan menyukai Aisya, dan sedang terlibat
janji pertemuan setelah usai kuliah. Maka ia pun langsung menjawab perkataan
Maryati itu dengan menolak cintanya.
Suatu hari, Dahlan dengan beberapa kawan
PII-nya, Syaful, Latif, Syarifuddin, dan Nafsiah, mengadakan unjuk rasa kepada
pemerintah yang saat itu kebijakan di tanah air sedang karut marut. Dahlan pun ditunjuk menjadi pemimpin aksi kala itu, mereka
melancarkan keberanian dan kepedulian terhadap negeri di Tugu Nasional. Banyak
dari Anggota PII yang tertangkap, namun tidak dengan Dahlan.
“ Makian dan bentakan para tentara terdengar membelah
malam.
Dadaku mulai sesak. Kakiku panas. Tubuhku memberat.
Sebab menoleh sambil berlari, aku tergelincir.
Tubuhku meluncur deras ke arah jurang.
Lenganku menabrak akar pohon. Lalu, segalanya jadi gelap.
”
Ia terselamatkan walau hampir mempertaruhkan nyawa. Ia terjatuh ke
jurang, dan ditolong oleh nenek Saripa. Bersama nenek Saripalah ia bersembunyi
setelah dijadikan sebagai buronan no 1 oleh para tentara.
Bagaimanakah nasib dahlan yang menjadi buronan?
Bagaimana pula kisah cinta Dahlan
dengan Aisyah
ketika Aisyah
mengirim surat meminta sebuah kepastian mengingat kondisi Dahlan
ketika itu?
Bagaimana pula kisah Dahlan pun bertemu Sayid, seorang wartawan
yang mempertemukan hidupnya pada dunia jurnalistik?
***
Akhir kisah Dahlan
dalam novel Surat Dahlan ini
ternyata happy endding. Ketika itu Dahlan pun merasa bahagia, setelah sepuluh
tahun meninggalkan Bapaknya, akhirnya ia pun bisa kembali merasakan hangatnya
kasih sayang Bapaknya itu. Dan warga Kebon Dalem dikejutkan dengan kesuksesan
Dahlan sebagai wartawan. Bagaimana tidak? Dahlan berangkat ke Samarinda hanya
membawa pakaian dan keinginan belajar, bisa pulang dengan seorang istri, dua
orang anak, dan satu buah mobil.
bagaimana kesuksesan Dahlan meraihnya?
bagaimana kesuksesan Dahlan meraihnya?
Maka selamat membaca Novel Surat Dahlan!!
No comments:
Post a Comment
silakan komentar