Pages

Wednesday 24 February 2016

MIMPI MEMBANGUN SEKOLAH PENCETAK KADER ULAMA (Catatan Markaz Imam Malik Diresmikan Oleh Walikota Makassar)



Salah satu mimpiku adalah aku ingin membangun sekolah yang Islami yang mencetak para kader ulama dan aktivis dakwah di masa depan. Mimpi itu terus ana pendam berusah semampuku wujudkan. Melalui sebuah lembaga pendidikan yang didirikan oleh salah satu azatizah yang kami percaya kami pun bergabung. Alhamdulillah kami di lembaga memiliki cita-cita yang sama. Berbagai persiapan di lakukan untuk mewujudkan mimpi kami bersama itu. Setelah berbagai rangkaian kegiatan untukmemperkenalkan sekolah kami dan juga melakukan rangkaian acara peresmiannya.

Tuesday 23 February 2016

MENGHADAPAI KE-FUTUR-AN DALAM DAKWAH (1)




Bosen.. ah.. bosen
Hampir semua aktivis dakwah
pernah mengalaminya. Apa
sebabnya dan bagaimana
mengatasinya?
ADA YANG ANEH DIRASAKAN DALAM DIRI abid akhir-akhir ini. Aktivitas yang semula terasa nyaman berubah seperti beban yang membelenggu. Kehadiran para ikhwa di musyawarah seakan menjadi beban hidup karena pasti banyak pesoalan yang disampaikan. Lebih parah lagi, tidak hadir dalam musyawarah karena banyaknya amanah yang harus di selesaikan yang makin bikin pusing kepala.

Friday 12 February 2016

CERITA KHITANAN MASSAL BAGIAN PERESMIAN MARKAZ IMAM MALIK




Ketika itu ana sengaja bermalam di markaz imam malik sebuah tempat yang ana impikan sejak dulu. Sebenranya telah persiapan di lakukan untuk suksesnya acara khitanan massal yang bagian peresmian markaz imam malik ini. Namun sebagai bentuk tanggung jawab ana pun korbankan tidur ana agar suksesnya acara.

Ketika sementara sibuk-sibuk mengatur acara khitanan ada wartawan koran di kota ana. Ini hasil wawancaranya dan masuk di web dan koran (sumber tribuntimur) :

MENUMBUHKAN MINAT BACA MELALUI BULETIN JUMAT ALBALAGH




sumber gambar : pena sunnah


Sering sekali kita merencanakan tapi terkadang takdir Allah menentukan yang lain. Ketika itu ana masih ingat, semangat untuk terus menulis di media tetap berkobar. Namun baru beberapa bulan kami sulit menumbuhkan semangat untuk menulis itu lagi. Maka terkadang jarang memposting di blog ini. Atau mengirim artikel opini di Koran. Dalam kejenuhan itu, ana mendapatkan tawaran untuk menjadi distributor buletin jumat bernama buletin albalagh. Buletin albalagh yang memliki tagline “Menebar Dakwah Merespon Realita”.