Pages

Friday 9 September 2011

Rencana Masa Depan Pasca Kampus

Setiap masa n tempat punya tantangannya sendiri




Ya, saya percaya dengan itu. Walaupun berada di jurusan kebanggan Fakultas Tarbiyah(PAI) tetapi tetap saja berat karena masing-masing ada kesulitannya, tanpa menafikan teman2 di jurusan lain. Mungkin kita juga merasakan apa yang ana rasakan juga dahulu. Sampai2 ana sering merasa sebagai ‘termalang di dunia’ pas lagi sibuk-sibuknya kerja tugas, laporan dipresentase, diskusi, dll : pagi-ngampus-kuliah(sambil curi2 baca materi makalah)-luntangluntung ikut syuroh- jadi pementor buat ade2 MABA-pulang malam-tidur bentar-bangun lagi kerja sisa tugas diskusi, atau menghapal ayat2 atau hadis2 dari dosen Fiqih, yah kalo sempat juga tahajjud-udah pagi lagi-ngampus lagi. Begitu terus sampai tidak terasa satu persatu seluruh tugas n diskusi terlewati, dan memasuki masa-masa akhir kuliah S1. Dulu, seringnya menatap iri ke Ikhwa2 senior yang bisa (kelihatan) lenggang-kangkung di kampus karena sudah bergelar ‘sarjana’(Fokus jadi pembina-murrobbi, or nikah he..he...). Sekarang, baru terasa bagaimana galaunya saat amanah perkuliahan telah selesai, tapi skripsi menanti. Tidak ada lagi teman kelas yang mensupport, atau bahkan memaksa-maksa untuk menyelesaikan tugas laporan ataupun para ikhwa saling mengingatkan dalam kebaikan. Sekarang, semua kembali ke kesadaran sendiri-sendiri. Urusan sendiri-sendiri (tetapi silaturahim tetap jalan). Kalau rajin yah cepat lulus, kalau kagak yang terus saja jadi MAPALA (mahasiswa paling lama, red). Maka fase ini, sungguh, tidak lebih ringan dari fase sebelumnya. 


 "gedung dalam kenangan"
Salah satu gedung fakultas tarbiyah di kampus 1