Pages

Monday 30 May 2011

RENUNGAN MALAM HARI




Malam yang gelap tetap masih ada cahaya rembulan yang bersinar. Suasana sunyi menyergapku di ruangan belajarku. Di temani setumpuk buku berjejer rapi. Tak lupa ku tatap papan jadwal kegiatan ku besok, sepekan, untuk beberapa bulan. Tak terasa waktu begitu cepat berjalan aku merasa masih kurang yang ku kerjakan untuk segudang kegiatan dakwah yang dijalani.




Telingaku menangkap suara jangkrik, sesekali kurasa desiran angin menerpa yang menembus cela-cela jendela kamarku. Malam semakin larut, rasa ngatuk menerpa tapi mataku tetap berbinar, meneruskan tulisan demi tulisan untuk menyelesaikan banyak tugas dakwah kedepan. Tetapi goresan penaku kali ini telah habis. Kulihat tintanya sudah diambang batas. Ku mencari pulpen lain tapi hasilnya nihil.

Aku duduk sejenak, sedikit menghembuskan nafas untuk menenangkan diri. Kutatap pulpen yang menjadi sumber terhentinya tulisan ku ‘ mungkin sedikit merenung itu perlu’ gumamku serta sedikit istirahat..he..he..
Kita sangat bersyukur kepada Allah yang telah memberiku hidayah untuk menyakini Islam dan beramal sesuai sunnah. Serta kecintaan kepada para generasi terbaik umat ini. Yang senantiasa menjadi motivasi yang tak pernah mati. Apa sih yang bisa dilakukan di zaman penuh fitnah ini, selain berjuang dan bersabar dalam berIslam. Dan tentunya kita bersyukur sampai saat ini masih bisa berbuat seadanya walaupun masih serba salah.
Kita sekarang ini hanya bisa paling minimal untuk di andalkan adalah ke cintaaan pada generasi-generasi umat yang terbaik. Karena pesan Nabi sallahualaihiwasalam kepada seorang sahabat, ‘se- seorang itu ( kelak di akhirat ) akan bersama dengan orang yang ia cintai’. Mudah-mudahan dengan kecintaan pada generasi terbaik (as salaf ash shaleh), kelak kita akan bersama-sama mereka di surga semoga.
Tapi untuk membuktikan eksistensi kecintaan kita, maka wajib mendakwahkan yang hak ini. Tentunya jiwa kita harus di penuhi harapan agar semua orang yang mengaku muslim, mau dan ikut terlibat dalam membangun kembali kembangkitan Islam. Ada kebahagiaan bila semakin banyak kaum muslimin yang berperan aktif. Sehingga semakin kuatlah barisan-barisan pejuang dakwah dan semakin dekatlah kemenangan sesuai dengan apa yang di janjikan Allah azza wajallah.
Oleh karenanya setiap muslim harus memiliki kiprah yang signifikan untuk dakwah ini. Dan ini menjadi rutinitas keseharian kita untuk merancanng/ memikirkan dakwah kedepan. Tentunya para ikhwa dan akhwat pada aktivis dakwa punya izzah (semangat), bangga dan bahagia dalam jiwa kita, sebab kita terpilih sebagai salah satu pejuang Islam saat ini.
Ku lafazkan doa sebagai senjata andalan kaum muslimin ku doa kepada seluruh kaum muslimin. Ku doa kepada seluruh kaum muslimin untuk di beri hidayah yang sama dan untuk para aktivis dakwah untuk tetap istiqomah menapaki jalani. Amin
Selesai berdoa, rasa mengantukku menyerang tetapi kali ini mataku sudah tidak bisa di kompromi. Aku pun bersiap tidur, berharap besok dapat maksimalkan peran dan tugas dakwah kedepan, atau Allah mentakdirkan lain. Walahualam.